Mohon tunggu...
RIDWAN AGUS
RIDWAN AGUS Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penangkalan Radikalisme di Lingkungan Indekos

29 November 2022   00:10 Diperbarui: 29 November 2022   06:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Universitas Negeri Malang telah mengadakan Focus Group Discussion atau wawancara semi-terstruktur dengan topik  "Upaya Penangkalan Radikalisme pada Lingkungan Indekos" pada tanggal 18 november 2022 di lingkungan kos-kosan Kota Malang, tepatnya sekitar Jl. Terusan-Surabaya dan Jl. Jombang. FGD ini bertujuan untuk mencegah ataupun meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebarluasan paham-paham radikalisme pada kelompok mahasiswa.

Kegiatan inipun berjalan dari kosan satu ke kosan lainya, yang dipimpin moderator dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah saudara setuju bahwa indekos merupakan tempat paling rentan terjadinya radikalisme?, menurut  saudara jenis kegiatan apa yang berpotensi memasukkan paham radikalisme?, apakah saudara setuju bahwa mahasiswa yang  ngekos adalah salah satu target yang rentan untuk dipengaruhi kedalam paham radikalisme?, apakah mahasiswa yang ngekos perlu melakukan pencegahan terhadap paham radikalisme?, dan menurut saudara seperti apa yang dapat saudara lakukan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme?.

Dokpri
Dokpri

Dari kegiatan Frum Discussion Group dan wawancara yang telah dilakukan terdapat pernyataan-pernyataan dari para mahasiswa yang ngekos, seperti rentanya pengaruh radikalisme indekos bahwa "para mahasiswa ketika mereka pulang kuliah, tidak lagi bertemu dengan orang lain, dan beristirahat di kamarnya, bukan berarti mereka aman dari pengaruh paham radikalisme. Justru dalam banyak kasus, ketika anak muda beristirahat di kamarnya dan kemudian membuka handphone atau laptopnya, justru pada saat ini dimulailah godaan, tawaran dan termasuk pengaruh paham radikalisme mulai masuk," kata Sherly sebagai narasumber FGD, jum'at (18/11/2022).

"Bermula dari coba-coba, dan didorong rasa ingin tahu, sebagian anak muda terkadang tanpa disadari berubah menjadi makin radikal. Lebih dari sekadar konsumen pasif konten daru berbagai akun media sosial dan internet yang menawarkan paham radikalisme, sebagian mahasiswa ternyata merupakan konsumen aktif dan bahkan produsen konten-konten radikal yang mereka resirkulasi ke jaringan sosial yang dimiliki," ujar Nada selaku narasumber pada FGD

Selanjunya narasumber R.B Panji, menggatakan "ada beberapa faktor penyebab mahasiwa menjadi target radikalisme diantaranya yaitu: bebasnya informasi melalui internet membuat paham radikal bisa menyebar dengan pesat yang dikarenakan dunia siber adalah ruang imajinasi yang memungkinkan orang-orang untuk membangun identitas dan dunia mereka yang baru serta menjalin komunikasi dengan orang lain yang melakukan penyebaran paham radikalisme. lalu ujarnya juga kalangan mahasiswa merupakan pengguna media sosial yang cukup besar, maka dari itu banyak mahasiswa banyak yang terpapar radikalisme dikarenakan penyebaran radikalisme saat paling banyak menyebarkan lewat dunia maya"

"Perkembangan penggunaan internet yang makin massif serta aplikasi social media dan social networking seringkali dimanfaatkan kelompok garis keras untuk menyebarkan ideologi radikal dan mempropagandakan doktrin-doktrin. Mahasiswa masih tergolong remaja yang dimana para penyebar radikalisme dengan gampang memanipulasi pemikiran kelompok remaja untuk memiliki pikiran-pikiran radikal dan terpengaruh untuk berbuat hal-hal radikal melalui internet." saut ayak 

jadi, upaya yang dapat dilakukan para mahasiswa yang ngekos  untuk mencegah terjerat kedalam paham radikal ini yaitu degan cara harus selalu menanamkan nasionalisme, berfikiran terbuka toleran, dan yang terpenting waspada terhadap provokasi dan hasutan baik di dunia nyata maupun maya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun