Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Genetika Urang Sunda dan Pelaku Bom Bunuh Diri

16 Januari 2016   03:33 Diperbarui: 16 Januari 2016   10:32 2783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salahsatu Pelaku Pemboman dan Penembakan di Sarinah di Identifikasi oleh Polisi bernama Afif berasal dari Subang Jawa Barat (Sumber: Tribunnews.com)"][/caption]Pengamat Intelijen almarhum Letkol (Purn) Djuanda dalam suatu wawancara di Televisi swasta mengatakan tidak semua orang Indonesia berani menjadi "pengantin" atau pelaku Bom Bunuh Diri.

Menurutnya, di Indonesia, hanya beberapa etnik yang memiliki "Genetika" potensial menjadi pelaku bom bunuh diri, diantaranya dari suku Sunda/keturunan Sunda, baik yang berdomisili di Jawa Barat maupun Banten.

Pernyataan Alhamrhum Letkol (Purn) Djuanda itu mungkin ada benarnya.

Saya coba melakukan riset kecil-kecilan mengenai pelaku aksi terorisme yang telah menjadi "Pengantin" di Indonesia. Memang, sebagian besar pelaku Bom Bunuh diri di Indonesia mulai tahun 2002-sampai sekarang adalah berasal dari Jawa Barat dan Banten. Berikut datanya :

1. Pelaku Bom Bunuh Diri Bali 1 (2002) bernama Ikbal berasal dari Malingping Banten.
2. Pelaku Bom Bunuh Diri Kedubes Australia (2003) adalah Nanang dan Heri Gulun, keduanya dari Jawa Barat.
3. Pelaku Bom Bunuh Diri Bali 2 (2005) dua diantaranya dari Jawa Barat yakni Muhammad Salik Firdaus, dari Cikijing, Majalengka, pelaku peledakan di Kafé Nyoman dan Ayib Hidayat dari Kampung Pamarikan, Ciamis, sebagai pelaku peledakan di Restoran R.AJA’s.
4. Pelaku Bom Bunuh Diri Hotel Ritz Carlton (2009) adalah Nana Ikhwan Maulana. Asal Pandeglang, Banten.
5. Pelaku Bom Bunuh Diri Polres Cirebon dari Jawa Barat.
6. Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja di Solo juga dari Jawa Barat.

Sekarang yang sedang hangat adalah kasus Bom Sarinah yang terjadi pada Kamis (14/01/2016), menurut Polisi dari 5 orang pelaku pemboman dan penembakan Sarinah yang tewas, salahsatunya di identifikasi bernama Afif, berasal dari Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pertanyannya, kenapa banyak generasi muda asal Jawa Barat dan Banten direkrut menjadi "Pengantin" dan pelaku utama terorisme?

Selain terkait "genetika" orang Sunda yang terkenal "Wanian" (Berani atau punya nyali) jika berperang, orang Sunda juga dikenal masyarakat yang religius.  Dan jika belajar dari sejarah, Jawa Barat dan Banten adalah kantung utama gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang bertahun-tahun melakukan pemberontakan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).

Tidak menutup kemungkinan, generasi baru DI/TII di Jawa Barat dan Banten sekarang tumbuh kuat kembali apalagi dengan kehadiran Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau di kenal dengan ISIS, cita-cita mendirikan Darul Islam (DI) di Indonesia kembali menguat.

Saya selaku orang Sunda, merasa prihatin banyak generasi muda Jawa Barat direkrut menjadi "calon pengantin" oleh Jaringan kelompok Radikal. Jangan sampai sikap religius orang Sunda dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal. Jawa Barat dan Banten adalah lahan subur untuk menyemaikan faham-faham radikal kepada generasi mudanya. 

Ulama-ulama di Jawa Barat dan Banten yang moderat harus turun-tangan agar paham radikal tidak berkembang dan mempengaruhi para pemuda. Generasi muda Sunda, harus menjadi prioritas program deradikalisasi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun