Mohon tunggu...
Rido Nugroho
Rido Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Public Policy and ESG Enthusiast

Tulisan adalah awal dari perubahan, tulisan dapat memengaruhi pikiran, hati, dan tindakan orang banyak. Semua dimulai dari tulisan untuk merubah dunia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khutbah Jumat: Agar Tidak Menjadi Orang Merugi

8 Desember 2021   07:32 Diperbarui: 8 Desember 2021   07:54 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Allah bersumpah dengan waktu beberapa kali di dalam al quran, hal ini menunjukan betapa istimewanya waktu, sampai Allah jadikan sumpah. Ini pesan bagi orang beriman untuk tidak menganggap sepele waktu

Dalam surat al ashr Allah telah bersumpah bahwa waktu yang diberikan kepada kita pada dasarnya adalah suatu kerugian. Kenapa ? karena pertanggung jawabannya berat ! "Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang (4 perkara:) (Pertama,) tentang umurnya dihabiskan untuk apa. (HR Tirmidzi)

Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah dengan waktu, bahwa setiap manusia berada dalam kerugian. Meskipun ia berlimpah harta, keturunan dan menjulang tinggi kedudukannya. Kecuali mereka yang menggunakan waktunya untuk 4 hal berikut:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." [Quran Al-Ashr: 3]

pertama: Orang-orang yang beriman.

Imam Asy Syafi'i rahimahullah berkata, "Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan

Kemudian Agar menjadi orang yang tidak merugi harus "aamanu" Imam Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah mereka yang paham kebenaran. "Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama." (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Jadi jika seseorang diberikan harta, pangkat itu tidak identik dengan kebaikan di hadapan Allah, tapi mereka yang diberikan paham tentang agama itulah awal orang itu dikehendaiki kebaikan oleh Allah.

kedua: Beramal shalih.

"Wa amalu shalihah" . Iman dan amal adalah dua hal yang identik. Tidak cukup seorang dikatakan beriman tanpa adanya bukti yang terwujud dalam bentuk amal. Buat apa kita tau shalat, sedekah, puasa tapi kita tidak mengamalkannya.

Maka orang yang beruntung itu, mereka yang paham kebenaran dan juga mengamalkan kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun