Mohon tunggu...
M Ridho Pramadhoni
M Ridho Pramadhoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fisip Unsri

International Relation 19

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Nuklir : Perkembangan Senjata Nuklir dan Laporan Departemen Pertahanan Amerika Serikat tahun 2020

2 Desember 2021   23:31 Diperbarui: 2 Desember 2021   23:58 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sampai hingga lingkaran yang berdiameter 6 mil tersebut akan terjadinya ledakan cahaya yang sangat terang dan membuat kulit akan mengalami luka bakar yang sangat berakibat fatal bahkan benda benda kering seperti daun, pakaian pun dapat terbakar. Dan sebaliknya hal tersebut akan membuat serangan balik yang akan dilakukan oleh korea utara, ketika korea utara menggunakan senjata yang berukuran sama dengan yang digunakan amerika mungkin korban jiwa di amerika serikat sekitar 150.000 orang dalam radius 6 mil. Gambaran yang diberikan oleh Owen Brian Toon tersebut adalah scenario yang mengerikan ketika masing masing negara menggunakan satu senjata nuklirnya. Dan faktanya Amerika serikat dan juga Rusia memiliki 4.000 senjata nuklir yang strategis. (Toon, 2018)

Hal tersebut memberikan dampak yang besar bagi kehidupan di dunia tentunya dimana itu merupakan dampak yang terjadi pada daerah pengeboman hal tersebut merupakan pertimbangan yang diberikan oleh pasukan militer tapi apakah hal tersebur dapat terjamin , dimana kita tahu bahwa dampak yang terjadi akibat terbakarnya hutan yang menyebabkan ¾ spesies makhluk hidup termasuk dinosaurus terbunuh dengan cepat. 

Hal tersebut juga dapat kita samakan dengan dampak ketika terjadinya Perang nuklir di dunia. 

Dimana setelah terjadinya perang nuklir akan membuat kota kota terbakar terus menerus yang merupakan kerusakan yang ditimbulkan dan tidak dapat di perbitungkan oleh militer, dengan kerusakan tersebut dapat membuat punahnya peradaban manusia. 

Bahkan ketika terjadinya perang nuklir antara india dan Pakistan yang merupakan negara dengan kekuatan nuklir terkecil, yang hanya ratusan senjata seukuran bom Hiroshima dapat membuat kita mati dengan konsekuensi yang mungkin tidak terpikir oleh para jenderal india maupun Pakistan. 

Seperti pendapat yang diberikan oleh Luke Oman dan Alan Robock memberikan perhitungan tentang penyebaran asap atas dampak perang India dan Pakistan, hanya butuh waktu 2 minggu saja untuk menutupi seluruh bumi dengan asap tersebut. dan semakin tinggi sehingga tidak akan terjadinya hujan dan membuat asap akan tinggal di sana selama bertahun tahun dam membuat hilangnya persediaan makanan di dunia karena cuaca yang sangar buruk. (Robbock, 1988) Ira Helfand pun yang menjadi anggota peraih dari Hadiah Nobel Perdamaian Dokter Internasional untuk Pencegahan Perang Nuklir, memberikan perkkiraan bahwa kurang lebih 2 milyar manusia akan mengalami kematian setelah perang nuklir natara India dan Pakistan, karena setelah perang nuklir secara penuh makan suhu bumi akan mengalami penurunan seperti kondisi di zaman es dan membuat tanaman tidak akan mampu tumbuh dan diperkirakan 90% populasi dari makhluk hidup di bumi akan mengalami kelaperan dan peradaban pun akan hancur dan tidak akan ada yang mampu selamat dari hal itu, bahkan dampat tersebut akan terjadi kepada negara negara yang tidak memiliki senjata nuklir maupun negara negara yang tidak berpartisipasi dalam perang karena tidak ada negara yang akan aman ketika ledakan senjata nuklir tersebut terjadi. (Ira Helfand, 2013)

Laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang berisi 67 halaman dengan judulnya Joint Nuclear Operations yang diselesaikan tahun 2020 tapi baru dirilis pada tahun 2021 memperingati masyarakat dunia tentang resiko akan terjadinya Perang Nuklir. karena di tahun 2019 dimana media memberitakan bahwa rusia telah meluncurkan dua misil balistik  dari kapal selamnya yang bertenaga nuklir di Samudra Artik serta di laut Barents. Hal tersebut tidak memancing pergerakan Amerika Serikat, Amerika Serikat tetap menempatkan nuklir nya di negara anggota NATO yaitu italia, jerman , belgia dan juga Belanda dengan hal tersebut bahwa terjadinya perang nuklir merupakan ancaman yang nyata. 

Dalam laporan dari Pentagon tersebut dari tahun 2010 Amerika serikat telah mengurangi peran dari senjata nuklir dan telah menegosiasikan dengan musuh potensialnya tapi musuh potensialnya tidak mengurangi peran dari penggunaan senjata nuklir tersebut. diantaranya adalah Korea Utara yang merupakan negara dengan pengembangan nuklir dan memberikan ancaman proliferasi paling cepat dan sangat mengerikan dalam keamanan dan stabilitas internasional dimana mampu mengacaukan bentuk pemerintahan negara negara lain dan menimbulkan pertanyaan tentang komitmennya jangka panjangnya dalam melepaskan senjata nuklir tersebut. sedangkan china telah dilaporan telah mengembangkan senjata nuklir otonom Angkatan laut dan juga Angkatan udara yang dimana kedua sistem persenjataan nuklir tersebut belum dimiliki oleh Amerika Serikat sendiri. Rusia sendiri memberikan pendapatnya bahwa 2 senjata yang dikembangkan oleh China adalah untuk melawan pertahanan dari Amerika Serikat terhadap rudal balistik milik Amerika Serikat. 

Dan hal tersebut dibantah oleh pemerintahan Amerika serikat bahwa sistem pertahanan tersebut dirancang untuk melindungi tanah air yang mereka miliki dari serangan Rudal dari Korea Utaraa bukan tehadap Rusia maupun China. (DONOHUE, 2020)

Laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat menggambarkan situasi perkembangan senjata nuklir yang di takuti oleh masyarakat internasional saat ini, walaupun dimana Amerika serikat dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa Amerika Serikat telah menurunkan peran dari penggunaan Senjata Nuklir itu sejak dari tahun 2010 dengan  tujuan untuk membuat negara negara yang sedang memperkembangkan senjata nuklir turut ikut dalam mengurangi peran dari senjata nuklir. dimana dengan hasil dari konferensi konferensi setelah perang dunia ke II tentang prinsip dari nuklir yaitu Nuklir untuk berperang atau Nuklir untuk perdamaian , mungkin sama kaitannya dengan pemikiran dari Clausewitz (1976) tentang arti perang sendiri yaitu Tindakan kekerasan untuk memaksa musuh melakukan kehendak kita yang dimana art tersebut memberikan 2 aspek penting tentang aspek perteema yaitu, perang sebagai bentuk alat dalam meujudkan tujuan politik sehinnga membedakan dari bentuk tujuan kekerasan lainnya, dan aspek kedua tentang perang merupakan straategi yang terpisah dari bentuk persaingan termasuk politik, militer dan ekonomi. 

Karena pandangan Clausewitz yang menjelaskan bahwa tidak aka nada yang memulai perang atau tidak ada yang melakukan peran dengan jelas tanpa adanya keinginan yang jelas dalam melakukan peperangan. Bahkan Amerika sendiri yang memiliki Pertahanan rudal tercanggih saat ini belum mampu memberikan gambaran tentang dampak dari terjadinya perang dan Amerika sendiri pun bertujuan untuk menurunkan dari peran Senjata nuklir, Hal tersebut menjelaskan bahwa tidak ada negara yang berani memulai perang Nuklir tanpa kepastian yang jelas dari dampak dan apa yang ingin dicapai dari perang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun