Kode Keras dari Anfield: Salah "Rayu" De Bruyne Tinggalkan Etihad

Sebuah babak baru akan segera tertulis dalam lembaran sejarah Liga Inggris. Kevin De Bruyne, maestro lini tengah Manchester City, dipastikan akan mengakhiri dekade gemilangnya bersama The Citizens pada akhir musim ini. Kontrak yang tak diperpanjang menjadi sinyal perpisahan, membuka spekulasi liar mengenai pelabuhan karier gelandang elegan berusia 33 tahun tersebut. Di tengah pusaran rumor yang mengaitkannya dengan Napoli, tiba-tiba muncul "kode keras" dari rival abadi: Mohamed Salah.
Bintang Liverpool itu, yang sempat merasakan ketidakpastian masa depan di Anfield sebelum akhirnya dipertahankan klub, tak sungkan melontarkan pujian setinggi langit untuk De Bruyne. Dalam wawancara blak-blakannya dengan Gary Neville di Sky Sports, Salah mengakui kontribusi fenomenal pemain Belgia itu bagi City dan Liga Inggris secara keseluruhan. Sebuah respek yang patut diacungi jempol, mengingat rivalitas sengit yang selalu mewarnai pertemuan kedua tim.
Namun, di balik sanjungan itu, terselip sebuah "ajakan" yang cukup menggelitik. "Saya sungguh mendoakannya yang terbaik, dan kami punya satu tempat untuknya di sini!" ujar Salah sambil tersenyum, sebuah kalimat yang sontak memicu gelak tawa dan spekulasi di kalangan penggemar sepak bola. Apakah ini hanya sekadar candaan seorang rival yang menghargai kualitas lawannya, ataukah sinyalemen tersembunyi dari Anfield?
Tentu, transfer De Bruyne ke Liverpool tampak seperti skenario yang sulit terwujud. Rivalitas abadi antara kedua klub, ditambah filosofi permainan dan kebutuhan tim yang mungkin berbeda, menjadi tembok penghalang yang cukup tinggi. Namun, dalam sepak bola, segala sesuatu bisa terjadi. Kehadiran De Bruyne di lini tengah Liverpool tentu akan memberikan dimensi kreativitas dan visi yang luar biasa, melengkapi barisan gelandang The Reds yang sudah solid.
Lebih dari sekadar potensi transfer, "ajakan" Salah ini bisa dibaca sebagai pengakuan tulus atas kualitas De Bruyne. Selama satu dekade terakhir, keduanya telah menjadi ikon Liga Inggris, motor serangan bagi tim masing-masing, dan seringkali menjadi penentu hasil akhir dalam laga-laga krusial. Kepergian De Bruyne tentu akan meninggalkan lubang besar di lini tengah City, dan Salah, sebagai sesama pemain bintang, memahami betul betapa berharganya pemain sekaliber De Bruyne.
Meskipun kemungkinan De Bruyne berlabuh di Anfield tergolong kecil, "rayuan" Salah ini tetap menarik untuk disimak. Ini menunjukkan adanya respek dan kekaguman di antara para pemain top Liga Inggris, bahkan di tengah rivalitas yang membara. Dunia sepak bola memang penuh kejutan, dan siapa tahu, mungkin saja suatu hari nanti kita akan melihat duet magis Salah dan De Bruyne di lapangan yang sama, meskipun untuk saat ini, hal itu masih sebatas angan-angan dan candaan seorang bintang Liverpool. Yang pasti, ke mana pun De Bruyne berlabuh, Liga Inggris akan kehilangan salah satu pemain terbaiknya, dan "kode keras" dari Salah ini menjadi penutup babak rivalitas yang menarik sebelum lembaran baru karier De Bruyne dibuka.