Mohon tunggu...
Muhamad Baqir Al Ridhawi
Muhamad Baqir Al Ridhawi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lagi belajar nulis setiap hari.

Blogku sepi sekali, kayaknya cuma jadi arsip untuk dibaca sendiri. Hohohoho. www.pesanglongan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Iri ke Perempuan dan Iri ke Jo March (Little Women)

21 Januari 2021   20:40 Diperbarui: 21 Januari 2021   20:53 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Aku hanya merasa bahwa wanita punya pikiran, jiwa, dan juga hati. Mereka juga punya ambisi, bakat, dan juga kecantikan. Dan aku merasa muak mendengar orang mengatakan wanita hanya untuk dicintai. Aku sangat muak! Tapi aku... aku merasa kesepian.

-Jo March

 Sebelum nonton film Little Women, aku punya rasa iri kepada perempuan (pada umumnya). Dahulu kala, aku memandang perempuan dengan kesempitan, kedangkalan, dan kependekan berpikir (dan jika dirangkum semua menjadi kebodohan). Tetapi bukankah setiap orang pasti punya rasa iri? Serius. Kamu pasti pernah kan? Santai-santai. Bukannya menuduh, tapi benar bukan? Itu normal kok. 

Dari sudut pandang ilmu biologi, ilmu psikologi, dan ilmu perilaku manusia, ada yang namanya kompetisi hierarki---aku tahu itu dari mendengarkan Mas Sabrang MDP di video rekaman Maiyah, di YouTube. 

Hierarki itu terjadi ketika kumpulan manusia tersebut ingin punya tujuan tertentu. Sehingga muncullah perlombaan dominan-dominanan, hebat-hebatan, terbaik-baikkan dalam mencapai tujuan. 

Apa pun bidangnya pasti ada hierarkinya. Ada hierarki ekonomi, sehingga ada yang kaya dan miskin. Ada hierarki kepintaran, sehingga ada yang pintar dan bodoh. Dan seterusnya.

Heh, kok kayaknya melebar ya. Oke, kembali ke jalan yang benar.

Dan yang aku irikan kepada perempuan saat itu adalah kemudahan, keenakan hidupnya. Sebentar, aku jelaskan lebih jelas lagi. Waktu itu umurku 23 tahun, aku mencari lowongan kerja di internet, yakni Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Telegram. Dan hampir selalu menemukan persyaratannya "perempuan" untuk bisa melamar posisi itu. Yang dimaksud adalah posisi customer service, marketing, admin, dan sebagainya. 

Walau begitu aku berusaha mengerti akan hal itu, mungkin karena perempuan itu kemungkinan besar lebih loyal, tidak ambisius, seperti laki-laki. Tetapi pikirku, ya memang begitu, hidup mereka kan aman dan nyaman serta tanpa/hampir tidak ada tekanan. 

Karena mereka bisa mencapai salah satu puncak kegembiraan manusia---yakni menikah---dengan cara yang lebih mudah. Dan kalau sudah menikah pun Insya Allah sudah betul-betul aman.

Tidak seperti laki-laki. Harus berkemapanan finansial, yang artinya harus mengumpulkan cukup banyak uang untuk menikah, karena nantinya harus siap menafkahi keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun