Perpustakaan dikenal sebagai sumber referensi untuk mencari informasi mengenai pengetahuan. Ada yang mengerjakan tugas, mencari referensi, dan mencari ketenangan belajar. Namun, di era digital yang serba daring ini, peran perpustakaan mulai bergeser. Kini orang-orang lebih memilih mencari jurnal secara online seperti Google Scholar, e-book di ponsel, ataupun berdiskusi melalui forum daring.
Salah satu contoh perpustakaan yang masih aktif dimanfaatkan adalah perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain memiliki suasana yang nyaman dan kondusif, perpustakaan ini juga menyediakan koleksi buku cukup lengkap, dengan berbagai referensi yang dibutuhkan mahasiswa untuk menunjang akademik mereka.
Karna kelengkapan buku fisik diperpustakaan cukup memadai, pemustaka dapat dengan mudah mencari buku yang dibutuhkan. Namun, jika mengalami kesulitan, staf atau pustakawan selalu siap membantu mencarikan buku yang pemustaka inginkan. Di sisi lain, perpustakaan tidak hanya terpaku pada layanan fisik. Seiring berkembangnya teknologi, perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora mereka juga menyediakan fasilitas digital, salah satunya melalui situs opac.fah.uinjkt.ac. yang dapat diakses pemustaka untuk mencari referensi secara online, di mana pun dan kapan pun.
Dengan adanya fasilitas digital tidak memungkin kan timbulnya tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah bagaimana memastikan pelayanan digital ini dapat dimanfaatkan dengan optimal. Beberapa mahasiswa mungkin masih ada yang belum bisa sepenuhnya memahami penggunaan sistem digital ini. Dengan itu diharapkan perpustakaan dapat terus meningkatkan pemahaman pemustaka tentang layanan digital agar lebih mudah untuk diakses.
Meskipun teknologi digital memudahkan dalam mengakses informasi atau sumber belajar, perpustakaan tetap memiliki peran yang tak tergantikan. Berdasarkan hasil observasi 22 Â April 2025 di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya melihat masih banyak mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan untuk mencari buku, belajar atau sekedar berdiskusi ringan. Perpustakaan ini berhasil menggabungkan kekuatan layanan fisik dan digital. Koleksi buku yang cukup lengkap dan suasana yang nyaman menjadikannya tempat ideal untuk belajar dan melakukan riset, sementara fasilitas digital seperti OPAC juga memudahkan mahasiswa dalam mencari referensi secara online kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, perpustakaan tetap relavan dan penting di era yang serba digital ini, karena ia tidak ahanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga menjadi pusat informasi yang mendukung proses akademik secara menyeluruh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI