Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Batal ke Arab, Rezeki Saya Berlabuh di Brunei sebagai Caregiver

13 Maret 2021   20:19 Diperbarui: 15 Maret 2021   00:52 2256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perawat (Ssumber: freepik.com)

Mulanya saya tidak pernah mimpi untuk jadi seorang perawat. Besar dari keluarga sangat sederhana di sudut kota Magelang, Jawa Tengah, lulus SMA, kami tidak punya dana untuk melanjutkan kuliah lagi. Akhirnya, apapun kerjaan akhirnya saya lakukan yang penting menghasilkan duit halal. 

Kadang malu juga, karena setiap ketemu orang yang saya kenal, mereka bertanya, "Ongky kuliah di mana?". Sementara teman-teman seangkatan SMA pada kuliah semua, dan saya hanya kerja asal-asalan.

Pada suatu malam saya mimpi kerja di luar negeri sebagai perawat. Itu terjadi sesudah saya salat Tahajud sebagaimana anjuran Ibu. Mungkin ini pertanda bahwa garis hidup saya nanti akan menjalani profesi sebagai perawat. 

Esok harinya, tanpa banyak pertimbangan, saya langsung daftar di Kampus Muhammadiyah Magelang, tempat saya kuliah jenjang pendidikan diploma keperawatan. 

Kuliah saya tertunda setahun karena kesulitan dana ini. Saya jalani proses perkuliahan sebagaimana layaknya mahasiswa. Saya tidak memiliki prestasi cemerlang, tidak juga di level bawah. Yang penting lancar kuliah, itu sudah cukup bagi saya. 

Satu hal yang tetap ada dalam pikiran adalah mimpi yang saya sebutkan di atas. Rasanya begitu erat melekat dalam diri ini, sehingga kerja di luar negeri sepertinya harga mati.

Lulus kuliah lalu wisuda, saya memburu kerja di luar negeri. Waktu itu tahun 2017, meski berbekal nol tahun pengalaman, saya tetap antusias memburu peluang kerja ke luar negeri. 

Dari satu PT ke PT lain, dari satu pelatihan ke pelatihan lain. Entah sudah berapa puluh juta Rupiah saya habiskan untuk mondar-mandir keluar masuk lembaga. Dan yang jelas saya tidak kapok.

Personal Collection
Personal Collection
Ketika artikel ini ditulis, saya baru saja balik dari Malang sepulang dari Bali, bersama seorang teman, untuk sedikit plesir sesudah cukup penat bekerja di Brunei. 

Saya baru tiba dari Brunei Darussalam bulan lalu. Berangkat ke Brunei awal tahun 2019 silam. Rencananya sesudah cuti ini akan balik lagi ke Bandar Seri Begawan tanggal 20 Maret ini.

Di Malang, saya mampir ke tempat pelatihan kami dulu di Indonesian Nursing Trainers. Di sana, bersama Mr. Syaifoel Hardy, kami diberikan pembekalan tentang bagaimana kerja di luar negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun