Mohon tunggu...
Pahliyani
Pahliyani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba Tuhan

Menyukai melamun yang ditemani kopi dan musik, lalu tidak memikirkan apa-apa tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Cobaan Ekonomi: Memahami Janji Tuhan tentang Rezeki

5 Maret 2024   14:26 Diperbarui: 5 Maret 2024   14:31 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Bing AI

Di tengah guncangan ekonomi yang sering kali menghampiri setiap keluarga, mencari ketenangan bukanlah perkara mudah. Keresahan tentang bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan, dan menyisihkan sedikit tabungan untuk masa depan, seringkali menghantui pikiran. Namun, di balik semua itu, terdapat sebuah keyakinan yang mampu membawa ketenangan di tengah badai: kepercayaan bahwa Tuhan pasti menjamin rezeki setiap makhluk-Nya.

Keyakinan ini bukanlah sekadar pemikiran optimistis tanpa dasar, melainkan sebuah prinsip yang telah diajarkan oleh banyak agama dan kepercayaan di dunia. Dalam ajaran Islam, misalnya, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, yang artinya, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya..." (QS Hud: 6). Ayat ini menjadi pengingat bahwa setiap makhluk hidup di muka bumi ini, tak terkecuali manusia, telah dijamin rezekinya oleh Sang Pencipta.

Menginternalisasi pemahaman ini ke dalam kehidupan sehari-hari dapat mengubah cara kita melihat dan menghadapi permasalahan ekonomi yang datang silih berganti. 

Ketika kita yakin bahwa rezeki kita telah diatur oleh Yang Maha Kuasa, kita akan lebih tenang menghadapi masa-masa sulit. Ketenangan ini bukan berarti kita pasif dan berhenti berusaha. Sebaliknya, keyakinan ini mendorong kita untuk terus berusaha dengan semangat yang lebih positif, karena kita tahu usaha kita tidak akan sia-sia dan rezeki yang telah ditetapkan pasti akan datang pada waktunya.

Percaya bahwa Tuhan menjamin rezeki kita juga mengajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang telah kita miliki. Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, sangat mudah bagi kita untuk terjebak dalam perasaan ketidakpuasan dan selalu menginginkan lebih. Namun, dengan menyadari bahwa setiap nikmat yang kita terima, besar atau kecil, adalah bagian dari rezeki yang telah dijamin oleh Tuhan, kita akan lebih mudah merasa puas dan bersyukur. Rasa syukur ini, secara tidak langsung, akan membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Selain itu, keyakinan ini mengajarkan kita untuk selalu berbagi dengan sesama. Ketika kita percaya bahwa rezeki kita dijamin oleh Tuhan, kita akan lebih terbuka untuk memberikan sebagian dari apa yang kita miliki kepada orang lain yang membutuhkan. Hal ini tidak hanya membantu mereka yang kurang beruntung, tapi juga membawa kedamaian dan kepuasan dalam diri kita sendiri, mengetahui bahwa kita dapat menjadi alat bagi Tuhan untuk mendistribusikan rezeki-Nya kepada makhluk lainnya.

Di tengah permasalahan ekonomi keluarga yang mungkin terasa berat, memelihara keyakinan bahwa Tuhan pasti menjamin rezeki setiap makhluk-Nya adalah sumber ketenangan yang tidak ternilai. Keyakinan ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap kesulitan, ada kemudahan yang telah dijanjikan. Dengan tetap berusaha, bersyukur, dan berbagi, kita tidak hanya dapat melewati masa-masa sulit, tapi juga menemukan kedamaian dan kepuasan dalam prosesnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun