Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yang Diduga Berkhianat di Ragam Era Kepemimpinan Presiden

17 September 2020   18:16 Diperbarui: 17 September 2020   18:45 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Wanandi, tank thinker CSIS (Center of Strategic and International Studies) menuturkan, empat orang di antaranya yang semula menjadi orang-orang kepercayaan Soeharto adalah: Akbar Tandjung, Ginandjar Kartasasmita, Harmoko dan Habibie. Mereka semua dianggap orang-orang terdekat Soeharto yang 'berkhianat'.

Ini terjadi karena menjelang kejatuhannya, Soeharto merasa tidak mendapatkan 'dukungan' mereka. Pada akhirnya Soeharto tidak ingin bahkan bertemu mereka hingga akhir hayatnya. Pada saat wafatpun, tidak ada orang-orang terdekat Soeharto yang diizinkan masuk ke ruangan di RSPP, di mana beliau dirawat hingga menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Dalam buku Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi yang ditulis BJ Habibie, disebutkan,: Kamis, 16 Mei 1998, Harmoko serta pimpinan DPR/MPR lainnya sempat bertemu Soeharto di Cendana. Mereka membicarakan kondisi Indonesia dan desakan rakyat agar Soeharto mundur. 

Harmoko menanyakan langsung kepada Soeharto, yang dijawabnya: "Ya, itu terserah DPR. Kalau pimpinan DPR/MPR menghendaki, ya saya mundur, namun memang tidak ringan mengatasi masalah ini," jawab Soeharto.

Sementara itu, pengamat militer, Salim Said mengatakan Soeharto sudah menganggap Habibie sebagai pengkhianat. Hal itu berdasarkan kesaksian AM Fatwa yang pernah berbicara langsung dengan putri Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut. 

Salim menyebut Soeharto berharap Habibie ikut mengundurkan diri saat ia menyatakan berhenti. "Sebab prinsip orang Jawa, tiji tibeh, mati siji mati kabeh," katanya sebagaimana tertulis dalam buku tersebut.

Salim menilai langkah Habibie yang tak ikut mundur ketika itu tepat. Menurut dia, Habibie, yang merupakan produk pendidikan Barat, sangat memahami dan berpatokan pada UUD '45 . (CNNIndonesia, 21/5/2018).

Pengkhianat di Era Jokowi
Sekali lagi, tidak ada sahabat sejati dalam politik. Munculnya KAMI yang dimotori oleh Gatot Nurmantyo, Din Syamsudin dan Rochmad Wahab merupakan tokoh-tokoh yang sebenarnya sudah jelas berada di luar pagar. Mereka ini bukan termasuk dalam golongan 'pengkhianat' betapapun berseberangan dengan pihak penguasa.

Menurut KBBI yang dimaksud 'pengkhianat' adalah: orang yang khianat; orang yang tidak setia pada negara atau teman sendiri.  

Dari definisi ini jelas, bahwa meskipun KAMI misalnya, dianggap sebagai 'oposisi', tetapi visi misinya, sebagaimana yang diungkap oleh Din Syamsudin,: "Sebagai gerakan moral, mengandung arti kita bergerak berdasarkan nilai-nilai moral dan keberanan yang kita yakini, berdasarkan keadilan dan menegakkan kejujuran, menegakkan kemaslahatan itu namanya nilai-nilai moral," kata Din dalam acara deklarasi KAMI yang dikutip dari akun Youtube Realita TV, Selasa (18/8/2020), tidak mencerminkan mengkhianati negara (Kompas, 18/8/2020).

Dengan demikian, KAMI bukanlah ancaman bagi Jokowi. KAMI bukan pula salah satu golongan yang masuk dalam kategori 'Pengkhianat' di era Jokowi, karena KAMI bukan teman dekat atau bawahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun