Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Modal Ijazah SMA Mau Kerja, Bisa Apa?

16 Agustus 2020   18:44 Diperbarui: 16 Agustus 2020   18:41 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nusabali,com

Keempat, di atas level tersebut adalah evel pendidikan vokasi, yaitu setingkat pendidikan diploma. Di level ini biasanya bersertifikasi, bisa disebut professional tingkat satu. Gelarnya ahli madya. 

Umumnya mereka yang menempuh jenjang pendidikan di Politeknik masuk dalam kategori ini. Permintaan dunia kerja terhadap lulusan program diploma ini cukup besar, baik di dalam maupun luar negeri. Meskipun demikian, saat ini masih harus berkompetisi.

Kelima, level sarjana. Tuntutan dunia kerja di tingkat ini meskipun ada, tetapi saingan juga banyak. Karena jumlah permintaan tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang ada. umumnya karena persaingan ketat, di samping seleksinya tidak mudah. Lagi pula jumlah permintaanya tidak banyak. Biasanya untuk posisi junior manajer.

Keenam, untuk posisi senior ata spesialis. Posisi ini tuntutannya tinggi dan tangggungjawabnya besar. Karena itu, pada posisi ini, bukan hanya gelar pendidikannya saja yang diminta memenuhi syarat. Pengalaman kerjanya juga tidak kalah pentingnya. Umumnya minimal 10 tahun.

Lulusan SMA harus bagaimana?

Dari apa yang saya jabarkan di atas, lulusan SMA ada di peringkat teratas. Lulusan SMA ini pada dasarnya tidak disiapkan untuk langsung bekerja. Lulusan SMA zaman sekarang sama dengan SMP di era 80-an atau bahkan SD di era 60-70an.

Lulusan SMA tidak dibekali pengetahuan atau keterampilan untuk siap bekerja. Lulus SMA jika ingin lagsung kerja butuh polesan keterampilan. Minimal seperti yang diawarkan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah, gratis di mana-mana ada, khususnya kota kabupaten.

Hanya saja, karena jumlah kursi terbatas, harus antri. Tetapi bisa ikut program misalnya kewanitaan, tata boga, jahit-menjahit, otomotif, computer, mesin, las, listrik, dan lain-lain. Program ini sangat menjanjikan pekerjaan.

Saya kenal beberapa peserta yang ikut sebuah pelatihan pembinaan pengelola lembaga pelatihan se-Kabupaten Malang. Beberapa waktu lalu pemilik lembaga memperoleh subsidi dari Pemerintah untuk menyelenggarakan program-programnya yang ditawarkan kepada lulusan SMA yang belum bekerja.  

Lulusan SMA butuh aktif mencari informasi seperti ini bila ingin kerja. Tetapi untuk kerja diluar negeri agak berbelit. Selain keterampilan, dibutuhkan pengalaman, juga dana yang tidak sedikit. 

Misalnya ikut program kerja sebagai tenaga manufaktur elektronik di Korea Selatan, butuh pelatihan minimal 6 bulan. Biayanya juga besar, bisa mencapai lebih dari Rp 25 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun