Perbedaan Persepsi Merawat Orangtua di Barat, Arab, dan Indonesia

Di Eropa, Amerika, Canada dan Australia, budaya 'pisah' dengan orangtua sangat umum. Bahkan sejak umur 18 tahun anak-anak dituntut mandiri. Betapapun anak seorang presiden. Mereka sudah terbiasa dengan bekerja dan cari kamar kontrakan sendiri. Meskipun to some extent, mereka dapat juga bantuan dari orangtuanya.

Cara pandang orangtua dan anak, sama. Pisah adalah budaya mereka dan tidak masalah. Orangtua ketika sudah pension juga tidak ingin 'ngrepotin' anaknya. Mereka pada umumnya memiliki asuransi kesehatan dan tabungan hari tua guna kepentingan ini.

Mereka yang sudah memasuki usia lanjut, akan tinggal di rumah-rumah panti jompo dan dirawat di sana. Sesekali anak-anak mereka datang menjenguknya. And...this is OK for them. 

Di kita, anak-anak sampai berumah-tangga pun masih ndompleng orangta itu biasa. Bahkan tidak kerja pun tak masalah.

Oleh karenanya, besarnya permintaan perawat tahun-tahun terakhir, dari negara-negara maju untuk kepentingan ini bisa dimengerti. Belanda, Jerman, Australia, Canada dan USA adalah contoh.

Guna memenuhi permintaan yang besar ini, muncul pendidikan Caregiver yang dalam artian kompetensi di bawah masih perawat. Boleh dikatakan sama dengan Assitant Nurse. Sayangnya kita tidak punya pendidikan ini.

Bedanya di mana dengan Nurses? Caregiver tidak boleh memberikan tindakan invasive seperti menyuntik, memberi infus, pemberian Cateter, Sonde dan sejenisnya.

Tugas Caregiver hanya terbatas pada Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), misalnya memelihara kebersihan perorangan, memberi makan, minum, obat-obatan oral, dan kebersihan tempat tidur.

Apakah perawat juga bisa kerja sebagai Caregiver? Tentu saja. Bahkan mereka diuntungkan. Biasanya perawat Indonesia hanya dihargai sebagai Caregiver di luar negeri, kecuali sudah memenuhi syarat kompetensi sebagaimana yang disyaratkan oleh negara yang bersangkutan. Mereka untung dengan membayar murah, senilai 'tembaga', tapi dapat 'emas'.  

Beda Barat, beda pula Arab
Di negara-negara Arab, istilah lembaga Panti Jompo 'tidak dikenal'. Orang Arab memiliki tradisi orangtua tinggal bersama anaknya. Budaya ini sangat kuat melekat. Arab memiliki budaya combined family.

Pakistan, Iran, India, Bangladesh dan sekitarnya memiliki budaya yang sama. Artinya, sangat umum anak-anak yang sudah berumah tangga hidup bersama dengan orangtuanya. Karena itu, rumah di negara-negara Arab umumnya besar-besar.