Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perbedaan Persepsi Merawat Orangtua di Barat, Arab, dan Indonesia

15 Juni 2020   14:37 Diperbarui: 15 Juni 2020   21:38 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beruntunglah mereka yang berprofesi sebagai perawat. Selama kuliah, mendapatkan berbagai materi yang ada kaitannya dengan kebutuhan kehidupan nyata. Materi yang bisa disumbangkan pada manusia dan kemanusiaan. Terutama kepada orangtua sendiri.

Dunia keperawatan umum, mempelajari ilmu keperawatan komunitas, perawatan keluarga, geriatric (manusia lanjut usia) perawatan ibu, bayi dan anak, dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini sangat bermanfaat, betapapun perawatnya nanti tidak kerja secara formal, ilmunya bisa digunakan dalam keluarga mereka sendiri.

Perawat, andai saja tahu potensinya, sangat beruntung. Mereka tidak perlu kerja di sebuah lembaga/instansi, tidak masalah. Perawat yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) serta dilengkapi dengan Izin Praktik, bisa membuka lapangan kerja sendiri. 

Di rumah misalnya, bisa dirikan pusat layanan keperawatan manula, tempat penitipan anak, keperawatan homecare dan lain-lain yang sifatnya mandiri. Kerja mandiri, sangat menguntungkan dari berbagai sudut.

Sayangnya, di lapangan, potensi ini tidak mereka maksimalkan. Akibatnya, banyak perawat yang mengeluh, karena masalah yang sebetulnya tidak harus ada. Yakni peluang kerja dengan gaji mapan. Peluang kerja yang sudah dipastikan ada di antaranya adalah merawat orang tua.

Di dunia modern ini, di mana orang sibuk dengan kerjanya sendiri, nyaris memiliki sedikit waktu untuk orangtuanya. Jangankan orangtua mereka, untuk keluarga sendiri saja kadang masih kurang. Akibatnya, mencari jalan keluar jika orangtua mereka sakit.

Kondisi seperti ini hampir dipastikan terjadi pada setiap orang. Tidak peduli di belahan bumi mana. Mulai dari Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia, Amerika hingga Australia.

Uniknya, setiap negara memiliki tradisi dan budaya yang berbeda. Orang Eropa tidak sama dengan Arab dalam memperlakukan orangtua. Orang Arab beda pula dengan Jepang. Jepang juga tidak sama dengan kita. Apalagi di Amerika.

Trend yang ada di era modern ini adalah Parents Care atau Elderly Care. Tidak usah jauh-jauh. Di Singapore saja, orang sudah beda dalam memperlakukan orangtua, khususnya bila sakit-sakitan tetapi tidak perlu dirumah-sakitkan. Di Jakarta mulai ada, tapi belum membudaya.

Muncullah kemudian apa yang disebut profesi Caregiver. Caregiver ini profesi yang berbeda sebenarnya dengan Nurse (perawat). Di USA, pendidikan Caregiver ini cukup memakan waktu 3-4 bulan. Gajinya bisa besar, mencapai US $10 atau sekitar Rp.1.500.000 per jam. Berarti sehari seorang caregiver bisa mendapatkan Rp 10 jutaan sehari. Jumlah yang cukup besar untuk Indonesia.

Oleh sebab itu, untuk meng-hire Caregiver, biasanya hanya orang kaya yang mampu di USA, Singapore, Jepang, Arab dan negara-negara Eropa. Hanya saja tidak semua negara-negara ini menerapkan kebiasaan yang sama. Hal ini disebabkan karena nilai budaya yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun