Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"The Fundamentals of Caring", Silodaritas Profesi dalam Drama Komedi

9 Mei 2020   01:00 Diperbarui: 9 Mei 2020   01:11 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: morningpicker.com

Bagi yang tidak memiliki penggilan jiwa, menekuni profesi perawat itu sangat berat. Seakan perawat identik dengan kotoran, bau, kerja bersih-bersih darah, air kencing, nanah dan lain-lain yang bikin orang harus nutup mata, hidung, mulut hingga telinga. Mereka yang terlalu pekan,  tidak tega mendengar keluhan dan tangisan.

Saya pernah melihat langsung di depan mata, bagaimana pedihnya perasaan seorang ibu yang sedang mendekap anaknya yang masih berumur 4 tahun, yang sedang menderita Kanker. 

Anak kecil perempuan itu sudah tidak lagi mengeluh. Atau memang tidak kuasa lagi untuk berbicara pada ibunya, tentang apa dan bagaimana sara sakitnya. Jarum infus di lengan kirinya yang kecil mungil, slang oksigen yang menutup kedua lubang hidungnya dan 'Sonde' (slang saluran makanan). Kepalanya membesar. 

Ada beberapa benjolan di bagian belakang tubuhnya. Yang satu ada luka berdara. Balita ini lemah, lunglai, hanya melalui ekspresi kedua sayu matanya, berkomunikasi, sesekali menatap wajah bundaya dan seolah berkata,: "Mama...., sabarlah...." Dua hari sesudahnya, Ibu muda itu kehilangan anak perempuan semata wayangnya.  

Pemandangan di atas biasa kami temui di rumah sakit. Jangan tanya duka  laranya. Karena perawat juga manusia. Kejadian ini merupakan contoh satu kasus memilukan bagian dari layanan keperawatan.

Saya seorang perawat, jadi tahu persis apa dan bagaimana kami sehari-hari menghadapi pasien. Bukan hanya pasien, kami juga menghadapi keluarga, anggota masyarakat, tim kesehatan, hingga pegawai non-kesehatan lainnya. Belum lagi jika pimpinan rewel, petugas admin malas, direktur tidak adil, honor kurang layak, lampu mati, internet lemot. Sangat berat bagi mereka yang tidak memahaminya apa dan bagaimana sebenarnya perawat di bangsal.

Bagi yang tidak tahu tentang seluk beluk pekerjaan seorang perawat, difikirnya hanya sekedar memberikan obat, menyuntik, memandikan pasien, menemani dokter visit atau memberi makan dan minum pada pasien. 

Pekerjaan perawat sangat kompleks. Dari A hingga Z. Dari menerima pasien hingga memulangkan. Dua puluh empat jam. Memang ada shift, gentian setia 8 jam. Bandingkan dengan petugas kesehatan lain, perawat lah yang paling dekat dan terlama berhubungan dengan pasien.

Kini, ada lebih dari 100 spesialisi profesi keperawatan. Mulai dari Perawat Gawat Darurat, ICU, Pediatri, Kamar Operasi, Bedah Plastik, hingga Perawat Industri. Jadi, bukan satu untuk semua. 

Perawat bukan hanya perawat umum sebagaimana persepsi masarakat. Beratnya beban kerja perawat hingga harus mengancam keselamatan nyawanya, tergabar persis seperti dalam wabah Covid-19. 

Ada juga yang  tertular Hepatitis, TBC, Difteri, terpapar radiasi, zat-zat kimia di industry, hingga risiko kecelakaan seperti tertusuk Jarum Suntik atau Back Pain (sakit pinggang) karena terjepit syarafnya akibat sering mengangkat pasien yang bisa berakibat lumpuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun