Pemalang – Desa Botekan, Kecamatan Ulujami, menjadi salah satu desa yang gencar melakukan upaya pencegahan stunting. Melalui pendampingan mahasiswa KKN UNNES Giat 12 Tahun 2025, masyarakat desa diajak bergerak bersama dengan konsep CERIA (Cukupi gizi, Edukasi, Rajin pantau, Imunisasi, Awasi kebersihan) untuk menciptakan generasi sehat dan bebas stunting. Program ini di sampaikan melalui media berupa poster yang menggambarkan apa saja langka pencegahan stunting melalui program CERIA.
Program ini tidak hanya fokus pada edukasi melalui kader desa, tetapi juga diwujudkan dengan pengelolaan Kebun B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman) yang menyediakan sumber pangan lokal bergizi bagi keluarga. Kebun B2SA menjadi contoh nyata pemanfaatan lahan desa untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus memperkuat gizi ibu hamil dan balita.
Selain itu, kegiatan posyandu rutin di Desa Botekan turut menjadi ujung tombak pencegahan stunting. Balita mendapatkan pemantauan tumbuh kembang, imunisasi lengkap, serta PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Ibu Kepala Desa yang juga menjadi penggerak utama kegiatan kader desa menambahkan, “Peran ibu-ibu, kader, pemerintah desa dan keberadaan bidan desa sangat penting dalam pencegahan stunting. Melalui posyandu, PMT, dan pemanfaatan Kebun B2SA, kami ingin memastikan setiap anak di Botekan mendapat gizi cukup, tumbuh sehat, dan terbebas dari stunting.” Dengan sinergi edukasi, kebun pangan, dan layanan kesehatan desa, masyarakat Botekan optimis dapat mewujudkan generasi emas yang sehat, kuat, dan CERIA.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI