BERLIN - Isu mengenai kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi menggantikan peran manusia dijawab oleh Lenovo dengan sebuah visi yang kuat. Menurut Luca Rossi, President Intelligent Device Group Lenovo, teknologi AI pada perangkat seperti PC, ponsel, dan tablet harus dipandang sebagai kekuatan yang memberikan "kekuatan super" bagi penggunanya, bukan sebagai pengganti.
"Apa yang kami coba komunikasikan kepada pengguna, yaitu bahwa AI... harus menjadi kekuatan yang memberikan kekuatan super bagi manusia agar lebih efisien, lebih produktif, menciptakan lebih banyak value," jelas Rossi. Visi ini bertujuan untuk meredakan stigma negatif dan menunjukkan potensi AI sebagai alat pemberdayaan. Â
Dua Pilar Utama: AI yang Bertanggung Jawab dan Demokratis
Untuk mewujudkan visi tersebut, Lenovo berpegang pada dua fokus utama dalam pengembangan kecerdasan buatan. Pertama adalah mendorong AI yang bertanggung jawab, yang berarti teknologi ini dimanfaatkan untuk membantu dan melengkapi kemampuan manusia, bukan mengambil alih pekerjaan mereka.
Kedua adalah AI yang demokratis. Lenovo berkomitmen untuk membuat "kekuatan super" ini dapat diakses oleh semua orang, bukan hanya kalangan tertentu yang mampu membeli teknologi mahal. "Kami ingin kekuatan super itu tersedia bagi sebagian besar orang, utamanya untuk memastikan hal ini tidak menambah kesenjangan digital, tetapi meminimalisasinya," papar Rossi.
Steve Long, Senior Vice President Lenovo, menambahkan bahwa kekhawatiran terhadap perubahan adalah hal yang wajar dalam setiap transisi teknologi. Menurutnya, kunci utamanya adalah bagaimana manusia memilih untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk kebaikan.
PC Tetap Menjadi Pusat di Era AI
Di tengah gempuran AI, muncul pertanyaan apakah perangkat komputasi utama seperti PC akan tergantikan. Luca Rossi dengan tegas menepis anggapan tersebut. Berkaca dari pengalaman pandemi, ia menyatakan bahwa tablet dan ponsel terbukti tidak cukup untuk menunjang produktivitas secara optimal.
"PC telah kembali ke posisi sentral," ungkap Rossi. Ia mengakui pasar PC sempat menurun pasca-pandemi, namun kini trennya kembali positif dan diperkirakan akan terus tumbuh.
Alih-alih tergantikan, Rossi meyakini PC akan terus berevolusi di masa mendatang. Ia optimis bahwa di era AI, pengguna justru akan memiliki lebih banyak perangkat untuk menunjang produktivitas mereka, dengan PC yang tetap menjadi andalan utamanya.