Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dobrak Sesat Pikir, Jokowi Berlari Kencang, Tinggalkan Kesesatan, Ahok Mengawal Jokowi

22 Februari 2016   16:16 Diperbarui: 24 Februari 2016   00:32 2594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi; Ricky Vinando"][/caption]Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang berdaulat dan bangsa yang kaya akan potensi kekayaan alam. Namun hingga saat ini kekayaan alam tidak dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Kekayaan alam justru dinikmati oleh segelintir orang saja. Begitupun dengan arah pembangunan bangsa Indonesia yang bisa dibilang masih jalan ditempat sebelum Jokowi memimpin negeri ini. Arah pembangunan bangsa Indonesia tertinggal jauh dari bangsa-bangsa lainnya. Bayangkan Singapura yang hanya sebuah negara kecil tetapi dapat menjadi raja di kawasan Asia tak lain disebabkan oleh revolusi mental yang dipegang teguh oleh pemimpinnya juga berimbas pada rakyatnya.

Tak hanya soal pembangunan bangsa yang masih jalan ditempat sebelum Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia, tetapi perbaikan birokrat pemerintahan juga masih jalan ditempat sebelum Jokowi memimpin negeri ini. Tak dipungkiri semboyan revolusi mental yang digaungkan oleh Jokowi pada saat Pilpres lalu kini sudah berbuah manis. Tak hanya digaungkan tetapi sudah mampu dijalankan atau diimplementasikan melalui Ahok yang dalam keputusannya yang bijak dalam memimpin Ibu Kota negara ini. Selama ini bangsa ini sudah terlalu lama sesat berpikir karena sesat berpikir itu pula mengakibatkan Indonesia tertinggal sangat jauh dari negara-negara lain di dunia.

Tak hanya itu, Selama ini, Jakarta yang merupakan Ibu Kota negara juga dikenal sebagai salah satu dari sekian banyak kota yang angka korupsinya paling tinggi setelah Medan. Namun hal ini lahan perlahan dipastikan akan turun setelah Ahok yang memimpin DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang kini telah menjadi Presiden Republik Indonesia. Salah satu semboyan Jokowi yang telah digaungkan sekaligus terus diayunkan oleh Ahok untuk dijalankan sebaik-baiknya adalah revolusi mental. Revolusi mental lekat dengan Ahok di Jakarta. Dimana wujud nyata dari revolusi mental itu tak lain adalah banyaknya pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dicopot, dirotasi dan bahkan dimutasi oleh Ahok karena tidak sesuai apa yang diharapkan pemerintah Provinsi DKI dalam menjalankan roda pemerintahan, khususnya di dinas-dinas tertentu. Dan itu adalah wujud nyata dari revolusi mental yang sebenarnya yang sudah dijalankan oleh Ahok.

Ahok yang merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat Jokowi memimpin DKI Jakarta ini memang sudah disiapkan oleh Jokowi untuk masa depan Indonesia kedepannya.Jokowi sengaja menyiapakan Ahok atau lebih tepatnya mewariskan Ahok untuk Jakarta sebelum Ahok ikut mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Bagi Jokowi mengandeng Ahok pada Pilgub DKI 2012 lalu adalah sebuah harapan yang dimunculkan oleh Jokowi untuk Indonesia, karena selama ini Indonesia krisis akan kepemimpinan dari pemimpin yang sejati. Selama ini banyak pemimpin yang hanya mengutamakan kepentingan jabatan, kekuasaan dan kepentingan kerabatnya. Namun sejak Jokowi masuk Jakarta dan memenangi pertarungan Pilgub DKI 2012, Jokowi datang dengan Ahok ke Jakarta untuk membuat dan menghadirkan perubahan bagi bangsa Indonesia.

Bagi Jokowi, 70 tahun Indonesia merdeka sudah terlalu lama bagi bangsa ini untuk terus berjalan ditempat. Jokowi mendobrak sesat pikir bangsa Indonesia selama ini, yakni mandeknya arah pembangunan bangsa ini. Bagi Jokowi, Indonesia tetap bisa mempunyai harapan akan perubahan menuju Indonesia yang baru, tentu gaung revolusi mental yang telah disiapkan oleh Jokowi saat ini pun dengan baiknya sudah digaungkan oleh Ahok yang hingga kini mengawal pembangunan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota negera ini. Pun revolusi mental yang digaungkan oleh Jokowi juga telah membuat rakyat Indonesia sadar bahwa sesungguhnya sudah berapa puluh tahun waktu yang terbuang secara cuma-cuma namun tidak memberikan perubahan yang cukup berarti bagi bangsa Indonesia.

Salah satu wujud dari revolusi mental yang sebenarnya adalah Jokowi mampu mendobrak sesat pikir para pemimpin Indonesia sebelumnya, karena terbukti hanya di era Jokowi semua daerah atau bahkan hampir semua provinsi di Indonesia di garap pembangunannya dalam hal ini pembangunan infrastruktur. Selama ini ada keragu-raguan untuk membangun infrastruktur yang banyak, padahal dengan banyak infrastruktur bangsa ini tak akan kalah bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia internasional.


Keunggulan utama dari negara-negara maju salah satunya ialah karena para pemimpinnya tidak sesat pikir sebagaimana sesat pikir yang dialami oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya. Tanpa ragu-ragu dan terus mendobrak sesat pikir yang terus menghantui bangsa ini, Jokowi membangun kereta cepat, MRT, LRT, jalan tol, pelabuhan, tol laut hingga membangun Indonesia bagian Timur yang selama ini terkesan dilupakan oleh pemerintah pusat.

Selama ini pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur sudah dilupakan, namun hal itu tidak bagi Jokowi. Karena bagi Jokowi, Indonesia adalah satu, walaupun berbeda suku, etnis, dan agama, perbedaan itulah yang akan terus mempersatukan bangsa Indonesia yang sangat beragam ini. Pembangunan infrastruktur seperti jalur kereta api, pelabuhan, hingga bandara di Indonesia Timur tak lain adalah wujud dari hadirnya negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Selama ini rakyat di Indonesia Timur sangatlah menderita karena hampir semua bahan kebutuhan pokok sangatlah mahal dan ini jelas berbeda jauh dengan Indonesia Barat dan Indonesia tengah. Jokowi mendobrak sesat pikir yang selama ini terus menyandera bangsa ini, yakni Jokowi meluncurkan tol laut yang mana tol laut ini akan membuat harga-harga barang kebutuhan pokok di Indonesia Timur jadi lebih murah , karena ada efisiensi harga. Karena selama ini pendistribusian barang ke Indonesia Timur adalah melalui jalur udara dan inilah yang membuat rakyat Indonesia di Indonesia Timur makin tercekik karena mahalnya kebutuhan harga kebutuhan pokok selama ini.

Selain itu Palembang yang selama ini tak pernah ada rencana pembangunan MRT pun sudah diubah Jokowi menjadi adanya pembangunan dan pembangunan itu sedang berlangsung. Saat ini pembangunan MRT di Palembang, Sumatera Selatan terus dikebut. Pembangunan MRT kedua setelah Jakarta ini tak akan mungkin bisa berjalan dengan mulus jika tak ada campur tangan dari Jokowi. Bagi Jokowi pemerataan pembangunan infrastruktur tak lain tujuannya adalah agar rakyat Indonesia yang tersebar di banyak pulau juga bisa merasakan infrastruktur yang juga merupakan wujud dari pajak yang selama ini dibayar oleh rakyat Indonesia.

Jokowi sangat hati-hati dalam menggunakan anggaran, karena bagi Jokowi anggaran dalam APBN sepenuhnya diperuntukkan untuk seluruh rakyat Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk pelayanan negara dan kehadiran negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya yang tersebar di puluhan ribu pulau di Indonesia. penggunaan uang anggaran dalam APBN menunjukkan bahwa Jokowi sangat berpihak pada rakyat Indonesia, begitupun Ahok yang sangat memihak pada masyarakat DKI, yang mana wujud keberpihakannya pada masyarakat DKI adalah Ahok menjadi penjaga anggaaran, agar anggaran tidak bocor maupun dimain-mainkan oleh yang berkepentingan yang ingin membocorkan anggaran daerah DKI itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun