Mohon tunggu...
Ricky Syahrudi
Ricky Syahrudi Mohon Tunggu... Jurnalis

Seorang Pengarang Bebas yang hobi berjalan, mau itu menggunakan kendaraan atau backpackeran. Bekerja sebagai Jurnalis yang senang membagikan kejadian-kejadian untuk dibagikan ke banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ayah Dibunuh Lalu Mereka Menyeret Ibu Tanpa Jilbab Kedalam Bus Penyekapan

31 Mei 2025   14:40 Diperbarui: 31 Mei 2025   14:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragisnya, lanjut Sarhan, pasukan Israel mengepung Ibunya lalu menyeretnya ke sebuah Bus Penyekapan, menolak mengenakan jilbab dan langsung memborgol tangannya. Menurutnya, suara ringkih kesakitan Ibunya terdengar jelas, sewaktu ia diseret ke dalam Bus.

Sementara, kontak senjata terjadi antara pasukan Israel dan ayahnya yang ditonton keempat saudaranya.

"Saya mendengar suaranya, dia berteriak karena penyiksaan, sepanjang perjalanan, mereka terus membenturkan kepalanya ke dinding, mereka juga mengikat saya, dan memukuli saya dengan keras," ulasnya.

Dilanjutkannya, ia melihat ayahnya tergeletak bersimbah darah dengan tubuh dipenuhi peluru. Serakahnya, Pasukan Israel juga telah menggondol senjata Ayahnya.

"Saat mereka menyeret saya keluar, salah satu dari mereka memegang kepala saya dan berkata: 'Lihat apa yang kami lakukan pada ayahmu'," terang Sarhan.

Melihat kejadian mengerikan itu, Kakaknya Wael pingsan sebelum ia dibawa pergi oleh pasukan Israel. Disamping Ayahnya sudah terkapar.

"Dia terkapar didinding. Saudara-saudaraku membeku di tempat. Kakakku Wael pingsan sebelum aku meninggalkan rumah." ujar Sarhan.

Terpisah, Brigade al-Nasser Salah al-Din kemudian mengonfirmasi kematian Sarhan dalam sebuah pernyataan,  mengatakan: "Komandan Ahmed Kamel Sarhan, perwira operasi khusus brigade, tewas setelah terlibat dalam bentrokan heroik melawan pasukan khusus Zionis." ujar kelompok tersebut.

Seingat Sarhan, ia dan Ibunya digiring menuju dua Bus Mercedes baru, yang dikerumuni pasukan Israel, ia ditempatkan disatu tempat, sementara Ibunya ditempatkan yang tidak diketahuinya.

Dari dalam Bus, lanjut Sarhan, para tentara terus melemparkan pertanyaan padanya dengan nada-nada yang tinggi.

"Mereka berkata, 'Kamu yang pergi membeli barang-barang untuk rumah. Kenapa kamu, dan bukan ayahmu?' Saya bertanya, 'Kenapa kamu membawa saya?' Mereka berkata, 'Karena kamu yang berbelanja untuk rumah.'", jelas Sarhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun