Mohon tunggu...
Ricky Brahmana
Ricky Brahmana Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Calon pengusaha yang sampai sekarang masih terjebak di perusahaan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Satu Sisi Lain Korea

22 Oktober 2015   12:09 Diperbarui: 22 Oktober 2015   12:09 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

South Korea, bukan negara komunis pimpinan Kim Jong X. Kutulis X karena anak Un adalah Ju-Ae dan kayaknya nggak mungkin perempuan yang memimpin negara itu. Jadi ini adalah tentang Korea Selatan.

Setelah membaca tulisan ini, coba tanya sepuluh orang teman perempuanmu, apa yang mereka tahu tentang Korea Selatan.

Sebagian besar atau mungkin semua orang yang kau tanya akan menjawab "drama." Drama Korea yang beberapa tahun belakangan ini telak mengalahkan "Tersanjung." Mungkin ada sedikit yang akan menyinggung tentang makanan khas Korea Selatan atau mungkin Hanbok, pakaian warna warni yang sering dipakai putri dan pangeran kerajaan Korea di drama mereka.

Kalau ada satu saja dari mereka yang menjawab Tae Kwon Do, berarti kau masih ada di lingkaran yang sehat. Sebaliknya, kalau tidak ada, bisa dipastikan teman-teman perepuanmu itu akan mengenal Lee Min Ho dari jarak satu kilometer.

Tae Kwon Do adalah bela diri asli Korea. Kau mungkin nggak nyangka karena memang dari lima besar atlit taekwondo di muka bumi ini, tidak ada satupun yang berasal dari Korea. Tapi ada satu dari China.

Tae Kwon Do adalah bela diri yang lebih atau murni mengandalkan kekuatan kaki dan jurus-jurus tendangan dalam teknik bertarungnya. Coba cari di Youtube dan lihat banyak sekali teknik-teknik luar biasa yang bisa ditunjukkan oleh atlit-atlit Tae Kwon Do, entah itu yang asli dari Korea atau dari negara-negara Lain. Dan di Indonesia, ada satu atlit Tae Kwon Do yang juga artis - Tya Ariestya.

Beberapa hari yang lalu, di Kota Kasablanka ada acara pameran makanan Korea. Nama acaranya ada di gambar, K-Food Fair 2015.

Acara ini lumayan ramai, karena event organizernya cukup pintar untuk memilih pertunjukan-pertunjukan tambahan ala Korea. Selain lomba makan, ada dance ala K-Pop dan pertunjukan perkusi yang pemainnya di import langsung dari Korea. Satu-satunya acara yang bisa membuatku berdiri diam selama hampir setengah jam hanya pertunjukan yang dibawakan tujuh orang anak muda di atas itu. Pertunjukan Tae Kwon Do.

Maaf kalau fotonya hanya ada satu, karena aku bahkan nggak sempat kepikiran untuk merekam atau mengambil foto selama pertunjukan. I am too excited, bud.

Sama seperti pencak silat, sepertinya Tae Kwon Do ini juga kurang diminati di negara asalnya. Mungkin karena perlu kerja keras untuk belajar salto, lenting depan, lenting belakang, split dan bicycle kick. Sementara untuk fisik, orang-orang Korea masih di bawah rata-rata dibandingkan dengan ukuran fisik orang Indonesia, apalagi orang Amerika dan Eropa.

Tae Kwon Do yang butuh tenaga ekstra justru lebih populer di kalangan petarung-petarung UFC atau Mixed Martial Art digabungkan dengan disiplin bela diri lain. Untuk alasan yang lebih pasti dan lebih jelas, mungkin besok-besok kalau atlit-atlit seperti mereka itu datang lagi, panitia bisa menyempatkan lima atau sepuluh menit untuk mewawancarai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun