Mohon tunggu...
Richard Raffael Dwi Nanda
Richard Raffael Dwi Nanda Mohon Tunggu... mahasiswa

haiii

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Data Warehouse Kesehatan: Senjata Baru Melawan Krisis Kesehatan Masyarakat

15 Oktober 2025   23:06 Diperbarui: 15 Oktober 2025   23:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang menarik, jenis database yang digunakan pun berbeda. Hong Kong dan Pakistan lebih banyak menggunakan rekam medis elektronik, sementara Indonesia, Malaysia, dan Filipina lebih mengandalkan database registri klinis. Perbedaan ini mencerminkan tahap perkembangan sistem kesehatan dan infrastruktur digital masing-masing negara.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski menjanjikan, data warehouse kesehatan juga memiliki keterbatasan yang perlu dipahami:

 1. Penyederhanaan Data yang Berlebihan

Untuk melindungi privasi pasien, beberapa informasi detail harus dihapus atau digeneralisasi. Sayangnya, ini bisa menghilangkan informasi penting. Misalnya, data ras dan etnis sering tidak lengkap atau tidak konsisten antar sumber, padahal informasi ini penting untuk memahami kesenjangan kesehatan.

 2. Akses yang Rumit

Mendapatkan akses ke data warehouse tidak mudah. Peneliti harus melewati berbagai tahap persetujuan yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Selain itu, menganalisis data dalam jumlah besar membutuhkan keahlian statistik tingkat lanjut dan infrastruktur komputasi yang mumpuni.

 3. Jeda Waktu yang Panjang

Data dalam warehouse adalah rekaman peristiwa masa lalu. Dari kejadian sampai data tersedia untuk penelitian bisa memakan waktu 2-5 tahun, bahkan lebih. Di Massachusetts, 90% studi membutuhkan lebih dari 2 tahun dari pengumpulan data hingga publikasi. Ini menjadi masalah ketika kita butuh respons cepat terhadap krisis kesehatan yang berkembang pesat.

 4. Titik Buta dalam Data

Data warehouse hanya merekam apa yang terjadi dalam sistem kesehatan formal. Penggunaan narkoba ilegal, pengalaman trauma masa kecil, diskriminasi, atau kemiskinan sering tidak tercatat. Akibatnya, analisis hanya melihat "ujung gunung es" tanpa memahami akar masalah yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun