Kami mendapatkan arahan tentang tugas kelompok yang harus diselesaikan dalam waktu 1 jam terkait tema yang telah diberikan pada tanggal 2 Desember lalu, lalu kami bergabung ke breakout room. Kami membahas tentang latar belakang Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan, contoh kasus terbarunya di Indonesia, serta kelebihan, kekurangan, peluang, dan tantangan yang dapat timbul dengan adanya Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan. Kelompok kami mampu bekerja sama dengan baik dan merealisasikan ide-ide kami dalam bentuk presentasi yang dikemas dalam bincang santai. Sesekali, Pak Andreas sebagai fasilitator bergabung ke breakout room untuk mengecek hasil kemajuan kerja kelompok kami.
Setelah waktu persiapan selesai, kami kembali ke ruang utama untuk mendapatkan arahan tentang kegiatan presentasi. Para kelompok bergabung ke breakout room yang telah ditetapkan untuk presentasi. Presentasi akan dinilai oleh tiap fasilitator yang ada, kemudian dinilai dan dipilih yang terbaik. Para kelompok terbaik harus mempresentasikan kembali di ruangan utama. Pak Sophan sebagai fasilitator menilai kelompok 8, 9, dan 10. Setelah presentasi ketiga kelompok di breakout room selesai, Pak Sophan memberikan pesan terkait presentasi ketiga kelompok tersebut, yaitu presentasi harus memiliki kekuatan pesan, mengena, dan ide dalam presentasi harus dielaborasi agar dapat dimengerti oleh audiens. Setelah melakukan voting, kelompok 9 terpilih menjadi yang terbaik di breakout room kami.
Setelah waktu presentasi di breakout room selesai, kami kembali bergabung di ruang utama dan menyaksikan penampilan para peserta terbaik serta memilih kelompok dengan presentasi terbaik. Presentasi terbaik di ruangan utama adalah kelompok 12. Setelah presentasi selesai, Pak Andreas menyampaikan bahwa geladi ini dapat menjadi latihan bagi kami untuk mampu bekerja sama dan berkompetisi, mendapatkan gambaran tentang pendidikan di UNPAR, dan membaktikan ilmu yang sudah diperoleh dengan baik. Bu Ester membagikan tautan untuk kami isi kesan setelah mengikuti geladi. Geladi ditutup dengan para peserta geladi menyanyikan Mars UNPAR dan doa penutup. Setelah itu, Mas YB membagikan email berisi tugas pasca geladi yang wajib diselesaikan agar kami mendapatkan sertifikat geladi.
Melalui geladi hominisasi, saya belajar cara berkomunikasi dengan baik, menjalin kerja sama, menjadi koordinator, dan mengelaborasikan gagasan secara kreatif tanpa mengabaikan intinya sehingga dapat diterima oleh audiens. Saya juga menyadari bahwa saya sudah dianugerahkan akal budi dan kehendak bebas. Akal budi harus digunakan untuk berpikir logis dan diwujudkan dengan berbahasa yang baik dan benar. Kehendak bebas harus disertai oleh tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Oleh karena itu, kemampuan berbahasa dan logika wajib ada pada setiap diri kita sebagai warga negara, agar kita dapat menganalisis dan memilah masalah yang ada secara objektif dan menyampaikan hasil analisisnya dengan benar agar dapat dipahami oleh orang lain.
Agar pengetahuan yang telah saya dapatkan dalam geladi berguna pada kehidupan perkuliahan, saya harus terus belajar untuk mengelaborasikan ide-ide kepada orang lain secara kreatif, berkomunikasi dengan orang lain, dan bekerja sama. Semua hal tersebut akan berguna ketika ada tugas kelompok maupun saat nanti saya berkiprah di masyarakat. Cara saya meningkatkan kemampuan berpikir dan berbahasa adalah membiasakan diri untuk menganalisis suatu masalah secara objektif, yaitu mengamati latar belakang masalah sesuai fakta yang ada, menuliskan hasil pengamatan menggunakan sistematika yang rapi, terurut, dan sesuai kaidah bahasa yang ada, serta menyampaikan hasil analisis dengan bahasa yang baik dan benar pula agar dapat dimengerti oleh orang lain.