Mohon tunggu...
Richard Sastraputera
Richard Sastraputera Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Katolik Parahyangan

Saya memiliki minat terhadap musik, pertanian organik, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Mengikuti Geladi Hominisasi: Sebuah Refleksi

4 Desember 2022   22:11 Diperbarui: 5 Desember 2022   12:32 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengalaman Mengikuti Geladi Hominisasi: Sebuah Refleksi

dibuat oleh Richard Sastraputera (NPM 6182201001)

Pada tanggal 6 Oktober 2022, saya mengetahui informasi tentang geladi hominisasi secara daring dari teman satu prodi. Saya penasaran dan memintanya untuk mengajari saya mendaftar acara geladi tersebut. Saya diberikan tautan untuk mendaftar menjadi anggota geladi. Pada saat itu, kuota pendaftaran untuk acara-acara geladi sudah sangat penuh, dan yang masih bisa didaftar adalah geladi tanggal 4 Desember 2022. Oleh karena itu, saya mendaftar untuk geladi tanggal 4 Desember 2022.

Pada tanggal 23 November 2022, saya mendapatkan email berupa formulir tugas pra-geladi yang wajib diisi untuk dapat masuk ke acara geladi. Dalam formulir, terdapat tugas yang mewajibkan para calon peserta geladi untuk menuliskan bagian dari lirik Indonesia Raya tiga stanza yang paling menarik dan artinya bagi mereka. Selain itu, para calon peserta geladi wajib menonton satu film dokumenter dari 10 film dokumenter yang telah disediakan dengan tema ketahanan pangan, lingkungan, dan budaya; menulis hal yang menarik dari film tersebut; dan menjawab pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sudah diberikan melalui formulir tugas pra geladi. Tugas pra-geladi wajib diselesaikan paling lambat tanggal 1 Desember 2022.

 

Pada tanggal 2 Desember 2022, saya menerima email berupa panduan teknis pelaksanaan geladi, tata tertib geladi, daftar anggota kelompok geladi, dan tema yang wajib dipresentasikan oleh tiap kelompok pada saat geladi berlangsung. Saya ditempatkan di kelompok 8 yang membahas tentang "Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan".

Saya bergabung ke acara geladi pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 07.45 WIB. Setelah waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB, para peserta geladi menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza dan himne UNPAR, dilanjut dengan doa buka. Para fasilitator lalu memperkenalkan diri mereka masing-masing. Ada Pak Andreas Doweng Bolo, Bu Budi Setiandari, Pak Albertus Sophan Ajie Setiarmo, Bu Ester, dan Mas Y.B. Kami dijelaskan kembali tentang tata tertib ada pada geladi, yang terutama yaitu peserta wajib aktif dalam kegiatan geladi.

Kami kemudian menyaksikan video kata sambutan dari ketua LPH UNPAR dan ketua geladi hominisasi. Dalam video tersebut, dijelaskan kembali tentang SINDU (Spiritualitas dan Nilai dasar UNPAR), yaitu manusia yang humanum, cinta kasih dalam kebenaran, dan keberagaman. Kami juga mendapat penjelasan tentang geladi hominisasi, yaitu suatu acara yang terkait dengan mata kuliah umum kewarganegaraan, bahasa Indonesia, dan logika. Geladi Hominisasi bertujuan agar mahasiswa memahami bahwa dirinya adalah makhluk berakal budi dan memiliki kehendak bebas, sehingga akal budi tersebut harus digunakan untuk berpikir logis dan diwujudkan dengan berbahasa yang baik dan benar, serta kehendak bebas harus disertai oleh tanggung jawab sebagai warga negara yang baik.

Setelah menyaksikan video kata sambutan, kami wajib bergabung dalam breakout room untuk berkenalan dengan sesama anggota kelompok. Kami juga wajib memilih ketua dan notulen dalam kelompok. Saya terpilih menjadi ketua, sehingga saya wajib mengarahkan para anggota agar kami dapat bekerja sama dengan baik. Pada saat waktu breakout habis, kami bergabung kembali ke ruang utama.

Kami mendengarkan penjelasan dari Pak Andreas tentang sejarah singkat UNPAR, terutama tentang kunjungan para tokoh-tokoh bangsa ke UNPAR. Para tokoh tersebut menegaskan pentingnya wawasan yang luas disertai keterampilan dan sikap yang baik, pluralitas dalam bangsa Indonesia, dan kesiapan menghadapi globalisasi. Kami juga harus melaksanakan tugas sebagai seorang mahasiswa, yaitu menuntut ilmu dan mengabdikannya kepada masyarakat serta membangun horizon berpikir yang luas.

Setelah itu, kami mendapat arahan dari Pak Sophan tentang cara berpresentasi yang baik. Presentasi merupakan suatu kemampuan yang wajib dikuasai karena itu melatih kemampuan berbicara di hadapan umum. Presentasi yang baik terdiri atas pembuka, isi, dan penutup yang berisi gagasan dan kesimpulan. Presentasi juga harus membahas suatu masalah konkret serta kelebihan, kekurangan, peluang, dan tantangan yang timbul dengan adanya masalah tersebut.

Kami mendapatkan arahan tentang tugas kelompok yang harus diselesaikan dalam waktu 1 jam terkait tema yang telah diberikan pada tanggal 2 Desember lalu, lalu kami bergabung ke breakout room. Kami membahas tentang latar belakang Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan, contoh kasus terbarunya di Indonesia, serta kelebihan, kekurangan, peluang, dan tantangan yang dapat timbul dengan adanya Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan. Kelompok kami mampu bekerja sama dengan baik dan merealisasikan ide-ide kami dalam bentuk presentasi yang dikemas dalam bincang santai. Sesekali, Pak Andreas sebagai fasilitator bergabung ke breakout room untuk mengecek hasil kemajuan kerja kelompok kami.

Setelah waktu persiapan selesai, kami kembali ke ruang utama untuk mendapatkan arahan tentang kegiatan presentasi. Para kelompok bergabung ke breakout room yang telah ditetapkan untuk presentasi. Presentasi akan dinilai oleh tiap fasilitator yang ada, kemudian dinilai dan dipilih yang terbaik. Para kelompok terbaik harus mempresentasikan kembali di ruangan utama. Pak Sophan sebagai fasilitator menilai kelompok 8, 9, dan 10. Setelah presentasi ketiga kelompok di breakout room selesai, Pak Sophan memberikan pesan terkait presentasi ketiga kelompok tersebut, yaitu presentasi harus memiliki kekuatan pesan, mengena, dan ide dalam presentasi harus dielaborasi agar dapat dimengerti oleh audiens. Setelah melakukan voting, kelompok 9 terpilih menjadi yang terbaik di breakout room kami.

Setelah waktu presentasi di breakout room selesai, kami kembali bergabung di ruang utama dan menyaksikan penampilan para peserta terbaik serta memilih kelompok dengan presentasi terbaik. Presentasi terbaik di ruangan utama adalah kelompok 12. Setelah presentasi selesai, Pak Andreas menyampaikan bahwa geladi ini dapat menjadi latihan bagi kami untuk mampu bekerja sama dan berkompetisi, mendapatkan gambaran tentang pendidikan di UNPAR, dan membaktikan ilmu yang sudah diperoleh dengan baik. Bu Ester membagikan tautan untuk kami isi kesan setelah mengikuti geladi. Geladi ditutup dengan para peserta geladi menyanyikan Mars UNPAR dan doa penutup. Setelah itu, Mas YB membagikan email berisi tugas pasca geladi yang wajib diselesaikan agar kami mendapatkan sertifikat geladi.

Melalui geladi hominisasi, saya belajar cara berkomunikasi dengan baik, menjalin kerja sama, menjadi koordinator, dan mengelaborasikan gagasan secara kreatif tanpa mengabaikan intinya sehingga dapat diterima oleh audiens. Saya juga menyadari bahwa saya sudah dianugerahkan akal budi dan kehendak bebas. Akal budi harus digunakan untuk berpikir logis dan diwujudkan dengan berbahasa yang baik dan benar. Kehendak bebas harus disertai oleh tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Oleh karena itu, kemampuan berbahasa dan logika wajib ada pada setiap diri kita sebagai warga negara, agar kita dapat menganalisis dan memilah masalah yang ada secara objektif dan menyampaikan hasil analisisnya dengan benar agar dapat dipahami oleh orang lain.

Agar pengetahuan yang telah saya dapatkan dalam geladi berguna pada kehidupan perkuliahan, saya harus terus belajar untuk mengelaborasikan ide-ide kepada orang lain secara kreatif, berkomunikasi dengan orang lain, dan bekerja sama. Semua hal tersebut akan berguna ketika ada tugas kelompok maupun saat nanti saya berkiprah di masyarakat. Cara saya meningkatkan kemampuan berpikir dan berbahasa adalah membiasakan diri untuk menganalisis suatu masalah secara objektif, yaitu mengamati latar belakang masalah sesuai fakta yang ada, menuliskan hasil pengamatan menggunakan sistematika yang rapi, terurut, dan sesuai kaidah bahasa yang ada, serta menyampaikan hasil analisis dengan bahasa yang baik dan benar pula agar dapat dimengerti oleh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun