Secara khusus, pengakuan akan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional terdapat pada kalimat ketiga Sumpah Pemuda. Kalimat tersebut berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa pesatuan, bahasa Indonesia.” Artinya, sejak zaman kebangkitan nasional dan sebelum Indonesia merdeka, bahasa Indonesia telah disepakati menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai ciri khas sekaligus bahasa persatuan.
Bab II
Analisis Masalah
Bahasa Indonesia sebagai salah satu identitas nasional sedang mengalami ancaman. Ancaman tersebut bukan merupakan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris, yang masuk ke wilayah Indonesia. Akan tetapi, ancaman yang terjadi adalah penggunaan bahasa campur aduk Indonesia-Inggris yang sering dilakukan oleh banyak dari generasi muda Indonesia.
Penggunaan campur aduk bahasa Indonesia-Inggris yang dilakukan oleh banyak dari generasi muda tersebut disebabkan oleh antaranya lingkungan pergaulan. Pergaulan yang menggunakan campur aduk bahasa Indonesia-Inggris sering menganggap hal ini sebagai hal yang keren dan menandakan status sosial, ekonomi, serta pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, ada anggapan bahwa campur aduk bahasa Indonesia-Inggris adalah salah satu cara mengekspresikan diri.
Penggunaan campur aduk bahasa Indonesia-Inggris tidak sepenuhnya merupakan hal yang buruk. Dampak yang dihasilkan dari campur aduk bahasa Indonesia-Inggris yaitu masyarakat Indonesia lebih mengenal kosakata yang ada dalam bahasa Inggris serta artinya karena dimasukkan ke dalam kalimat berbahasa Indonesia.
Beberapa kosakata dalam bahasa Inggris yang menjadi istilah ilmiah juga tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tetapi bisa dimengerti ketika didefinisikan atau digunakan sesuai konteksnya dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, dampak positif lainnya adalah masyarakat Indonesia bisa lebih percaya diri untuk menggunakan bahasa Inggris ketika mengobrol dengan orang asing, walaupun hanya sebagai bahasa yang digunakan dengan “setengah-setengah” karena masih dicampur dengan bahasa Indonesia.
Akan tetapi, kita harus tetap waspada dengan bahaya yang ditimbulkan dari campur aduk bahasa Indonesia-Inggris. Generasi muda Indonesia menjadi tidak mampu membuat kalimat baku dan memilih kosakata sesuai kaidah bahasa Indonesia maupun kaidah bahasa Inggris karena terlalu tering mencampurkan kedua bahasa tersebut. Bahaya yang lebih berdampak besar adalah tergesernya posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sekaligus identitas nasional. Jati diri generasi muda sebagai orang Indonesia otomatis akan hilang sebab mereka tidak lagi mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Bab III
Solusi Masalah dan Saran