Mohon tunggu...
Richa Miskiyya
Richa Miskiyya Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Perempuan biasa dengan kehidupan biasa, namun selalu menganggap jika kehidupannya itu luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menanti Kelahiran Buah Hati Bersama Minyak Kayu Putih Aromatherapy

6 November 2016   23:54 Diperbarui: 7 November 2016   00:23 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini bisa dikatakan menjadi tahun yang istimewa dalam hidup saya. Setelah satu bulan pernikahan, akhirnya saya dinyatakan positif hamil oleh dokter. Ketika mendengar kabar itu, ada beragam rasa yang berkecamuk dalam diri, terharu, bersyukur, dan tentunya bahagia yang sulit terlukiskan dengan kata-kata.

Tuhan Yang Maha Kasih dan tak pernah pilih kasih telah menitipkan anugerah indah ke dalam rahim saya yang tentunya harus saya jaga sebaik-baiknya. Ada debar-debar bahagia yang saya rasakan setiap harinya, karena kini ada janin yang sedang tumbuh dan berkembang dalam tubuh saya.

Menjalani hari-hari awal kehamilan memang membahagiakan, namun tentunya penuh akan perjuangan. Mulai dari lemah, lesu, morning sick setiap hari, tidak nafsu makan, pusing, tentunya sudah menjadi kebiasaan para ibu yang sedang hamil muda, termasuk juga dengan saya.

Trimester pertama memang menjadi masa-masa paling berat dalam kehamilan, itu juga yang saya rasakan. Rasa mual dan pusing setiap hari membuat saya rutinitas saya setiap hari hanya berkisar antara kamar tidur dan kamar mandi.

Apalagi saat hamil anak pertama ini, indera penciuman saya seperti memiliki kemampuan yang berlipat ganda, dimana saya menjadi tidak tahan terhadap bau-bau tertentu, seperti parfum, sabun, bahkan termasuk juga bau tubuh suami saya, mau mandi berapa kalipun, saya masih merasa tidak nyaman berada di dekat suami. Hingga akhirnya suami pun harus mengalah untuk tidur di lantai agar saya dapat tidur dengan nyaman tanpa terganggu bau-bau yang mengganggu.

Melihat suami yang harus tidur di lantai karena indera penciuman saya yang terlalu sensitif saat hamil tentunya membuat rasa bersalah dalam hati saya. Setiap hari, saya selalu minta maaf karena ia harus tidur di lantai, tapi ia selalu berhasil memberikan kalimat yang menyejukkan, “Gak apa-apa, sayang. Yang penting kamu dan dedek bayi sehat dan nyaman,” ucapnya lembut sambil tersenyum.

Suatu hari, karena melihat kondisi saya yang lemah dan tak berdaya, apalagi ketika menghadapi aroma-aroma tertentu, akhirnya suami saya berinisiatif untuk membeli minyak kayu putih untuk meredakan rasa pusing dan mual karena mencium aroma-aroma ‘aneh’ yang sebelum hamil tak pernah saya rasakan.

Dengan setia, suami saya pun mulai mengoleskan minyak kayu putih dan memijat tangan serta kepala saya, tak lupa juga, ia juga mengoleskan minyak kayu putih di bagian bawah lubang hidung agar saya tak lagi mencium aroma-aroma ‘aneh’.

Namun, ketika mencium bau minyak kayu putih yang dibeli suami, saya merasa ada yang beda dari minyak kayu putih yang biasa dibeli, baunya lebih harum dan lembut. “Itu bukan minyak kayu putih caplang, ya?”tanya saya. “Minyak kayu putih caplang kok, cuma ada wangi aromatherapynya, produk baru, yang aku beli ini wangi rose,” jawab suami.

Saya pun memperhatikan botolnya, memang ada perbedaan pada warna botol dan labelnya dari minyak kayu putih caplang yang biasa kami beli. “Wanginya enak, rasanya juga lebih hangat,” ucap saya. Suami saya tersenyum melihat saya yang terus menyesap wangi minyak kayu putih caplang aromatherapy dengan wangi rose ini.    

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Menebar Wangi dan Kehangatan dalam Setiap Sentuhan

Meski kini rasa mual dan pusing yang saya alami sudah mulai berkurang, termasuk juga radar penciuman saya pun sudah kembali normal. Namun, saya masih tetap menggunakan minyak kayu putih caplang aromatherapy ini. Ada beberapa alasan yang membuat saya jatuh cinta dengan minyak kayu putih ini:

a. Wangi yang Menenangkan

Seperti halnya namanya, minyak kayu putih ini mengandung aromatherapy yang wanginya begitu menenangkan. Sehingga tak hanya bisa mengatasi mual, masuk angin, perut kembung, dan gatal-gatal, akan tetapi juga bisa menciptakan relaksasi.

b. Wangi yang Beragam

Minyak kayu putih ini memiliki beragam varian aromatherapy yang bisa dipilih, ada Ekaliptus, Lavender, Green Tea, dan Rose. Kalau saya sendiri menyukai yang wangi mawar, yang memiliki wangi lembut, membuat saya serasa sedang berada di taman bunga mawar.

c. Lebih Hangat

Jika dibandingkan dengan minyak kayu putih caplang versi biasa, minyak kayu putih aromatherapy ini memang lebih hangat. Sehingga rasa pusing, mual, kembung, dan semacamnya pun lebih cepat reda.

d. Produk Terpercaya

Produk minyak kayu putih cap lang sudah terpercaya sejak dulu, oleh karena itu, saya pun tidak khawatir lagi untuk menggunakan minyak kayu putih varian baru yang diproduksi oleh cap lang ini. “Buat ibu hamil kok coba-coba”, begitu kata suami saya.

Kini, minyak kayu putih aromatherapy cap lang tak hanya menjadi penyelamat ketika saya mengalami mual dan pusing di awal kehamilan, namun juga telah menjadi sahabat yang akan menemani hari-hari saya dalam menanti kelahiran buah hati, bahkan hingga anak saya dewasa nanti.

Sehingga kelak saya bisa menceritakan kisah kehangatan ini pada buah hati sambil berujar, “Nak, minyak kayu putih aromatherapy ini telah menjadi sahabat yang menemani ibu saat menantikan kelahiranmu, maka kini sapalah ia sebagai sahabat yang juga akan menemani dan menghangatkanmu.” (*)

FB : Richa Miskiyya

Twitter : @richamiskiyya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun