Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tempat dan Ruang

24 Juli 2025   02:12 Diperbarui: 24 Juli 2025   02:12 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lha kalau hanya berhadapan dengan urusan sepele semacam ini saja Anda maupun saya sulit menentukan keputusan, bagaimana dengan hal-hal yang dipandang besar? Jadi, jangan biarkan diri Anda terjebak pada arena kebingungan. Maka, ada baiknya Anda saat ini ambil napas dalam-dalam, lalu sebentar pejamkan mata, dan saat menghembuskan udara, buka mata Anda pelan-pelan, sambil nyatakan keputusan yang Anda ambil.

Jangan takut. Percayalah, di setiap keputusan yang kita ambil itu pasti ada sesuatu yang lebih besar. Sesuatu yang akan mendatangkan lebih besar dan lebih banyak manfaat. Asal, Anda bersedia melakukan sesuatu yang telah Anda putuskan. Tidak melanggar keputusan Anda sendiri.

Memang, tidak mudah. Akan tetapi, perlu rasanya untuk dicoba dan dilatih. Sebab, keberanian bisa dibentuk melalui latihan. Jika tidak pernah dilatih, keberanian yang muncul bisa saja justru akan menjadi bumerang. Mengapa? Barangkali, keberanian yang timbul dalam diri kita sekadar kenekatan yang tidak didasari perencanaan dan perhitungan matang. Walhasil, kita cenderung akan dihadapkan pula dengan berbagai benturan yang tak terduga.

Ya, kalau masih cukup punya nyali serepan tak masalah. Kalau tidak? Bisa saja kita akan membalikkan badan dan lari menjauh dari keputusan yang tanpa perhitungan matang itu.

Itu masih mendingan. Yang lebih parah, apabila aksi balik badan itu dibayang-bayangi rasa kecewa. Itu akan sangat menyakitkan.

Nah, sekarang putuskan! Lanjut atau sudahi? Kalau lanjut, silakan baca sampai tuntas. Kalau memilih untuk menyudahi, mengapa masih saja Anda baca tulisan ini? 

Apakah karena Anda masih berpikir, bahwa tulisan ini akan berdampak bagi kehidupan Anda? Apakah karena Anda masih penasaran? Atau, apakah karena Anda merasa butuh?

Padahal, tulisan ini tidak akan pernah mampu menjawab kebutuhan Anda. Ya! Tulisan ini keisengan belaka. Tetapi, saya sangat menghargai keikhlasan Anda untuk terus bertahan dan membaca tulisan ini sampai tanda titik paling akhir. Walau sebenarnya tanda titik di ujung tulisan ini juga tak pernah benar-benar menjadi akhir. 

Saya yakin, setelah Anda selesai membaca tulisan ini, benak Anda boleh jadi akan dipenuhi pertanyaan-pertanyaan. Kalaupun tidak, itu hak Anda. Saya tak bisa memaksa Anda untuk bergumul dengan beragam pertanyaan.

Tugas saya, hanya menuliskan apa yang bersarang di balik tempurung kepala saya. Lalu, menjadikannya sebagai bahan renungan bagi diri saya. Anda? Terserah!

Oh iya, saya lupa. Bukankah saya sedang akan membahas masalah tempat dan ruang? Tapi malah ngelantur kemana-mana. Maaf. Tetapi, sesungguhnya sejak Anda baca tulisan ini saya rasa saya sudah mengantarkan Anda pada pemahaman mengenai tempat dan ruang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun