Apa itu tempat? Apa itu ruang? Dimanakah letak perbedaan keduanya? Mari pikirkan dan renungkan, sebelum Anda melanjutkan untuk membaca tulisan ini.Â
Jika sudah Anda temukan makna kata tempat dan ruang, saya sarankan untuk tidak melanjutkan pembacaan Anda atas tulisan ini. Mengapa? Sebab, apa yang akan Anda baca selanjutnya boleh jadi sudah basi bagi Anda.Â
Saran saya, buka dan baca artikel lain yang terpajang di media ini. Agar, makin terbuka pula cakrawala pikiran Anda.Â
Bagaimana jika belum menemukan maknya kedua kata itu? Saya juga tidak menyarankan Anda untuk melanjutkan membaca tulisan ini. Mengapa? Sebab, saya tidak menjamin bahwa tulisan ini akan membawa manfaat. Mungkin malah akan membawa mudarat.Â
Anda akan menghabiskan waktu hanya untuk membaca. Sementara, ada pekerjaan lain yang sesungguhnya jauh lebih bermanfaat. Jadi, daripada Anda memubazirkan waktu, sebaiknya gunakan waktu Anda untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
Walau begitu, saya tak melarang Anda yang ingin tetap melanjutkan membaca tulisan ini. Hanya, saya perlu memberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tulisan ini. Bahwa, apa yang akan saya sajikan dalam tulisan ini tak lebih sekadar arena bermain kata-kata. Andai kemudian Anda mengalami kebingungan, saya sarankan sebaiknya langsung berhenti membaca. Saya takut kalau-kalau Anda merasa mual laiknya seorang perempuan yang tengah hamil muda. Atawa, orang yang mabuk perjalanan.
Ah, Anda mungkin bertanya, kalau memang tak ada gunanya, mengapa saya menuliskan artikel ini? Bukan begitu? Kalau iya, akan saya jawab, bahwa tulisan ini sekadar pelepas penat saat dini hari selepas menghabiskan waktu dengan segepok aktivitas rutin; kerja!
Bagi saya, pekerjaan merupakan salah satu cara untuk menyalurkan energi. Sementara, di dalam menyalurkan energi itu, kadang saya lupa untuk mendayagunakan energi itu. Tersebab itu, saya merasa perlu mendayagunakan energi itu melalui tulisan. Tentu, dengan sisa energi yang masih ada setelah disalurkan untuk bekerja.
Jadi, jangan heran kalau tulisan ini mungkin saja tergambar sebagai saya yang sedang nglindur. Atau, kesannya seperti ngelantur. Maklum pula, perkerjaan saya memang seorang tukang ngoceh.Â
Baiklah, sekarang, apakah Anda sudah mengambil keputusan? Lanjut membaca atau tutup laman ini? Kalau belum, apa yang membuat Anda sulit memutuskan? Atau, jangan-jangan Anda memang tidak punya keputusan?Â
Jangan sampai Anda tidak memiliki keputusan untuk hal-hal yang sekecil ini. Sebab, di dalam menjalani hidup, seseorang pasti akan dihadapkan dengan pilihan-pilihan sikap. Seseorang mesti berani mengambil keputusan, walau tahu bahwa setiap keputusan itu memiliki konsekuensi dan risiko.Â