Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Reza Permadi, Mendigitalisasi Desa Wisata untuk Pariwisata Keberlanjutan Hari Ini dan Masa Depan

6 November 2023   22:17 Diperbarui: 7 November 2023   00:15 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reza Permadi, Peraih Satu Indonesia Awards 2023 Bidang Teknologi, Perintis Digitalisasi Desa Wisata (dok.windhu

Indonesia punya banyak destinasi wisata indah dan menarik. Namun, keunggulan dan potensi yang dimiliki belum tentu semua tahu. Mendigitalisasi desa wisata merupakan upaya agar pariwisata Indonesia berkelanjutan pada saat ini hingga masa depan.

Gemericik suara air terjun, deburan ombak pantai, embusan sejuk udara pegunungan, segarnya alam hijau, lezanya kuliner lokal, hingga menyaksikan uniknya atraksi budaya, sungguh suatu hal yang menyenangkan.

Berwisata sambil healing. Itu yang banyak orang dan generasi muda lakukan. Apalagi untuk mereka yang tinggal di perkotaan.
Begitupun halnya dengan Reza Permadi. 

"Saya orang Jakarta dan kebutuhan orang Jakarta adalah untuk jalan-jalan. Saya putuskan untuk ke desa wisata saat itu. Kemudian menjadi pendamping di desa wisata. Tinggal sebulan dua bulan, eh asyik. Akhirnya sampai setahun tinggal di desa wisata," kata Reza.

Namun selama berada di desa wisata, Reza melihat jika pengelola desa wisata tidak memiliki pencatatan kunjungan wisatawan. Mulai dari nama, nomor ponsel dan email, tidak punya.


Kegiatan Atourin  di Kampung Wisata Sumba (sumber FB Reza permadi)
Kegiatan Atourin  di Kampung Wisata Sumba (sumber FB Reza permadi)

Bahkan, keuangan di desa wisata juga tidak tercatat dengan baik. Hal ini karena biasanya setiap pengunjung hanya diberi selembar karcis masuk dan dicatat dengan buku. Terkadang, buku catatan pengunjung hilang.

Pernah mengalami hal yang sama? Saat mengunjungi sebuah desa wisata, saya pun pernah hanya diminta untuk mencatat nama pengunjung di sebuah buku besar. Tidak banyak yang menuliskan nomor ponsel atau email.

Dari situlah, Reza Permadi yang lulusan program Master of Sustainable Tourism mulai berpikir mencoba untuk mendigitalisasi desa-desa wisata di Indonesia.

Potensi desa wisata di Indonesia sangat besar. Melalui Autorin Visitor Management System (AVMS),yakni program dari Autorin, perusahaan rintisan yang didirikan oleh Reza Permadi, upaya mendigitalisasi desa-desa wisata di Indonesia pun dimulai.

Reza Permadi bersama Menparekraf Saindiaga Umo (sumber IG @repermadi)
Reza Permadi bersama Menparekraf Saindiaga Umo (sumber IG @repermadi)

Dari Virtual Tour ke Digitalisasi Desa Wisata

Dunia pariwisata sebenarnya bukanlah hal yang benar-benar baru bagi Reza Permadi atau disebut Repe, singkatan namanya.Saat pandemi covid-19 melanda negeri Indonesia, Atourin (PT Atourin Teknologi Nusantara) menjadi salah satu pelopor virtual tour di Indonesia.

Melalui virtual tour, masyarakat yang saat pandemi tidak bisa kemana-mana karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB), diajak untuk berwisata ke suatu wilayah melalui online platform.

"Virtual Tour itu program SIA 2021, dimana saya menang tingkat provinsi. Nah virtual tour itu kita menghubungkan antara wisatawan di rumah dan pemandu wisata di tempat wisata, saat pandemi orang nggak bisa berwisata, " tutur Reza Permadi, yang ditemui usai Awarding 14th Satu Indonesia Awards, 1 November 2023. 

Ah saya ingat, pernah menjadi salah satu peserta virtual tour Atourin bekerja sama dengan salah satu operator wisata di Jakarta. Virtual tour kemudian berkembang dengan lebih memanfaatkan aset-aset virtual reality seperti kacamata google lens, menggunakan kamera 360, mengangkat obyek wisata yang dekat masyarakat. Sasarannya adalah live streaming dari tempat wisata.

Saat pandemi mereda dan kemudian dicabut statusnya oleh pemerintah menjadi endemi, dunia pariwisata Indonesia yang terkena pukulan hebat pandemi mulai menggeliat. 

Jumlah kunjungan wisatawan meningkat! Pariwisata yang memberikan pertumbuhan ekonomi, menyumbang tinggi devisa, dan penciptaan lapangan kerja, mulai berangsur pulih.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan Agustus 2023 sebesar 1.132.638. Terbanyak berasal dari Malaysia, Australia, Singapura, Tiongkok,dan Timor Leste.

Secara kumulatif, total kunjungan wisman dari Januari -- Agustus 2023 mencapai 7.443.260 kunjungan. Jumlah ini naik 1,02 persen dibandingkan pada Juli 2023 (mom) dan naik 68,92 persen dibandingkan Agustus 2023 (yoy).

Masih dari Kemenparekraf.go.id, jumlah capaian wisatawan nusantara (wisnus) selama enam bulan di tahun 2023 hingga Juni juga meningkat dengan menyentuh angka 433 juta perjalanan.

Reza Permadi di Alor (sumber IG Repermadi)
Reza Permadi di Alor (sumber IG Repermadi)

Meski demikian, target tahun 2023 ini berada pada 1,2 miliar sampai 1,4 miliar perjalanan. Karena itulah inovasi dan peningkatan destinasi wisata berperan penting.Peran teknologi yang mendukung kemudahan berwisata juga sangat penting.

"Jadi penting teknologi untuk pariwisata karena kita mau campaignya adalah sustainable tourism, pariwisata yang berkelanjutan. Teknologi adalah tools atau alat untuk mencapai pariwisata yang berkelanjutan, " tegas Reza.

Pada Mei 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menjalin kerja sama dengan PT. Atourin Teknologi Nusantara (Atourin) untuk mengembangkan pemasaran dan mempromosikan paket-paket desa wisata yang ada di Tanah Air.

Dengan program AVMS Atourin, Reza Permadi kemudian terpilih sebagai sosok generasi muda inspiratif bidang teknologi di Awarding 14th Satu Indonesia Award tahun 2023. Lelaki 30 tahun ini menjadi perintis digitalisasi desa wisata.

Pata Pemenang Satu Indonesia 2023 (dok.windhu)
Pata Pemenang Satu Indonesia 2023 (dok.windhu)

Digitalisasi Desa Wisata untuk Pariwisata Berkelanjutan

Sambil sesekali membetulkan letak kaca matanya, Reza Permadi dengan penuh semangat menyampaikan jika digitalisasi desa wisata mendukung pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Pariwisata berkelanjutan adalah pengembangan konsep berwisata yang dapat dapat memberikan dampak jangka panjang.Dampaknya bisa terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.(Kemenparekraf.go.id).

Dengan teknologi, calon wisatawan bisa membeli tiket atau paket wisata dari rumah, datang tinggl scan, dan itu berdampak ke lingkungan. Sampah kertas tidak ada lagi.Database pengunjung rapi terdata dan pencatatan keuangan juga menjadi lebih baik. Banyak hal positif lainnya dengan adanya digitalisasi desa wisata.

Meski demikian, Reza menyoroti kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Tempat wisata itu harus hygienis, tempat wisata harus punya standardisasi.

Saat di tempat wisata, perlu belajar yang namanya 4 A, yakni  1).Aksesibilitas, mungkin ada beberapa tempat yang aksesnya kurang baik.2). Akomodasi, mungkin ada yang belum punya penginapan, dalam konteks desa wisata. "Kita inginnya orang-orang jangan nginap di hotel, sudah terlalu sering cenderung membosankan. Coba nginepnya di homestay," ujar Reza.
3). Attraction atau atraksi yakni seperti budaya, alam, apa sih yang dimiliki. Untuk satu ini , Reza menilai nggak ada kurangnya di Indonesia, 4). Amenitas. Untuk satu ini,  pada beberapa titik destinasi wisata, tempat sampah dan toilet masih belum ada.

"Kesulitannya di program saya adalah SDM. Ternyata tidak semua tempat butuh teknologi," ujar Reza.

Contohnya adalah kalau ada teknologi maka semua transparan, yakni pencatatan keuangan transparan, pencatatan tiket transparan.Nah ada beberapa lokasi yang tidak mau adanya transparansi karena adanya oknum.Misalnya kita ke air terjun atau pantai datang dikasih tiketnya tidak sesuai, sisanya masuk kantong.

"Jadi, membuat tempat wisata transparan masih challenging buat kami, " kata Reza

Hal menantang lain adalah infrastruktur. Masih banyak daerah timur Indonesia yang  blank spot.
Internetnya terutama."Saya bisa bilang daerah timur Indonesia masih jarang internet, terutama di daerah 3 T. Saya pernah ke Pulau Sabu Raijua NTT internetnya beberapa bagus, tapi ada yang blank spot juga, " tutur Reza.

Kolaborasi KBA Desa Wisata Bugisan Klaten dengan Atourin (sumber gambar: Atourin) 
Kolaborasi KBA Desa Wisata Bugisan Klaten dengan Atourin (sumber gambar: Atourin) 

Kolaborasi dengan KBA dan DSA

Sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards, melalui program AVMS Atourin, Reza telah menjalin kerja sama  dengan Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA)  di  Indonesia.Banyak kampung yang telah didatangi dan kemudian menjadi partner. Hingga tahun 2023 total sebanyak 4 KBA dan DSA yang telah bermitra.

Salah satunya adalah Kampung Berseri Astra (KBA) Bugisan, Klaten, Jawa Tengah dan Desa Sejahtera Astra (DSA) Huta Tinggi,Samosir,  Sumatera Utara yang bergabung dengan Atourin sejak tahun 2021.

Saat berkunjung ke KBA Desa Wisata Bugisan, wisatawan bisa belajar sejarah Candi Plaosan yang juga disebut dengan candi kembar.Wisatawan dapat mengenali seni dan budaya nenek moyang leluhur, serta keahlian yang dimiliki. Bisa tahu toleransi antar umat beragama saat itu, yang dapat menjadi contoh untuk saat ini.

Festival Candi Kembar dan menjadi event tahunan. Selain itu, ada kesenian gejok lesung, tari anoman, bersepeda ontel dengan pemandu lokal keliling candi.

Pertunjukan seni adat di DSA Huta Tinggi, Samosir, Sumatera Utara (sumber foto:Atourin)
Pertunjukan seni adat di DSA Huta Tinggi, Samosir, Sumatera Utara (sumber foto:Atourin)

Sementara di DSA Wisata Huta Tinggi Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir wisatawan bisa memilih paket wisata 2D1N, 3D2N, Half Day Trip, dan One Day Trip.Sesuai dengan paket yang dipilih, wisatawan bisa memerah susu kerbau, kelas kuliner Dali Ni Horbo, memetik biji kopi, berkunjung ke rumah Industri Yosuho, dan menyaksikan pertunjukan seni budaya.

Bahkan, memungkinkan untuk menginap di Rumah Bolon, rumah adat berbentuk panggung yang unik dan mempunyai makna filosofis.

 Tahun 2030, Lebih Banyak Desa Wisata Go Digital

Reza menargetkan tahun 2030  inovasi teknologi pariwisata AVMS (Atourin Visitors Management System)  bisa semakin banyak diimplementasikan di desa-desa wisata di Indonesia.  Tujuannya, supaya literasi digital meningkat. Selain juga mampu memberi banyak manfaat di berbagai segi yang bersentuhan dengan teknologi. 

"Banyak orang-orang yang makin tahu tentang desa wisata melalui digitalisasi ini. Target saya adalah tahun 2030 adalah 4.500 desa wisata yang kerjasama dengan platform Atourin, " tukas lelaki berambut ombak ini optimis untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. 

Jika membuka aplikasi Atourin, perusahaan teknologi di sektor pariwisata yang berdiri sejak tahun 2019,  banyak layanan one-stop-solution kepada wisatawan. Ada  informasi obyek wisata se-Indonesia, rekomendasi rencana perjalanan ke berbagai destinasi wisata, jasa pemesanan pemandu wisata, dan marketplace berisi produk pariwisata lokal.  

Paket-paket wisata dengan cantuman harga bisa menjadi pilihan. Sebagai orang yang senang berwisata, tentu terbantu dengan tujuan dan kegiatan wisata yang dilakukan. Saat ini Atourin telah bermitra dengan 100 desa wisata. Untuk bergabung harus punya legalitas sebagai pokdarwis atau Bumdes. Punya produk seperti paket wisata, homestay, atraksi wisata, hingga aktivitas wisata. Pihak Atourin akan mengkurasinya.

Reza berharap wisata Indonesia bisa memiliki narasi memikat. Narasi dari setiap budaya, narasi dari setiap kuliner, narasi dari setiap data tarik alamnya. Narasi itu yang dirasa masih kurang dipromosikan.

Lelaki yang  juga mengadakan pelatihan luring dan daring bagi pengelola desa wisata melalui Atourin Academy ini  mencontohkan, narasi menjual Danau Lochness di Skotlandia yang terkenal dengan monsternya. Banyak wisatawan berdatangan meskipun tahu tidak akan bertemu atau menganggapnya mitos.



***
Semangat Reza Primadi sebagai generasi muda dalam mengembangkan dunia pariwisata terasa. Digitalisasi Desa wisata sangat penting untuk keberlanjutan pariwisata dengan #SemangatUntukHari iniDanMasaDepanIndonesia karena #KitaSATUIndonesia.

----000----


Jakarta, 6 November 2023

#SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia

#KitaSATUIndonesia

Catatan : Semua gambar/foto pada tulisan dari media sosial Reza Permadi sudah memperoleh izin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun