Padahal, sebelumnya semua sudah setuju dengan usul Estu untuk berkeliling perumahan naik sepeda. Untunglah, pertengkaran itu kemudian berakhir dengan damai dan akhirnya bisa bermain bersama lagi.
Mengutamakan kepentingan bersama, mengambil keputusan, menggunakan hak pilih, bermusyawarah, dan mampu berlapang dada atas keputusan dan hasil musyawarah juga merupakan sila keempat.
Melakukan pemilihan umum? Ya, sejak dari SD,anak-anak sudah diajarkan di kelas untuk memilih ketua kelas yang sebelumnya sudah dicalonkan ataupun mengajukan diri. Setiap siswa memberikan suaranya. Peraih suara terbanyak menjadi ketua kelas. Hasil yang harus diterima sebagai kesepakatan Â
Bergotong Royong di Rumah dan SekolahÂ
Bergotong royong dan mampu menjaga keseimbangan hal dan kewajiban merupakan pengamalan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang dapat diajarkan pada anak-anak dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan bergotong royong dan kerja bakti misalnya, bisa diajarkan di dalam rumah. Misalnya antara kakak beradik untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah. Siapakah yang menyapu, membuang sampah, mencuci piring, dan lainnya. Tentu disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak-anak.
Estu bercerita, saat di sekolah seringkali ikut menyapu dalam kerja bakti agar kelas terlihat bersih. Biasanya, dilakukan usai pulang jam sekolah. Secara bersama-sama, setiap murid baik laki-laki dan perempuan, membersihkan kelas dan lingkungan di sekitar kelas.
Penerapan sila kelima dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah buat anak-anak sangat terasa.Â
Sejak kecil sudah belajar bergotong royong, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, belajar menjaga fasilitas yang ada dengan tidak merusak, membantu dan menghargai orang lain, hingga tidak bersikap boros dalam sehari-hari.
Mengamalkan Nilai Pancasila, dari Muda hingga Tua
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila tetap relevan sejak saat digagas oleh Bung Karno hingga saat ini. Kelima silanya, yakni Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan dan Kesatuan, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat dijadikan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia.
Memperkenalkan nilai-nilai ini dapat diawali sejak anak-anak dan dimulai dari rumah, dilakukan di sekolah, dan dilanjutkan hingga dewasa saat bekerja atau beraktivitas. Sejak berusia muda dan tua, nilai-nilai Pancasila ini akan tetap menyertai.