Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mau Tahu Pasangan Kamu Toxic atau Gak? Begini Cara Mengenalinya!

25 Maret 2022   12:08 Diperbarui: 25 Maret 2022   20:01 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KDRT (sumber gambar: BBC via Kompas.com)

Saat terjebak dalam hubungan toxic, segeralah berusaha membebaskan diri dan tidak membiarkannya berlarut-larut. 

Hubungan yang bagus atau rumah tangga yang baik bukanlah tanpa konflik, tapi bagaimana bisa mengatasi konflik. Soalnya, konflik tentunya akan selalu ada.

Jangan mempertahankan suatu hubungan toxic dengan sebuah keyakinan suatu saat pasangan bisa berubah atau membuat diri sendiri berubah. Dalam rumah tangga, seringkali diabaikan karena menganggapnya sebagai bumbu pernikahan.

Padahal ini malah bisa menyakiti dan menyiksa. Terlebih jika sudah berupa cycle of abuse. Lingkaran kekerasan. Pertama ada konflik terpicu untuk marah, banting barang atau berkata kasar, lalu menyesal dan minta maaf Habis marah, dia selalu minta maaf. Selalu itu lingkarannya. Nggak usah tertipu jika begini.

Permintaan maaf dan rasa menyesal dari pelaku kekerasan bukanlah tanda sayang. Ini sudah berbentuk pola dan akan selalu terulang sampai kapanpun. Bukan sekedar toxic. Sudah merupakan karakter kepribadian dan harus ke psikolog. Bila terjadi pertama kali, bisa terjadi kedua kali. Kalau terjadi kedua kali maka akan terjadi ketiga, dan seterusnya.

Menurut Maria G Soemitro yang pernah mengalami hubungan toxic, harus benar-benar jangan asal menikah. Jangan hanya bucin, diajak nikah mau saja karena nikah itu selamanya supaya lebih aman. Sebelum jadi masalah, menjauhlah dari masalah

Bagi korban KDRT, bisa melapor ke kepolisian jika sudah berupa tindak pidana. Dukungan sosial perlu dilakukan oleh orang tua dan sekitarnya, datanglah ke psikolog. 

Untuk perempuan korban KDRT yang tak berpenghasilan, dapat minta pertolongan kepada LSM yang mampu memberikan rumah aman.

Ketika terjebak hubungan toxic, lebih baik sudahi saja jika masih pacaran dan tinggalkan. Namun kalau dalam ikatan rumah tangga, pilihannya ada dua, yakni berpisah meninggalkan atau bertahan, tapi harus dengan harus keyakinan bisa berubah. 

Menurut Gita, hanya karena kamu haus nggak harus minum racun. Ada banyak yang merasa takut kesepian dan takut kehilangan si dia sehingga rela minum racun itu. Padahal tidak, masih banyak air-air yang lain.

****

Jakarta, dhu250322

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun