Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba, Menjangkau Dunia Menggenggam Kearifan Lokal

26 September 2021   21:15 Diperbarui: 26 September 2021   21:19 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andaliman, merica Batak dalam bentuk bubuk Taman Eden (dok.windhu)

Amarah  dan teriakan Toba  yang menyebut Toba adalah anak ikan karena memakan bekal untuk Toba,menjadi bencana . Langit berubah gelap dan menurunkan hujan deras berhari-hari. Lalu terbentuklah danau yang dinamakan Toba dengan Pulau Samosir di tengahnya.

Selain asal usul, keunggulan dam keunikan destinasi, kuliner dan budaya juga dapat disampaikan dengan cerita.

Festival Danau Toba (Tribun Medan)
Festival Danau Toba (Tribun Medan)

MICE di Indonesia Aja

MICE (Meeting, Incentif, Convension, Exhibition) atau  Pertemuan, Insentif. Konvensi dan Pameran untuk menggaet wisatawan merupakan sarana promosi yang sangat tepat.Selain jumlah wisatawannya lebih banyak, para business traveler ini berwisata lebih lama dan membelanjakan uang lebih banyak di destinasi wisata. 

Dengan sendirinya, jumlah kerajinan tangan dan ekonomi kreatif banyak terjual, pendapatan masyarakat dan pemerintah pun meningkat. Promosi destinasi wisata  ke dunia internasional meluas.Nah Danau Toba memiliki potensi untuk MICE.

Heritage of Toba, Ulos (dok.Indonesia.travel)
Heritage of Toba, Ulos (dok.Indonesia.travel)

DSP Toba dan Tantangannya

Nah, seiring ditetapkannya Danau Toba sebagai destinasi super prioritas alias DSP Toba, ada tantangan dalam mengembangkannya. Koordinasi Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), kolaborasi masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya signifikan.

Selain keindahan, Danau Toba harus mampu menjawab kebutuhan wisatawan nasional dan mancanegara dengan kearifan lokal. Seluruh kegiatan pariwisata harus memenuhi standar  kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (cleanliness, health, safety, dan environmental sustainability/CHSE). Terlebih pada masa pandemi covid seperti saat ini.

-Kebersihan harus terjaga baik dari segi lokasi,peralatan dan prasarana , Misalnya, tempat sampah harus tersedia di titik tepat dan toilet yang bersih. 

- Kesehatan harus terpenuhi. Menjalani protokol kesehatan ketat, seperti tidak berkerumun, menggunakan masker, hand sanitizer dan penyediaan tempat cuci tangan. Fasilitas kesehatan tersedia.

- Keamanan harus bisa menjadi jaminan bagi  wisatawan dan akomodasinya di lokasi wisata. Mulai dari tempat menginap hingga bandara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun