Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penting, Jaga Imunitas Tubuh di Masa Pandemi

17 Agustus 2021   23:12 Diperbarui: 17 Agustus 2021   23:22 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh rempah-rempah ( sumber gambar :kompas.com) 

“Jangan lupa minum madu atau vitamin. Pakai masker dan bawa hand sanitizer. Menjaga imunitas tubuh sangat penting di masa pandemi seperti ini.” Pesan itu seringkali diucapkan orang rumah begitu terdengar kabar, ada lagi salah seorang keluarga, tetangga, rekan kerja ataupun teman yang positif Covid-19.

Pandemi memasuki tahun kedua. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga minggu ketiga Agustus tahun 2021 diperpanjang lagi. 

Usai libur lebaran, jumlah penyintas covid-19 meningkat. Keberadaan virus ini terasa seakan semakin nyata, terasa semakin dekat dan ada dimana-mana. Semakin banyak yang ‘terkena’ di sekitar lingkungan rumah tinggal. Menimbulkan was was lebih daripada saat virus ini dinyatakan resmi ada di Indonesia pada Maret 2020.  

Rasanya tak nyaman mengingat jumlah penyintas semakin banyak. Silih berganti ada kabar yang harus menjalani isolasi atau dibawa ke rumah sakit. Salah seorang keluarga bahkan sempat mengalami sesak napas saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah, sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan oksigen.

Kapasitas RSUD yang penuh membuat perempuan ini harus rela dirawat di dalam tenda yang ada di dekat kamar IGD dengan bantuan pernapasan, sebelum akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap. Untunglah, setelah dirawat beberapa waktu akhirnya diperkenankan pulang ke rumah dan dinyatakan negatif.         

Begitulah, saat ini kabar mengenai keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang terkena Covid-19 masih banyak ditemui. Baik melalui media massa maupun media sosial. Sejumlah di antaranya meninggal dunia.

Dalam sebuah status facebook, seorang kawan mengatakan sekarang seakan-akan seperti menunggu giliran kocokan arisan. Siapa dan kapan yang akan positif selanjutnya. Lalu, menunggu sembuh untuk menjadi alumni penderita penyakit yang disebabkan oleh virus itu.

Tak terkatakan lagi saat dalam grup whatsapp, ada kabar kematian seorang kawan, keluarga dan permohonan untuk turut mendoakan yang positif covid agar bisa sembuh dan pulih. Status facebook masih dipenuhi kisah pilu dan pengumuman duka akibat pandemi. Rasa cemas dan upaya menjaga tubuh tetap sehat menjadi satu.

Minuman kunyit (dok.windhu)
Minuman kunyit (dok.windhu)

Urgensi Menjaga Imunitas Tubuh di Tengah Pandemi Covid-19

Kabar dan kisah mengenai covid memang belum usai. Masih perlu waspada karena korban pandemi masih ada hingga kini. Entah sampai kapan berakhirnya. Karenanya, langkah terpenting untuk menjaga imunitas tubuh di masa pandemi.

Ya, urgensi Menjaga Imunitas Tubuh di Tengah Pandemi Covid-19. Itulah yang disampaikan dalam Bolang live streaming on IG bertema "Edukasi Pemanfaatan Produk Herbal Bagi Pasien Isoman" yang diadakan Komunitas Blogger Kompasiana Malang (Bolang), Sabtu 31 Juli 2021.

Dua kompasianer berbagi cara seputar menghadapi Covid-19, yakni Nanang Diyanto, yang sehari-harinya bertugas sebagai tenaga kesehatan (nakes) rumah sakit di Ponorogo Jawa Timur, dan Selamet Hariadi  yang merupakan pegiat herbal dari  Kota Malang.

Urgensi pentingnya menjaga imunitas tubuh setidaknya bisa mengacu pada penuturan Nanang Diyanto, yang sehari-harinya bertugas sebagai perawat kesehatan. Situasi pandemi dan kekurangan oksigen yang terjadi, telah menyebabkan untuk layanan operasi ditiadakan di rumah sakit tempatnya bekerja.

Hampir seluruh ruangan di RS disediakan atau direkondisi menjadi tempat pelayanan isolasi covid. Itupun masih memerlukan adanya tenda di depan karena jumlah pasien yang membludak. Pernah ada sekitar 60 orang yang harus mengantri selama tiga atau empat hari di dalam tenda BNPB sebelum mendapatkan kamar rawat inap.

Nanang yang sudah menjadi perawat sejak tahun 1993 ini, semula bertugas di kamar operasi namun kemudian diperbantukan untuk perawatan covid. Dalam satu ruangan, dengan jumlah hanya tiga nakes harus melayani sebanyak 27 pasien dengan kondisi yang tidak memiliki kemandirian. Pasien yang sangat bergantung pada nakes tanpa ditunggui keluarganya.

Meski demikian, kata Nanang, dalam merawat orang Covid, jarang sekali ada nakes yang ketularan dari pasien. Alasan utama terhindar adalah  karena selalu menggunakan APD lengkap dengan standar yang terpenuhi. 

Nakes yang terkena covid di tempatnya bekerja umumnya mendapatkannya dari lingkungan rumah. Jikapun tidak, lantaran sembrono setelah melayani pasien, seperti melepas masker di saat beristirahat.

Untuk mencegah terkena covid-19, Nanang sangat berhati-hati. Selama dinas di ruang isolasi tidak pernah makan atau minum. 

Selain itu, untungnya, sudah punya kebiasaan sebagai perawat kamar operasi yang selalu menggunakan masker. Selalu menggunakan APD dulu sebelum melayani pasien karena memang harus menyayangi nyawa dan prinsip tidak ada kedaruratan dalam pandemi.

Mengingat penyebab utama penularan covid dari pernapasan, tindakan paling aman adalah menggunakan masker. Disarankannya, untuk yang isoman di rumah harus punya nomor kontak satgas untuk antisipasi, segera menghubungi puskesmas terdekat yang akan memeriksa dan mencarikan solusi tindakan selanjutnya.

Untuk itu, tidak perlu ragu untuk diperiksa di puskesmas atau rumah sakit karena hal itu untuk membantu memilah pasien yang sakit covid atau sakit umum. Buang ketakutan akan  di-covid-kan-  yang beredar. 

Menjalani pemeriksaan yang tepat ataupun isoman di tempat yang telah disediakan pemerintah lebih baik daripada membahayakan orang lain di rumah, terlebih untuk yang punya komorbid jika tempat isoman tak memadai.   

Sementara untuk yang sehat, upayakan jangan stress, selalu berdoa, dan selalu menjaga kondisi daya tahan tubuh sehingga mencegah terkena virus corona yang masih beredar.Tetap menjalankan protokol kesehatan. 

Diskusi Edukasi Herbal Bolang (tangkap layar IG Bolang) 
Diskusi Edukasi Herbal Bolang (tangkap layar IG Bolang) 

Kembali ke Obat Tradisional dan Jamu

Selama masa pandemi, untuk menjaga daya tahan tubuh saat ini banyak orang yang memilih untuk back to nature alias kembali ke obat tradisional dan jamu. Saat pandemi dinyatakan resmi ada di Indonesia pada Maret tahun 2020, empon-empon mengemuka.

Hingga tahun kedua pandemi, penggunaan jamu atau herbal juga banyak digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh. Menurut Selamet Hariadi yang merupakan pegiat herbal dari Malang, perlu diingat jika setiap herbal mempunyai efek bila dikonsumsi. Selain itu, tidak serta merta semua herbal aman untuk dikonsumsi.

Dokter pun biasanya menyembuhkan yang lebih urgen dulu saat pasien mengidap beberapa penyakit. Disarankan, untuk memberi jeda selama satu atau dua setelah minum obat dokter, bila ingin mengonsumsi herbal.

Jahe merah, daun kelor dan madu, sekarang sedang menjadi tren untuk imunitas tubuh. Ekstrak sambiloto atau andrographis paniculata pun laris diburu setelah diberitakan ampuh untuk terapi menyembuhkan pasien covid-19 gejala ringan di rumah sakit milik pemerintah di Thailand.

Untungnya, sambiloto merupakan salah satu herbal asli Indonesia yang mempunyai khasiat untuk stimulasi imun, antiradang dan antivirus. Herba lain yang laris adalah Qusthul Hindi yang mengandung senyawa aroma terphene.

Banyak yang mengonsumsinya dengan campuran air untuk pengobatan karena dapat mengurangi demam, batuk dan sakit tenggorokan. Kapsul obat cacing juga banyak dicari selama pandemi covd-19 karena diyakini dapat mencegah keparahan akibat infeksi penyakit covid-19.   

Meski demikian, Selamet Hariadi menekankan penggunaan obat herbal tetap ada aturannya. Dalam membeli produk herbal harus yang sudah mengantongi izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) RI. Harus berpegang pada ahlinya. Untuk penggunaan herbal jangka panjang dan sehari-hari, harus cari yang lengkap isinya dan keterangannya.

Di luar semua itu, Hariadi menyinggung ucapan motivator Ary Ginanjar selaku penyintas covid, yang memberikan ilmu pentingnya Pikiran yang mencapai 70 %, makanan dan pernapasan.

Kencur, salah satu herba (dok.windhu) 
Kencur, salah satu herba (dok.windhu) 

Sejak jaman dulu, orang Indonesia telah mengenal minuman herbal yang diyakini mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Jahe dan temulawak dikenal untuk meningkatkan imunitas tubuh karena dapat melawan bakteri dan meredakan perdangan dalam tubuh.   

Hanya saja perlu diingat untuk memperhatikan jenis, komposisi bahan yang digunakan dan takaran dalam membuat minuman obat. Jangan lalai dalam mengolah dan menyajikannya dengan benar. Jangan disimpan lama dan sebaiknya langsung dihabiskan.

Herbal dengan bahan-bahan alami, tanpa bahan pengawet, tanpa endapan, dan diproses  higienis dapat menjaga mutu, keamanan, dan manfaat. 

Meski ada banyak manfaat herbal bagi kesehatan, tetap perlu ingat bukanlah sebagai obat untuk mengatasi penyakit. Sehingga, perlu konsultasi ke dokter jika sedang masa minum obat dokter. Terutama yang punya penyakit tertentu, hàmil atau menyusui. 

Obat herbal di Indonesia kini dikonsumsi dalam berbagai juga bentuk, yakni bubuk, kapsul, pil, jamu, dan teh. 

Karena terbuat dari bahan alami, obat herbal sering dianggap lebih aman daripada obat-obatan medis. Padahal, obat herbal tetap bisa menyebabkan efek samping, terlebih jika dikonsumsi terlalu banyak atau dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, cara konsumsi obat herbal perlu diperhatikan.

Saya sendiri cukup sering mengonsumsi herbal, baik bentuk minuman untuk jahe, kunyit, dan madu. Kemasan kapsul pun dalam botol pun cukup membantu untuk menunjang aktivitas selama masa pandemi. 

Hal yang terpenting dalam mengonsumsi harus memperhatikan antara lain adanya izin BPOM, komposisi, kadaluwarsa, dosis, dan cara pemakaian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun