Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Belanja Kado Lebaran di Masa Pandemi, Offline Bisa tapi Online Lebih Baik

13 Mei 2020   22:18 Diperbarui: 21 Mei 2020   18:51 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanja online melalui ecoomerce saat ini cenderung lengkap, dari baju, kue hingga makanan. Pilih barang an transaksi bisa dilakukan hanya melalui genggaman. (dok.windhu)

5. Voucher belanja
Voucher belaja sangat dibutuhkan untuk belanja barang keperluan lebaran. Pengganti uang tunai ini bisa disesuaikan nominalnya sesuai dengan jumlah yang ingin diberikan. Ada yang senilai  Rp. 50.000. Rp.100.000, Rp.200.000. Bagusnya voucher lebaran yang bisa digunakan di supermarket  atau pusat

6. Uang Tunai
Kado lebaran yang paling fleksibel adalah uang tunai. Si penerima uang tunai dengan sangat bahagia bisa lebih leluasa menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Baik kue, baju, perlengkapan salat, untuk hidangan lebaran, atau lainnya.

Kado lebaran berupa bingkisan kue sangat menyenangkan. Tidak harus bikin sendiri karena beli secara online pun bisa (dok.windhu)
Kado lebaran berupa bingkisan kue sangat menyenangkan. Tidak harus bikin sendiri karena beli secara online pun bisa (dok.windhu)

Belanja  kado lebaran, secara online atau offline?

Nah dengan berbagai jenis kado lebaran yang bisa diberikan, belanja kado lebaran yang tepat,  secara online atau online kah? Tentunya dengan mengingat kondisi masa pandemi covid-19 pada ramadan dan lebaran tahun 2020. Kemungkinan tertularnya wabah virus corona. Untuk itu, ada baiknya menimbang cara belanja kado lebaran yang  terbaik.

Belanja secara online

Saat ini belanja online bisa dilakukan di sejumlah market place yang bisa diakses melalui website dan aplikasi. Umumnya, market place yang ada di Indonesia saat ini menjual berbagai barang kebutuhan secara lengkap. Misalnya, ada baju hingga sepatu, ada produk makanan dan minuman, voucher, perlengkapan ibadah, perlengkapan masak, dan masih banyak lagi.

Belanja online tidak perlu pergi ke suatu tempat. Pembeli hanya melihat dari gambar dan  tidak menyentuh langsung. Namun, semua transaksi bisa dilakukan di genggaman. Tinggal pilih barang di marketplace, kumpulkan dalam keranjang, pilih cara pembayaran, pilih jasa kurir yang mengantar, selesai.


Tinggal duduk manis di rumah nggak kemana-mana dan hemat waktu. Kalau ada diskon atau promo, bisa lebih hemat karena bisa digunakan untuk mengurangi jumlah harga yang harus dibayar. Untuk pilihan jasa pengiriman, bisa pilih yang lebih dipercaya dan metode pengiriman yang eksress atau standar.

Belanja secara offline 

Dalam masa pandemi, sektor ritel, supermarket, warung, dan toko kelontong terkait dengan makanan dan minuman tetap buka. Jadi, belanja secara offline bisa dilakukan seandainya ingin. Misalnya, untuk membeli kue-kue kering, kue kalengan, sirup, dan lainnya.

Belanja secara lebih puas karena bisa menyentuh langsung. Bisa pilah pilih barang yang akan dibeli. Melihat-lihat barang belanjaan sesuai dengan harga, bentuk, rasa atau warna.

Kelebihan belanja offline adalah bisa langsung melihat barang yang akan dibeli, menyentuhnya, dan memilih ukuran yang sesuai, tapi harus meluangkan waktu untuk membeli (dok.windhu)
Kelebihan belanja offline adalah bisa langsung melihat barang yang akan dibeli, menyentuhnya, dan memilih ukuran yang sesuai, tapi harus meluangkan waktu untuk membeli (dok.windhu)

Belanja offline bisa, belanja online lebih baik

Belanja kado lebaran secara offline saat ini bisa saja dilakukan. Tentunya lebih menyenangkan karena bisa bertemu muka langsung meski harus meluangkan waktu. Supermarket, retail tetap buka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun