Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

"Don't Be The One" yang Terkena Stroke di Usia Produktif

4 November 2019   23:54 Diperbarui: 8 November 2019   12:15 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stroke dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko (dok.windhu)

Faktor stroke itu ada yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa diubah. Faktor risiko yang tidak bisa diubah adalah umur, jenis kelamin, ras tertentu, dan genetik (riwayat keluarga). Faktor risiko yang bisa diubah antara lain diabetes, hipertensi, merokok, stress.

Stroke merupakan tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dan dapat menyebabkan kematian. 

Stroke adalah penyakit tidak menular penyebab kematian tertinggi kalau melihat data dan  mengambil porsi pembiayaan kesehatan yang tinggi. Setiap tahun, jumlah orang yang terkena stroke semakin bertambah.

Tidak hanya pada mereka yang sudah berusia lanjut. Kelompok usia produktif, baik laki-laki maupun perempuan bisa terkena penyakit yang akan menguras emosi dan juga biaya untuk pengobatan dan pemulihan. 

Menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2017 stroke menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar Rp.1,43 T tahun 2017, naik jadi Rp. 2,18 Trilyun dan Tahun 2018 mencapai Rp. 2,56 Trilyun rupiah.

"Salah satu faktor risiko adalah hipertensi karena kalau tensinya tinggi dia akan mengalami stroke. Jadi faktor risikonya stroke itu selain hipertensi, juga ada diabetes disana, " tukas Dr. Cut Putri Arianie.

Faktor risiko stroke lainnya adalah orang yang jarang aktivitas fisik, merokok, bahkan penggunaan narkotik pun bisa berperan sebagai pemicu. Karenanya, mengenali tanda awal terjadinya stroke, bisa mencegah. Seandainya pun sudah terjadi, bisa diobati segera.

Mengenali Tanda dan Gejala Stroke

Gejala stroke bisa dikenali dari tanda-tandanya. Dr.dr Al Rasyid, Sp. S (K) dari Departemen Neurologi FKUI RSCM, Jakarta menyampaikan, penanganan stroke harus secepatnya karena penanganan yang lambat  bisa mengakibatkan kecacatan yang lebih parah. Bahkan, bisa meninggal dunia.

Dr. dr Al Rasyid Sp. S (K) dari Departemen Nerologi menegaskan Darah Tinggi merupakan primadona risiko karena mencapai 60 %. Bagaimana mengenali stroke? Lantaran serangan stroke daat menimbulkan kecacatan, bahkan meninggal dunia.

Bila terjadi serangan stroke, Segera ke Rumah Sakit, yang uraiannnya adalah Senyum Tidak Simetris. Sulit menelan air minum secara tiba-tiba, Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, Bicara pelo, tiba-tiba bicara tidak nyambung, Kebas/baal, kesemutan, Rabun, pandangan kabur, Sempoyongan/sakit kepala

Tindakan untuk penanganan stroke haruslah cepat alias FAST, yang merupakan singkatan dari Fast dropping Arm Weakness, Speech Difficulty, Time to Call. 

Untuk mencegah stroke, masyarakat perlu melakukan perilaku CERDIK, yakni (C) Cek kesehatan secara berkala, (E) Enyahkan asap rokok, (R) Rajin beraktivitas fisik, (D) Diet sehat seimbang, (I) Istirahat cukup, dan (K) Kelola stress.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun