Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

"Don't Be The One" yang Terkena Stroke di Usia Produktif

4 November 2019   23:54 Diperbarui: 8 November 2019   12:15 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stroke dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko (dok.windhu)

"Jangan seperti saya, stroke karena tekanan darah tinggi," ucapnya. Iwan mengakui kelalaiannya tidak pernah mengecek kesehatan secara rutin. 

Akbatnya, dia harus terkena serangan stroke dalam rentang usia yang sedang produktif untuk berkarya. 

Serangan stroke tiba-tiba yang dialami Iwan pun dirasakan oleh Heni, seorang ibu. Siang hari, saat sedang berkumpul dengan tetangganya, kaki dan tangan Heni tidak bisa digerakkan. "Saya sempat dirawat selama lima hari di rumah sakit," kata Heni, yang mengidap diabetes.

Iwan dan Heni hadir memberikan testimoni di Kemenkes, dalam kegiatan memperingati Hari Stroke Sedunia, yang jatuh pada tanggal 29 Oktober 2019. 

Pengalaman keduanya, yang sama-sama stroke dalam usia produktif diharapkan bisa menjadi cerminan pentingnya untuk melakukan deteksi dini untuk mencegah stroke.

Dr. Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) menekankan jika stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan penyebab disabilitas nomor tiga. (dok.windhu)
Dr. Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) menekankan jika stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan penyebab disabilitas nomor tiga. (dok.windhu)

Stroke menyebabkan kematian dan kecacatan

 Stroke merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung dan kecacatan utama di Indonesia. Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018, kejadian stroke din Indonesia, meningkat setiap tahunnya.

Stroke adalah bagian dari penyakit kardiovaskular yang digolongkan ke dalam penyakit katastropik karena mempunyai dampak luas secara ekonomi dan sosial. Data menunjukkan 1 dari 4 orang mengalami stroke jangan sampai kita menjadi salah satu di antaranya karena sesungguhnya stroke dapat dicegah.

Data Riskesdas 2013, prevalensi stroke nasional 12,1 per mil, sedangkan pada Riskesdas 2018 prevalensi stroke 10,9 per mil tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (14,7 per mil), terendah di Provinsi Papua (4,1 per mil).

Data Indonesian stroke Registry tahun 2012 hingga tahun 2014 memperlihatkan keadian stroke iskemik/sumbatan 67 % lebih banyak dbandingkan dengan stroke hemoragik/perdarahan  (33%).

Dr. Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) menekankan jika stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan penyebab disabilitas nomor tiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun