Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Museum La Pawawoi "Istana Raja yang Terlupakan"

1 September 2013   10:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:32 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya sudah sejak lama akoE ingin berkunjung ke museum ini, tapi entah kenapa setiap ke bone akoE tidak pernah bisa. Maka kepergianku ke Bone sudah kuniatkan untuk ke museum . selanjutnya mencari info museum ini.

Museum ini terletak dijalan M.H Thamrin tidak jauh dari kantor pos atau rumah jabatan Bupati kab. Bone. Sekilas museum ini tak nampak, tetapi setelah bertanya ke tukang ojek akhirnya ketemu juga, padahal pangkalan ojek tepat berada di sampingnya.

Museum daerah ini didirikan pada tanggal 5 Januari 1971 oleh Bupati yang saat itu dijabat oleh H. Suaib. Sebelum menjadi museum bangunan ini adalah bekas Istana Andi Mappanyukki yang merupakan Raja Bone XXXI. Pada areal 600 m2 dimana luas bangunan sebesar 150 m2. Adapun ruangannya terdiri dari ruangan pameran, ruangan temperer dan ruangan konservasi. Kemudian Istana Raja Bone difungsikan sebagai Museum Daerah. Pernah mengalami pemugaran.

Pada tanggal 14 April 1982 kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Daoed Yoesoef.

Museum ini memiliki kurang lebih 331 buah koleksi yang terbagi dalam 8 jenis koleksi.

Adapun beberapa koleksi yang sempat akoE abadikan

1.Reflika Mahkota Arung Palakka. Berbentuk bunga teratai di hiasi dengan batu permata berwarna hijau dan putih. Dimana pada bagian atas ada 8 buah kuncup daun, bagian tengah pola garis belah ketupat dengan ornament permata hijau dan putih. Pada bagian bawah berbentuk lingkaran dengan ornament permata putih dengan teknis tempel

[caption id="attachment_262798" align="aligncenter" width="300" caption="Mahkota Raja (dok.pribadi)"][/caption]

2.Lamming atau pelaminan (ind. Red). Bahannya terdiri dari kain bludru yang berbentuk segi empat, dilengkapai kasur dan bantal serta seprei dari bludru. Dimana berfungsi sebagai tempat duduk raja, perkawinan dan upacara adat lainnya.

[caption id="attachment_262799" align="aligncenter" width="300" caption="Lamming (dok. pribadi)"]

13780051401622849867
13780051401622849867
[/caption]

3.Songkok. Berbentuk bundar agak lonjong yang dihiasi dengan lingkaran emas pada sekeliling. Songkok ini digunakan pada upacara adat seperti perkawinan. Ciri songkok yang digunakan oleh raja yakni emasnya banyak.

[caption id="attachment_262802" align="aligncenter" width="300" caption="songkok (dok.pribadi)"]

1378005666464815355
1378005666464815355
[/caption]

Ada juga lukisan Arung Palakka

13780058251756036907
13780058251756036907

Dari beberapa koleksi yang akoE lihat, terlihat banyak debu. maklumlah tak ada petugas CS yang ada hanya satu orang penjaga.

Tak ada karcis untuk masuk ke museum ini, hanya sumbangan yang diisi ke celengan setelah selesai berkunjung dan jangan lupa mengisi buku tamu. Waktu itu setelah mengisi buku tamu dan mengisi sumbangan dan tahu kah ternyata yang mengambil isi celengan tersebut adalah petugasnya. Itu kulihat sendiri..

Setelah dari Museum La Pawawoi selanjutnya jalan ke Bola Soba. Di Bola Soba sendiri terdapat gendang dan meriam. Ada juga lukisan dan tempat peristirahatan Arung Palakka.

13780060031558013758
13780060031558013758

13780061201118965907
13780061201118965907

Sepertinya dibutuhkan suatu pengelolaan agar museum dapat berguna sebagai mana mestinya seperti media pembelajaran , karena seperti informasi yang akoE dapatkan dikabupaten Bone hanyaterdapat 1 museum yakni museum La Pawawoi

Ini sedikit cerita dari kab. Bone Propinsi Sulawesi Selatan semoga bermanfaat :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun