Mohon tunggu...
Rianblackcross
Rianblackcross Mohon Tunggu... Freelancer - Just for blogging, And enjoy read my content.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Just for blogging. And enjoy read my content.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Strategi Untuk Mencegah Ekosistem Pertanian Menurun, Agar Tidak Bangkrut | Crowde Membangun Bangsa

29 November 2021   12:15 Diperbarui: 17 November 2022   14:42 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekosistem diartikan sebagai hubungan timbal balik yang tak terpisahkan dan saling menguntungkan. Inilah yang kemudian sebagai adaptasi dengan membuat sebuah ekosistem pertanian. Tujuan akhirnya jelas ingin membentuk sebuah sistem pertanian berkelanjutan yang dapat menguntungkan para petani. Berbagai startup fintech ekosistem pertanian di Indonesia bangkrut atau merugi.

Menyediakan akses mudah ke permodalan


Petani biasanya menghadapi masa sulit ketika mencoba mendapatkan akses permodalan. Di satu sisi, petani sering kesulitan mendapatkan pembiayaan dari bank, yang menawarkan suku bunga rendah karena mereka seringnya tidak memiliki agunan. 

Selain itu, produk yang sesuai dengan kebutuhan petani, sulit ditemukan. Tidak seperti sektor lainnya, budidaya pertanian baru akan memperoleh keuntungan setelah panen. 

Pembayaran bulanan tidak sesuai dengan musim panen petani. Untuk mengatasi kesenjangan ini, startup fintech pertanian memasukkan unsur P2P Lending dalam produk mereka. P2P Lending ini memungkinkan pengguna memilih sendiri petani yang akan dipinjamkan uang sesuai kelayakannya.

Melibatkan toko tani untuk menyalurkan modal usaha petani


Untuk meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam penyaluran modal usaha petani, banyak P2P yangmenyalurkan modal secara cashless dalam bentuk saprotan. 

Banyak mereka bekerja sama dengan toko tani yang berada di wilayah proyek permodalan untuk bisa menyalurkan kebutuhan petani (saprotan) saat berbudidaya. 

Saprotan disalurkan ke petani secara bertahap sesuai dengan tahapan budidaya dan RAB yang telah disepakati di awal. Semua proses pengajuan dan pencairan saprotan akan difasilitasi oleh FA. 

Dengan demikian, kualitas saprotan yang diperoleh mitra petani lebih terjamin dan sesuai dengan kebutuhan. Mereka tinggal fokus menjalankan budidaya agar dapat menghasilkan panen melimpah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun