Begitu juga pada 30, Desember Monsun Asia masih kuat dan 1, Januari hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Akan berkurang per 4 - 6 Januari 2022. Mereda pada 5 - 10, Januari 2022.Â
Akan ada indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia. Tekanan ini dapat memicu pola pertemuan perlambatan angin di Indonesia selatan ekuator. Kemudian dapat meningkatkan potensi awan hujan atau angin kencang di wilayah Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.
Gelombang tinggi juga perlu diwaspadai. Tidak hanya hujan ekstrem. Karena beberapa hari yang lalu, terdeteksi bibit siklon tropis 95 W di sekitar Papua Barat. Kecepatan angin maksimum 15 knot dengan tekanan rendah 1.008 milibar.
Itupun terdeteksi berdasarkan pantauan satelit, 6 jam terakhir bahwa terlihat adanya aktivitas konvektif yang signifikan. Model prediksi numerik menunjukkan, sistem ini akan bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan  potensi sistem menjadi siklon, bisa terkategori rendah.Â
Pergerakan awan hujan di Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik menyeberangi Indonesia pun masih terjadi. Ini tentu berdampak pada pertambahan awan-awan hujan. Selain itu, Maden Julian Osilation (MJO) pun disertai gelombang Kelvin.
"Jadi, pertumbuhan awan hujan di Indonesia, masih berpotensi ekstrem untuk sepekan ini atau sampai tahun baru. Perlu waspada di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Maluku NTB, NTT, Sulawesi,dan Papua Barat," paparnya.
Seterusnya, potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 27, Desember 2022 sampai dengan 2, Januari 2023, di wilayah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTB dan NTT.
Adapun potensi hujan sedang berpotensi lebat, terjadi di sebagian wilayah Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Cuaca Ekstrem di Kota Padang Panjang
Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang atau cuaca ekstrem sudah melanda wilayah kami, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat.
24 unit rumah warga yang rusak akibat cuaca ekstrem tersebut. Di Koto Panjang ada 11 rumah yang terkena dampak. Wilayah lain, Koto Katiak, Â ada 13 rumah dan total semuanya 24 rumah," kata Kepala BPBD Kesbangpol, I Putu Venda dalam keterangan tertulis, Kamis (17/11/2022).