Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisakah Si Introvert Berubah

4 Oktober 2022   22:26 Diperbarui: 4 Oktober 2022   22:51 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sutterstock, m dreame.co.id

Ada anak yang lebih suka duduk diam di sudut daripada tertawa bersama teman atau keluarga. Kategori anak  inilah yang disebut sebagai "introvert". Karena sifatnya yang tidak banyak bicara dan meluangkan waktu untuk bersantai, mereka sering dicap sebagai anak 'sombong',  pemurung,  dan 'murung'.

Plakkkk. Anak itu menampar meja. Saya pun kaget. Saya lihat wajahnya memerah dan menunduk. Ia pun berdiri ke depan kelas. Tanpa disuruh, ia mengucap pantun, salam pembuka, muqaddimah, isi pidato, menutup pidato, pantun, dan salam penutup.

Dari gaya bicaranya, saya sulit membedakan antara ia marah dan merasa malu. Semua temannya pun diam. Saya harus cepat menyimpulkan bahwa ia marah.

Setelah ia duduk, saya pun bilang, " Rei, ibu kecewa atas sikap Rei. Sungguh ibu merasa tersinggung. Ibu bukanlah si mata ajaib yang bisa membaca keinginan yang tertulis di hati dan pikiranmu, Nak."

"Dengan menampar meja, maju, berbicara, dan ekspresimu ketika tampil berpidato mencerminkan bahwa kamu sebetulnya ingin ditunjuk untuk tampil, tapi penyalurannya aneh di mata temanmu dan menyakiti bagi ibuk. " Ada gurat penyesalan di wajahnya.

"Introvert  bukan sifat baik, Nak. Sebab, kami bukan manusia super dengan mata ajaib yang bisa membaca pikiran dan hatimu. Ucapkan keinginanmu agar kami tak salah tebak."

"Kelak, kalian yang laki-laki bakal menjadi suami, ayah, guru, atasan atau jadi apalah. Lalu istri, anak, murid, atau bawahanmu tak bisa menebak maumu. Lalu kamu melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)."

"Periuk melayang, anak dipukuli, istri dicaci, dan bawahan dipecat tanpa alasan. Jangan. Itu bukan sikap terpuji. Oke. Inilah guna mulut kita. Mengucapkan isi hati dan pikiran kita. Faham semua? Jika malu memakai mulut, gunakanlah tangan kita. Tulis di kertas apa keinginan kita."

"Beberapa dari kita mungkin pernah berfikir bahwa tidak ada orang yang bisa mengerti dengan perasaan ataupun kondisi yang sedang dialami. Hal itu terkadang membuat kita merasa seperti tidak dihargai dan menimbulkan kegalauan atau bahkan kesepian yang mendalam di hati."

Itulah dialog searah yang pernah penulis lontarkan kepada siswa di kelas. Masalah emosi dan keinginan untuk dimengerti oleh siswa bersifat cendrung introvert. Meski kecil, hanya menampar meja tetap harus diproses karena anak harus tahu itu salah dan tak boleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun