Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan di Malam Ini (Episode3)

4 Juli 2022   23:17 Diperbarui: 5 Juli 2022   07:32 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Aduh dek, kampungmu di mana? Masak baju harimau dibawa ke kota." Begitu kelakarnya.

Rini sih cueks aja si abang tentara ngomong begituan. Dia diam aja. Rasanya kelakaran si abang memang tak perlu ditanggapi.

"Budeg kau, Dek? Tak dengar aku ngomong?" Paksa si abang mendekati Rini.

"Eh Bang tak usahlah ganggu adek aku. Dia masih kecil belum faham kelakar abang." Bela Kak Jumaida sambil melindungi Rini.

Suatu hari ibu warung melapor. Kalau si abang tentara pindah dinas. Nampak Rini dan Kak Jumaida tertawa riang. 

Rini kurang suka tipe cowok agresif. Ia suka diam-diam senyum-senyuman dengan Madi anak ibu warung. Jika belanja sambal, Rini malu-malu bila Madi yang di warung.

Madi pun begitu tampak malu-malu bila bertemu Rini. Sayangnya perasaan mereka tak bisa berkembang. Ayah Madi pun pindah dinas ke Palembang. Ada perasaan perih di hati Rini. Begitupun Madi.

Ketika mobil yang akan membawa Madi dan keluarga ibu warung datang, Rini cuma bisa mengintip di balik kaca jendela ruang tunggu. Ia melihat Madi tiap sebentar menoleh ke arah pintu dan jendela ruang tunggu.

Hingga keluarga Madi pergi perlahan dengan mobil itu, Rini tetap bertahan di jendela. Ada rasa ngilu di hatinya. Tapi tak tahu sebab dan maksudnya. Sebab Rini belum pernah merasakan ini sebelumnya. Tapi rasa hari ini membuatnya gelisah dan rasa ingin menangis.

Biasanya rasa begini ia rasakan ketika tamu bulanannya akan datang.

Rasa sepi dan perih di hati Rini terpaksa beralih. Kini Rini sibuk mencari rumah kost baru. Gedung ini akan dikembalikan oleh kodim menjadi klinik rajurit kembali. Rini pun melupakan Madi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun