Kemeriahan Pasar malam Sekaten Yogyakarta
Apa kabar masyarakat Jogja? Sudahkah Anda menikmati semarak Sekaten tahun ini? Setiap tahunnya warga Jogja selalu mendapat kado istimewa berupa Pasar Malam Perayaan Sekaten di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta selama lebih kurang 1 bulan. Pasar malam Perayaan Sekaten (PMPS) atau yang sering dikenal dengan nama “Sekaten” adalah agenda budaya rutin yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ingin tahu kemeriahan Sekaten tahun ini? Saya akan membagikan sedikit cerita usai berjalan-jalan menikmati semaraknya sekaten 2014 di kota saya.
Sejarah Perayaan Sekaten
Pada dasarnya, sekaten selalu dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 5 Rabiul Awal (kalender Hijriah) atau tanggal 5 bulan Maulud (kalender Jawa). Di web jogjatrip.com, disebutkan bahwa Sekaten pada mulanya berkembang dalam berbagai versi. Versi pertama, sekaten dikaitkan dengan misi utama Sri Sultan HB I, yaitu sebagai ajang syi’ar agama. Versi kedua, sekaten berasal dari kata ‘suka’ dan ‘ati’ (senang hati), yaitu setiap orang yang menyambut Maulud selalu dipenuhi rasa syukur dan bahagia. Sebagai ungkapan rasa syukur itulah digelar Pasar malam Perayan Sekaten di Kota Jogja. Pasar malam ini biasanya diadakan selama 1 bulan dan diakhiri sehari sebelum pelaksanaan Grebeg maulud sebagai puncak acara Sekaten.
Konsep Pasar Malam Sekaten 2014
Perayaan sekaten tahun ini digelar mulai tgl 28 November 2014 hingga 3 Januari 2015. Pemerintah provinsi DIY terlihat sudah mempersiapkan semuanya agar perayaan sekaten tahun ini bisa berjalan dengan tertib dan rapi. Hal ini terbukti saat saya berkunjung ke Sekaten kemarin, semua memang tertata dengan rapi, mulai dari penataan parkiran kendaraan, pendirian stan, pedagang yang berjualan di Sekaten dan sebagainya. Setiap harinya pagelaran sekaten selalu diawasi oleh berbagai instansi di lingkungan pemkot, seperti Dinas Perhubungan, Dinas ketertiban, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan), Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) serta Kecamatan Gondomanan.
Berbicara tentang konsep sekaten 2014, menurut saya tidak jauh berbeda dengan sekaten di tahun sebelumnya. Dalam hal penataan stan, lokasi parkir bahkan lokasi pedagang tertentu yang saya ingat 90% hampir sama dengan tahun lalu. Dan pastinya, tiket masuknya pun GRATIS alias tanpa dipungut biaya. Benar-benar pesta rakyat, semua kalangan bisa menikmatinya secara gratis, kecuali biaya untuk jajan makanan di sana lho… hehehe..
Keistimewaan Sekaten Yogya
Dari tahun ke tahun, saya dan keluarga selalu mengunjungi pagelaran sekaten. Walaupun tiap tahun acaranya hampir sama, namun tidak ada rasa bosan. Justru ini menurut saya adalah momen penting yang tidak boleh saya lewatkan karena di sini tertumpah segala hal yang berhubungan dengan Yogyakarta, baik segi budaya, kuliner, wahana permainan serta lapak jualan yang menawarkan berbagai barang murah meriah.
Suasana ramai tawar-menawar barang, antusias pengunjung mengantri wahana permainan, stan baju awul-awul (pakaian impor bekas) yang selalu dipenuhi pengunjung, jeritan pengunjung yang histeris saat menaiki wahana permainan, seperti kora-kora dan ombak banyu atau agresifnya pengunjung saat memilih produk-produk rumah tangga yang dijual Rp 10.000 dapat 3 biji. Ini yang saya rindukan, suasana penuh keramaian, warga Jogja berkumpul jadi 1 di tempat ini untuk meluapkan segala kejenuhan akan pasar modern yang hampir setiap hari mereka temui. Tentu saja, pasar malam sekaten ini memberikan sensasi yang berbeda.
Aneka Jajanan Kuliner di Pasar Sekaten
Anda ingin jajan kuliner apa? Yang tradisional atau modern? Tentu, semua ada di pasar sekaten Jogja. Aneka jajanan kuliner yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia juga dijual di sini lho. Saat pertama memasuki area sekaten, kita akan disambut oleh banyak pedagang jajanan, seperti sate kere (sate dari bahan gajih/lemak sapi) dengan harga Rp 2.000,- per tusuk, barisan penjaja kerak telor yang ehhmmmm… menawarkan aroma gurih dan nikmat yang dijual dengan harga kisaran Rp 13.000,-. Tak lepas pula penjual bakso tusuk dan bakso bakar (Rp 1.000,- per tusuk) yang aroma bakarannya sungguh mengundang selera.
Semakin ke tengah, kita akan temui berbagai jajanan lain seperti sosis bakar, yang menurut saya merupakan sosis raksasa yang dihidangkan dengan kucuran saos tomat, mayones dan saos sambal. Kemarin saya sempat menikmati setusuk sosisnya yang saya beli seharga Rp 10.000,-. Ada pula cilok dan cimol, jajanan khas Bandung yang per plastiknya dapat kita nikmati hanya dengan mengeluarkan uang Rp 2.000,- saja. Ehmm… murah meriah. Untuk makanan yang lebih berat, di area tengah juga dijual berbagai hidangan mengenyangkan seperti bakso, mie ayam, soto, mie goreng/rebus, nasi gudeg, nasi kuning dll. Selain itu, ada juga stan produk-produk ternama di Indonesia seperti mie instan, kopi susu dll.
Untuk minumnya, di sana ada banyak pilihan yang dapat melegakan tenggorokan Anda. Mulai dari perasan jeruk baby yang langsung diperas dan dihidangkan tanpa campuran apa pun. Lalu, ada pula stan penjual minuman yang terlihat lebih modern, yang menjual berbagai minuman milk shake, lemon tea dll. Tak luput pula penjual minuman jus yang menawarkan hidangan minuman asli dari buah segar. Selain itu, ada pula aneka es krim dan es goreng yang dijual dengan harga Rp 3.000,-an. Aneka merek minuman kemasan juga dapat kita temui di setiap sudutnya. Dan tentunya, ‘kafe 3 teko’ alias ‘angkringan’ yang menjadi ciri khas kuliner tradisional Jogja juga mewarnai pasar malam sekaten tahun ini. Saya pun sempat mampir ke angkringan untuk menikmati hangatnya teh jahe, susu jahe dan ‘sego kucing’ bersama suami setelah lelah memutari pasar sekaten ini.
Tawaran Barang ‘Murah Meriah’ di Sekaten
Selain kuliner, Anda juga akan dimanjakan dengan aneka produk yang dijual dengan harga super miring. Berbagai barang kebutuhan ada di sana, mulai dari topi, penutup wajah, aneka tas wanita dan pria yang dibanderol mulai dari Rp 10.000,-, sepatu dan sandal yang dijual mulai Rp 15.000,-, baju anak-anak dan dewasa dengan harga murah, aneka handuk, pakaian dalam yang dijual Rp 10.000 dapat 3, atau aneka produk rumah tangga yang juga ditawarkan dengan harga sama.
Ada pula stan yang khusus menjual berbagai tulisan kaligrafi arab atau foto-foto religi yang murah meriah. Saya pun tak luput dari pandangan sebuah stan yang menjual baju anak dengan tema ‘imlek’ atau tahun baru cina. Wah, semua serba menarik, serba murah dan pastinya jika Anda berkunjung ke sana, saya jamin bakal memborong setiap produk yang ditawarkan. Hehehe….
Wahana Permainan di Pasar Sekaten Jogja
Ini yang selalu jadi perhatian utama pengunjung, yaitu menikmati berbagai wahana permainan yang ada di pasar malam Sekaten. Berbagai wahana yang dapat Anda pilih di antaranya:
1. Bianglala
Bianglala adalah wahana kincir mainan wisata yang jenis permainannya berputar searah jarum jam. Kincir ini berukuran besar yang dapat membawa puluhan orang untuk berputar-putar. Pengunjung dapat menikmati pemandangan dari ketinggian yang paling atas dan menikmati gemerlap lampu-lampu sekaten di malam hari.
2. Ombak Banyu
Setelah kemarin sempat diberitakan bahwa wahana ini dilarang karena saat pemasangan harus melakukan penggalian yang terlalu dalam, akhirnya wahana ini masih dapat kita nikmati di sekaten tahun ini. Ini merupakan wahana bidikan para anak muda karena permainannya yang ringan dan sangat menyenangkan.
3. Kora-Kora
Wahana ini juga selalu jadi incaran pengunjung. Sensasi permainan yang naik-turun, di mana desain permainannya mirip bentuk kapal, kora-kora masih saja menarik perhatian banyak orang. Ada sebuah perasaan merinding saat kita diayunkan turun dan deg-degan saat diayun naik. Ingin merasakan sensasinya? Jangan lupa naik kora-kora.
