Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nikmatnya La Mian, 'Mie Tarik' ala China yang Diolah dengan Seni Bare-Hands

25 Januari 2018   20:44 Diperbarui: 26 Januari 2018   07:08 6033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
La Mian rasa Chicken Mushroom (ayam dan jamur) - dok.pri

Saat ini, tren makan mie semakin berkembang sehingga tak heran jika kulineran mie kini menjamur, diantaranya mie ramen yang berasal dari China ataupun mie Udon yang berasal dari Jepang. Untuk dua mie nikmat di atas, tentu sudah sempat saya icip :D Terakhir, ada lagi satu jenis mie unik, dibuat secara langsung oleh tangan chef yang lihai dalam meregangkan, memutar, dan menarik adonan mie. Saya bocorin ya, ini namanya La Mian---dia langsung bikin saya jatuh hati, beneran.

Sedari kecil saya sudah dikenalkan mie oleh orang tua saya. Ya, mie yang diolah di rumah memang beranekaragam; ada sajian mie kuning, bihun, mie jagung, mie soun dan tentu saja, mie instan. Hihihi... Saking doyannya mie, dulu ibu kalau memasak mie rebus atau mie goreng bisa satu wajan gedhe dan itu selalu habis dilahap orang serumah loh :D

Berbicara tentang asal-usulnya, penemu mie itu sebenarnya siapa sih? Walau di beberapa kalangan masih menjadi perdebatan, dipercaya bahwa pembuat mie untuk pertama kalinya adalah penduduk China modern. Daaaaaan ada uniknya nih. Jika dimaknai sesuai filosofi, mie itu ternyata diartikan sebagai sebuah simbol kehidupan yang panjang (seperti bentuknya). Di China, mie memiliki 'level tinggi' dalam deretan hidangan makanan lezat, bahkan selalu disajikan pada peringatan hari-hari besar. Begitu pun di negara Jepang, membuat mie adalah sebuah aktivitas yang memiliki nilai seni tinggi.

Mie dipelintir, ditarik panjang lalu dipotong-potong (Dok.Pri)
Mie dipelintir, ditarik panjang lalu dipotong-potong (Dok.Pri)
Kembali lagi ke La Mian, ia adalah satu jenis mie yang dianggap tertua oleh negara China. Jenis mie yang sering disebut dengan 'mie tarik' ini dibuat dari tepung terigu, telur dan garam. Bayangkan saja, seorang chef membuat adonan mie hingga kalis, lalu adonan tersebut diangkat, dipelintir, ditarik sampai panjang, dipotong-potong lalu nanti ditarik lagi memanjang dan digabungin secara kontinyu hingga membentuk puluhan helai mie pipih.

Finally, mie dimasukkan dalam air mendidih dan direbus sekitar 30 detik saja, angkat lalu ditiriskan. Sekali lagi, mie legendaris ini memiliki keunikan karena diproduksi dengan teknik bare-hands, yaitu dibuat dengan tangan kosong tanpa bantuan mesin sama sekali. Setelah matang, mie mau dicampur dengan bumbu atau toping daging tertentu, bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Mau disajikan kering atau dengan kuah, semua tetap nikmat saat bersentuhan dengan lidah. Hihihi...


(Video proses pembuatan La Mian - Dok.Pri-youtube)

Tepung terigu berprotein tinggi lebih disarankan untuk memproduksi La Mian karena akan membuat adonan mie lebih mudah ditarik. Seperti yang ada dalam video di atas, mie ditarik berulang-ulang hingga tipis sehingga butuh campuran bahan khusus saat membuat adonan. Oh ya, ada pula May, ini sejenis tepung beras yang juga sering dimanfaatkan sebagai campuran adonan agar mie lebih kuat dan tak mudah putus.

Berbicara mengenai tekstur, mie yang sering kita nikmati beragam bentuknya; ada yang tebal, tipis, bulat, dan ada pula yang pipih. Mie sendiri tak hanya dibuat dari gandum, namun beras juga menjadi bahan baku untuk mie tertentu. Tentang hal ini, masing-masing memiliki sejarah, dan semua disesuaikan dengan perkembangannya di daerah masing-masing. Untuk La Mian sendiri, ia memiliki tekstur yang tipis sehingga tidak terasa eneg saat dikonsumsi.

Dalam penyajiannya, La Mian yang memiliki rasa gurih sebenarnya tak lagi membutuhkan bahan penyedap. Namun di zaman sekarang, kreasi olahan La Mian semakin berkembang sehingga penyajiannya dikemas dalam beragam rasa dan rupa. La Mian sering disajikan dengan toping potongan daging tertentu dan sayur-sayuran sehingga citarasanya makin sempurna.

Penampakan toping ayam untuk La Mian (dok.pri)
Penampakan toping ayam untuk La Mian (dok.pri)
Hasil olahan Lamian dengan ragam sayur-mayur plus toping daging sapi (Dok.Pri)
Hasil olahan Lamian dengan ragam sayur-mayur plus toping daging sapi (Dok.Pri)
Nah, beberapa waktu lalu, saya sempat dibuat kagum oleh atraksi seorang Executive Chef, Ramadian NR, yang mendemonstrasikan keahliannya dalam menyajikan mie tarik yang lezat, kenyal dan bercita rasa tinggi. Saya bisa melihat langsung bagaimana dia membuat mie fresh dari adonan yang lembut dan lentur, bahkan tanpa bahan pengawet. Hal ini pun menyadarkan saya, La Mian memang harus dibuat oleh chef yang sudah berpengalaman karena dibutuhkan keterampilan tinggi---tentu ini tak mudah dilakukan oleh sembarang orang.

Yang bikin ngiler adalah bahwa La Mian modern versi hotel GAIA Cosmo Jogja ini disajikan dengan pangsit kuah, pangsit goreng, sayuran, dan semangkuk sup. Saya melihat ada beberapa pilihan rasa kekinian yang ditawarkan, yaitu Chicken Mushroom (ayam dan jamur), Curried Chicken (ayam bumbu kari), Seafood Tom Yum (Tom Yum dengan ikan, cumi, dan udang), dan Cantonese Beef (daging sapi dengan bumbu kanton). Jangan tanya rasanya, karena saya bakal bilang 'enak dan enakkkkk bangetzzzz' :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun