Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara Pertamina Wujudkan Kemandirian Energi di Indonesia

31 Desember 2015   13:04 Diperbarui: 31 Desember 2015   13:13 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Pertamina (sumber : tenagakuda.com)"][/caption]

Indonesia harus memiliki keamanan energi karena ini adalah salah satu syarat utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masa depan. Di sisi lain, isu kelangkaan BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia saat ini santer terdengar, dimana ini dipicu oleh sebuah kondisi dimana kita mengalami ketergantungan terhadap energi fosil sedangkan stok energi fosil yang ada di tanah Indonesia sendiri saat ini menipis bahkan diprediksi darurat energi di tahun 2020.

Laju konsumsi BBM yang meningkat dari waktu ke waktu memaksakan kita untuk mengembangkan sumber energi baru yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang. Pemerintah pun telah mencanangkan Catur Dharma Energi yang menggerakkan masyarakat untuk melakukan tugas utama dalam mengembangkan energi di Indonesia, yaitu dengan meningkatkan produksi migas, mengurangi penggunaaan BBM, mendorong pengembangan alternatif energi baru yang terbarukan serta melakukan gerakan hemat energi bersama-sama.

Saat ini, beberapa fakta memprihatinkan akan energi kita adalah bahwa jumlahnya makin terbatas, cadangan energi menipis, produksi menurun sedangkan konsumsinya meningkat sehingga mau tidak mau Indonesia harus segera melakukan Diversifikasi Energi atau mengganti energi fosil dengan energi alternatif yang terbarukan. Bagaimana cara memulainya?

Persediaan Energi di Indonesia

Mari sama-sama memahami bagaimana kondisi persediaan energi kita saat ini :

  1. Bersyukur dan menyadari bahwa kekayaan alam Indonesia memang Sejak masih duduk di Sekolah dasar, tentu kita telah paham bahwa Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alamnya dan indah, yang tak selalu dimiliki oleh negara lainnya. Apalagi negara kita sangat kaya dalam hal sumber daya energi yang tidak bisa diperbarui, seperti minyak bumi, gas, batu bara dsb yang tentunya dapat menambah pemasukan negara. Saat era 70-an, cadangan minyak kita sedang tinggi-tingginya dimana lifting minyak nasional mencapai 1,5 juta barel per hari.
  2. Semua energi yang disebutkan diatas adalah energi yang dihasilkan dari fosil, dimana proses produksinya memerlukan waktu jutaaan tahun. Dan masalahnya, saat ini stok energi fosil ini menipis. Kita bukan lagi negara eksportir minyak seperti saat kejayaan energi kita hingga bisa bergabung sebagai anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). Sejak tahun 2009, Indonesia terpaksa keluar dari OPEC karena kita kekurangan energi sehingga justru harus import minyak dari luar negeri sejak 2004. Tahun 2015, lifting minyak diprediksi hanya mencapai 812 ribu barel per hari (kondisi jauh berbeda dengan persediaan minyak 40 tahun lalu).
  3. Melihat kondisi diatas, Indonesia harus bangkit untuk menutup kekurangan cadangan energi yang hampir habis. Masih memikirkan bagaimana mendapatkan energi fosil? Buang jauh-jauh pikiran ini karena di abad ini tak mungkin lagi kita akan memproduksi bahan bakar fosil. Kini saatnya kita move on dari energi fosil ke energi baru yang tentunya dapat diperbaharui.

Filosofi Pertamina :  Pasokan Energi Indonesia Harus Berlanjut

Selama beberapa tahun ke depan, bahan bakar fosil mungkin masih menjadi penentu nasib keamanan energi secara global. Namun, secara regional, khususnya di Indonesia, hal ini mustahil terjadi, kecuali jika kita masih rajin impor minyak bumi dari luar negeri. Apakah selamanya akan begini? Jangan sampai. Indonesia harus punya cita-cita untuk meningkatkan cadangan bahan bakar dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

Sumber energi terbarukan yang kini sedang diusahakan lambat laun dapat mengurangi ketergantungan energi negara kita terhadap negara lain. Selain itu, jika kita bisa memproduksi energi sendiri seperti kejayaan kita di era 70-an tentu dapat meminimalkan berbagai ancaman keamanan energi di Indonesia. Persediaan sumber daya energi di negara kita harus diupayakan semaksimal mungkin agar tetap melancarkan pergerakan ekonomi yang telah berjalan. Dengan pergerakan ekonomi ini, masyarakat kita akan semakin maju dan berkembang.

Hal inilah yang saat ini juga sedang diperjuangkan oleh Pertamina, perusahaan BUMN yang bergerak di  sektor energi dan terus melakukan inovasi dari waktu ke waktu. Pertamina kini sedang berjuang untuk mencapai kemandirian energi dengan membuka berbagai potensi yang tersembunyi di tanah Indonesia. Harapannya, Pertamina dapat mengembangkan energi baru dan terbarukan yang bersih dan berkelanjutan, untuk kini dan esok lebih baik. Bersama seluruh masyarakat, Pertamina berkomitmen mewujudkan kemandirian energi untuk Indonesia mendunia.

 [caption caption="Energi Baru Terbarukan yang Dikembangkan Pertamina (www.kompasiana.com)"]

[/caption]

Langkah Pertamina Menuju Kemandirian Energi dan Go Internasional

Tantangan berat pun sedang dihadapi Pertamina saat ini. Krisis ini juga dihadapi oleh perusahana migas dimana harga minyak yang makin lemah serta tekanan depresiasi rupiah pada kuartal III-2015 yang berdampak cukup besar. Oleh karenanya, Pertamina dalam hal ini terus melakukan usaha dan pengembangan agar dapat mensuplai energi baru yang dapat dimanfaatkan untuk melancarkan perekonomian masyarakat.

Berbagai Usaha yang telah dilakukan Pertamina untuk mencapai kemandirian energi :

1. Mewujudkan Sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang Berkualitas dan Efisien

Pemerintah telah menetapkan bauran energi masa depan tahun 2020, sebesar 25 persen dari energi baru dan terbarukan. Oleh karenanya, Pertamina dituntut untuk terus meningkatkan EBT (Energi Baru Terbarukan) sebagai energi alternatif yang bersih, aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

Solusi yang telah dilakukan Pertamina : Sejak beberapa tahun lalu, Pertamina berkomitmen mengembangkan 5 Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yaitu Geothermal Coal Bed Methane (CBM), Shale Gas, Algae dan Angin. Untuk memenuhi kebetuhan energi masyarakat Indonesia, dari waktu ke waktu Pertamina mengadakan eksplorasi dan ekspansi untuk pengembangan energi ini. Pasokan energi dari EBT ini ditargetkan dapat menyediakan 1,13 GW pada 2019. Selain itu, target masa depan juga ditekankan pada pengembangan sampah kota untuk LNG, micro algae, green diesel, dan bioavtur untuk bahan bakar transportasi dengan total volume sekitar 1,28 juta KL per tahun pada 2019.

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengelola 15 wilayah kerja panas bumi di seluruh Indonesia. Sedangkan dalam pengembangan CBM, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi mengelola empat blok CBM di Indonesia, yaitu : Blok Sangatta 1, Sangatta 2 Tanjung Enim dan Muara Enim dengan rencana target produksi CBM mencapai 200-300 MMSCFD. Inilah salah satu bukti bahwa Pertamina mendukung kebijaksanaan pengembangan EBT Pemerintah yang akan mengisi porsi 25% dari energi mix pada tahun 2025.

2. Pengembangan Sektor Hulu

Berbagai aktivitas Hulu Pertamina mencakup eksplorasi, produksi, transmisi minyak dan gas. pengadaan energi Coal Bed Methane (CBM) dan panas bumi serta mengembangkan pusat riset dan teknologi. Oleh karena itu, diharapkan produksi migas harus terus dikembangkan Pertamina agar dapat mendukung berbagai aktivitas perekonomian msyarakat. 

Solusi yang telah dilakukan Pertamina : Pertamina berjuang mempertahankan produksi dari blok-blok yang telah berjalan serta mempersiapkan untuk pengambilalihan dan pengembangan blok utama Indonesia Mahakam, Cepu maupun ONWJ. Sedangkan secara internasional, Pertamina berusaha memaksimalkan produksi dari lapangan yang telah dikuasai serta menambah blok-blok migas baru yang diakuisisi dalam beberapa tahun ke depan. Prestasi yang telah dicapai Pertamina hingga tahun 2015 ini adalah meningkatnya produksi migas sebesar 9,8% menjadi 571 MBOEPD dari produksi migas pada Juli 2014 yang sebesar 520 MBOEPD.

3. Memberantas Mafia Energi secara Total

Berbagai kasus tindakan korupsi dalam pengelolaan kekayaan sumber daya alam di Indonesia sangatlah tinggi. Tentu ini menjadi salah satu faktor yang merusak perekonomian di Indonesia.

Solusi yang telah dilakukan Pertamina : Dengan kepemimpinan baru yang saat ini dipegang oleh Dwi Soetjipto, Pertamina akan berjuang keras atas nama visi dan misinya untuk mewujudkan kemandirian energi yang bebas korupsi dan mampu memberantas mafia energi secara total. Diketahui bahwa selama ini para mafia energi memanfaatkan Pertamina dan anak-anak usahanya sebagai ladang bisnis empuk untuk mencuri kekayaan ‘mineral’ Indonesia. Semoga setelah ini pengelolaan energi Indonesia akan semakin lancar dan secara nyata dapat dimanfaatkan untuk membangun negara.

4. Mengadapi Tantangan Besar akibat Penurunan Harga Minyak Dunia

Telah diketahui bahwa berapa waktu terakhir terjadi penurunan harga minyak dunia secara global. Revolusi energi yang dilakukan AS serta melemahnya ekonomi global yang menyebabkan hal ini terjadi. Jika dibiarkan, tentu saja sangat merugikan negara.

Solusi yang telah dilakukan Pertamina : Pertamina di bawah kepemimpinan Dwi Soetjipto telah sukses mengantisipasi berbagai dampak buruk akibat tantangan besar ini dalam setahun terakhir. Beberapa strategi yang dilakukan adalah : Pengembangan sektor hulu, Efisiensi di semua lini, Peningkatan kapasitas kilang dan petrokimia, Pengembangan infrastruktur dan marketing serta Perbaikan struktur keuangan. Strategi prioritas yang dilakukan ini telah berhasil menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi Pertamina serta berbagai proyek berjalan dengan lancar dan sukses. Tentu hal ini bukan saja memberikan stempel bahwa Pertamina telah mulai mencapai visinya sebagai perusahaan energi kelas dunia namun juga memberikan kontribusi besar bagi kemandirian energi di Indonesia.   

5. Pertamina Bekerjasama dengan Stakeholders Lokal dan Asing untuk Mencapai Tujuan

Selama berdiri sebagai penyedia energi terbesar di Indonesia, Pertamina harus dapat menjalin kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dengan para stakeholders, baik itu staff, pelanggan maupun pihak-pihak lain yang dapat menunjang visi misi Pertamina dalam mewujudkan kemandirian energi.

Solusi yang telah dilakukan Pertamina : Pertamina selama ini telah melakukan kerjasama dengan para stakeholder untuk berbagai kebutuhan dan tujuan jangka panjang. Beberapa rekan kerjasama Pertamina yang telah dan akan berjalan diantaranya :

- Pertamina bekerjasama dengan Sonangol untuk Pengembangan Bisnis Hulu-Hilir Migas.

- Pertamina bekerjasama dengan BPPT Bersinergi untuk pengembangan bidang Teknologi Migas dan EBT.,

- Pertamina bekerjasama dengan pemerintah, swasta, LSM media, dan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengembangkan lingkungan.

- Pertamina bekerjasama dengan Embassy of the Republic of Turkey untuk tujuan RFID card, yaitu teknologi radio frekuensi dimanfaatkan sebagai alat identifikais dan media pembayaran non tunai.

- Pertamina bekerjasama dengan perusahaan migas asing, yaitu Saudi Aramco, JX Nippon Oil & Energy Corporation, dan China Petroleum & Chemical Corporation (Sinopec) Pte. Ltd untuk merevitalisasi lima kilang yang dimilikinya. Targetnya adalah meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah kelima kilang tersebut dari 820 ribu barel per hari (bph) menjadi 1,68 juta bph pada 2025, dst.  

Sumber Energi Terbarukan yang Dapat Dikembangkan Pertamina

Untuk mengatasi masalah sumber energi fosil yang menipis, Pertamina telah melakukan beberapa penelitian dan pengembangan beberapa alternatif energi lain yang bisa menghasilkan energi baru terbarukan dalam rentang waktu yang singkat dan bermanfaat bagi banyak orang.

Beberapa energi baru yang dapat digali dari alam Indonesia adalah :

1. MIKRO ALGA : Pertamina sedang mengembangkan energi baru dengan mikro alga. Mikroalga adalah tumbuhan thalus yang berklorofi dan mempunyai pigmen untuk menyerap cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Saat mikro alga berfotosintesis, laju pertumbuhannya akan cepat sehingga bisa menghasilkan listrik. Ciri alga yang masih hidup bisa dilihat dari warna alga. Kalau warnanya hijau, maka hidup. Kalau warnanya kuning, maka mati. Energi yang dihasilkan mikro alga lebih ramah lingkungan. Saat ini Pertamina sedang bekerjasama dengan para peneliti dari UGM untuk mengembangkan mikro alga di daerah pantai selatan Yogyakarta.

2. TENAGA SURYA : Pembangkit listrik tenaga matahari atau surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Matahari adalah sumber energi di alam semesta yang paling kuat. Energi surya ini memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup, diantaranya pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri lainnya. Radiasi sinar yang dipancarkan oleh panas matahari dapat ditampung dan dijadikan energi alternatif yang tentunya ramah lingkungan. Pertamina sendiri sedang mengembangkan tenaga surya agar dapat dimanfaatkan oleh banyak orang.

[caption caption="Gerobak Gatsu, Produk anak Bangsa Berteknologi tenaga surya saat dipamerkan dalam Gebyar Energi Pertamina (Dok.pri)"]

[/caption]

3. TENAGA ANGIN : Pertamina bisa mewujudkan energi baru dengan memanfaatkan angin. Angin merupakan gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin. Selama puluhan bahkan ratusan tahun,  energi angin sering dimanfaatkan untuk menggerakkan kapal layar, kincir angin dan menggiling gandum. Energi angin yang ditangkap oleh turbin angin dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.

[caption caption="Tanaman Eceng Gondok sebagai EBT (Dok.Pri)"]

[/caption]

4. ECENG GONDOK : Pertamina bisa memanfaatkan tanaman ini untuk menghasilkan biogas karena mengandung 43% hemiselulosa dan selulosa sebesar 17%. Hemiselulosa akan dihidrolisis menjadi glukosa oleh bakteri melalui proses anaerobic digestion eceng gondok akan menghasilkan gas metan (CH4) dan karbondioksida (CO2) sebagai biogas. Seperti yang telah diketahui, Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif terbarukan yang paling efisien dan efektif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak.

5. SAMPAH ORGANIK : Sampah organik memberi banyak manfaat bagi manusia. Sampah organik ini meliputi sisa masakan dari hotel serta restoran, feses manusia, kotoran ternak, sampah rumah tangga, sampah pasar induk dsb. Dengan didukung teknologi digester dan proses mikrobiologi, sampah organik akan menjadi bahan pembangkitan metana (CH4) yang jika dialirkan ke genset bio Elektrik sehingga akan menghasilkan energi penggerak mesin maupun daya listrik, penerangan dll. Setelah dibangkitkan gas metana (CH4)nya, sisa proses fermentasinya dapat dijadikan sebagai bahan pupuk dan penyubur tanaman.

[caption caption="Kemeriahan Ultah ke-58 bertajuk GEBYAR ENERGI PERTAMINA (Dok.Pri)"]

[/caption]

Demikian yang dapat saya tuliskan mengenai berbagai sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi dan menjadi perusahaan energi kelas dunia. Begitu banyak kekayaan alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung visi dan misi Pertamina dalam proses menyediakan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk meningkatkan kualitas dan aktivitas kehidupan bangsa kita. Masih dalam nuansa perayaan Pertamina yang ke-58, Pertamina saat ini berfokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan serta meningkatkan perannya dalam penyediaan bahan bakar gas untuk transportasi, pengembangan energi dari biomassa dan bio gas, mini hydro, surya, dan angin, geothermal untuk listrik.

Semoga Pertamina semakin Berjaya. Dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa dengan suplay energi baru yang terbarukan secara aman, efektif, efisien, berlimpah serta ramah lingkungan.

Salam, Riana Dewie

SUMBER REFERENSI :

http://kr.co.id/read/284838/pertamina-berkomitmen-kembangkan-sumber-energi-baru-dan-terbarukan.kr
http://www.pertamina.com/
Observasi saat perayaan Ultah Pertamina "Gebyar energi Pertamina"
PDF Mewujudkan Kemandirian Energi Menuju SatuPertamina Baru
nenxtyas.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun