Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara Pertamina Wujudkan Kemandirian Energi di Indonesia

31 Desember 2015   13:04 Diperbarui: 31 Desember 2015   13:13 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah Pertamina Menuju Kemandirian Energi dan Go Internasional

Tantangan berat pun sedang dihadapi Pertamina saat ini. Krisis ini juga dihadapi oleh perusahana migas dimana harga minyak yang makin lemah serta tekanan depresiasi rupiah pada kuartal III-2015 yang berdampak cukup besar. Oleh karenanya, Pertamina dalam hal ini terus melakukan usaha dan pengembangan agar dapat mensuplai energi baru yang dapat dimanfaatkan untuk melancarkan perekonomian masyarakat.

Berbagai Usaha yang telah dilakukan Pertamina untuk mencapai kemandirian energi :

1. Mewujudkan Sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang Berkualitas dan Efisien

Pemerintah telah menetapkan bauran energi masa depan tahun 2020, sebesar 25 persen dari energi baru dan terbarukan. Oleh karenanya, Pertamina dituntut untuk terus meningkatkan EBT (Energi Baru Terbarukan) sebagai energi alternatif yang bersih, aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

Solusi yang telah dilakukan Pertamina : Sejak beberapa tahun lalu, Pertamina berkomitmen mengembangkan 5 Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yaitu Geothermal Coal Bed Methane (CBM), Shale Gas, Algae dan Angin. Untuk memenuhi kebetuhan energi masyarakat Indonesia, dari waktu ke waktu Pertamina mengadakan eksplorasi dan ekspansi untuk pengembangan energi ini. Pasokan energi dari EBT ini ditargetkan dapat menyediakan 1,13 GW pada 2019. Selain itu, target masa depan juga ditekankan pada pengembangan sampah kota untuk LNG, micro algae, green diesel, dan bioavtur untuk bahan bakar transportasi dengan total volume sekitar 1,28 juta KL per tahun pada 2019.

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengelola 15 wilayah kerja panas bumi di seluruh Indonesia. Sedangkan dalam pengembangan CBM, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi mengelola empat blok CBM di Indonesia, yaitu : Blok Sangatta 1, Sangatta 2 Tanjung Enim dan Muara Enim dengan rencana target produksi CBM mencapai 200-300 MMSCFD. Inilah salah satu bukti bahwa Pertamina mendukung kebijaksanaan pengembangan EBT Pemerintah yang akan mengisi porsi 25% dari energi mix pada tahun 2025.

2. Pengembangan Sektor Hulu

Berbagai aktivitas Hulu Pertamina mencakup eksplorasi, produksi, transmisi minyak dan gas. pengadaan energi Coal Bed Methane (CBM) dan panas bumi serta mengembangkan pusat riset dan teknologi. Oleh karena itu, diharapkan produksi migas harus terus dikembangkan Pertamina agar dapat mendukung berbagai aktivitas perekonomian msyarakat. 

Solusi yang telah dilakukan Pertamina : Pertamina berjuang mempertahankan produksi dari blok-blok yang telah berjalan serta mempersiapkan untuk pengambilalihan dan pengembangan blok utama Indonesia Mahakam, Cepu maupun ONWJ. Sedangkan secara internasional, Pertamina berusaha memaksimalkan produksi dari lapangan yang telah dikuasai serta menambah blok-blok migas baru yang diakuisisi dalam beberapa tahun ke depan. Prestasi yang telah dicapai Pertamina hingga tahun 2015 ini adalah meningkatnya produksi migas sebesar 9,8% menjadi 571 MBOEPD dari produksi migas pada Juli 2014 yang sebesar 520 MBOEPD.

3. Memberantas Mafia Energi secara Total

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun