Meski aku belum banyak berbicara dengan warganya, dari cara mereka menatap dan berjalan, aku tahu bahwa hidup di sini mengalir dalam ritme yang tidak tergesa-gesa. Sehari-hari mereka hidup dalam tenang, dalam kejujuran yang tak terucap. Tak banyak yang mereka tunjukkan, tapi dari senyum dan sorot mata mereka, aku tahu bahwa yang mereka miliki bukan kekayaan duniawi, melainkan ketenangan yang tulus dan cukup.
Aku sempat terdiam lama di pinggir jalan, memperhatikan rumah-rumah adat yang masih berdiri menjaga martabat tradisi. Kukecap pelan aroma tanah yang lembab, kuperhatikan daun-daun yang jatuh tanpa suara. Saat itu aku sadar, perjalanan panjang hari ini bukan hanya tentang menempuh jarak. Tapi tentang menemukan tempat yang bisa menjatuhkanmu dengan lembut agar kau tahu bahwa dunia tak selalu gaduh dan tergesa.
Dan mungkin, tanpa aku sadari... aku telah jatuh cinta pada sunyi yang tinggal di Desa Gumantar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI