Mohon tunggu...
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Your great hope needs great price 🌏 Menyediakan konten yang hanya dapat dipahami mata hati, bukan mata fisik 🌏 Milenial kelahiran '94 🌏 Menaruh kecintaannya pada sastra puisi, filsafat dan teologi 🌏 Alumni Daci dan Sachi (4 tahun SMA di Cimahi, mengulang kelas 12, karena sakit non-medis) 🌏 Pernah ikut beladiri Karate dan Wushu, dan senang berenang (belum ikut latihannya lagi) 🌏 Pernah kuliah D3 Akuntansi di A2B Akademi Akuntansi Bandung (walau sudah lupa), Pernah kuliah S1 Administrasi Negara STIA Cimahi (tinggal diperdalam lagi), Pernah jadi Pelatih Olahraga Senam Pernafasan berbasis Zikir Allah (MAHATMA) namun sekarang dilatih oleh keluarga sahaja jadi anggota biasa 🌏 Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbohong Membuat Hati Tidak Bisa Merasakan Manfaat dari Kebenaran Ilmu

17 November 2022   17:30 Diperbarui: 17 November 2022   17:32 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
QS. An-Nuur: 11 (pustaka.unand.ac.id)

Perlu perjuangan yang serius dan penuh kesungguhan, untuk mengembalikan kepercayaan orang banyak kepada kita yang sudah terlanjur mendapat stigma negatif.

Lantas.

Masihkah mau berbohong?

Dan Bagaimana jika kita senantiasa hidup dalam kejujuran?

Maka hati kita condong pada kebenaran dan hal-hal sarat manfaat.

Dengan kejujuran, hati kita makin tajam dan peka merasakan manfaat suatu ilmu pengetahuan dan informasi aktual.

Karena kita terbiasa membenarkan fakta real dan kebenaran, dan juga sebaliknya pada hal-hal yang keliru.

Kita menjadi skeptis saat mendapati informasi yang tidak jelas sumber dan kredibilitasnya, membuat kita gemar ber-tabayyun atau mengecek validitas/kebenaran suatu informasi sebelum disebarkan kepada orang banyak.

Selain itu, kita dengan kejujuran, dapat memperoleh kepercayaan dari orang banyak.

Dan inilah yang mengantarkan kita pada kemujuran dan kesuksesan.

Oleh karena itu...

Lebih baik membiasakan hidup dalam kebohongan?

Atau hidup dalam kejujuran?

Salam Mantap!

Tertanda.
Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 17 November 2022.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun