Bahwasanya.
Dusta yang dibiasakan dilakukan berulang-ulang, membuat Hati lebih condong pada kebohongan bahkan berita-berita bohong dibanding pada fakta real.
Kita menyaksikan sendiri disaat segolongan masyarakat senang berbohong, beliau semua cenderung percaya dengan berita hoax, dan dijadikan pembenaran.
Alquran sendiri sudah menjelaskan akan realitas fenomena ini:
Berbohong adalah perbuatan menukar kebenaran dengan yang tidak benar. Jika dibiasakan berbohong, hati/nurani kita menjadi mati fungsinya. Sehingga tidak dapat merasakan manfaat dari kebenaran suatu informasi dan pengetahuan. Dan menyebabkan hati lebih condong menyenangi informasi sesat dan menyesatkan yang sarat dusta.
Maka dari itu, tidaklah heran Allah membenci perbuatan bohong atas hamba-hambaNya.
Selain kebohongan mematikan fungsi hati/nurani dalam mendeteksi kebermanfaatan ilmu pengetahuan. Perbuatan bohong membuat kita terjebak dengan sepi.
Kok bisa terjebak dengan sepi?
Karena orang-orang sudah tidak lagi percaya dengan kita.
Karena kita dicap menyesatkan dan gemar dalam perbuatan dusta.
Apakah mudah untuk mendapatkan kepercayaan kembali dari orang banyak?