Hai sahabat Pembaca!
Selama bertahun-tahun dari semenjak Usia 17 Tahun hingga saat ini (usia 28 Tahun masih single), saya benar-benar mengalami masa-masa paling menantang.
Saya berjuang melawan energi negatif berkarakteristik setan yang membisikan prasangka demi prasangka yang merusak akal sehat pikiran saya, yang tiada hentinya menghempaskan pikiran saya kepada keputusasaan.
Sampai saya tiba bertemu dengan seorang Vaisnava (Penyembah Sri Vishnu) yang memberikan Mahamantra Hare Krsna (Berbunyi: Hare Krsna Hare Krsna, Krsna Krsna Hare Hare, Hare Rama Hare Rama, Rama Rama Hare Hare), yang mana sangat ampuh menaklukan energi negatif yang merusak pikiran, berdasarkan pandangan beliau semua selama diucap atau didengarkan secara konsisten dan teratur.
Sebagaimana salah Seorang Vaisnava sepuh yang saya temui tersebut mengalami perjalanan hidup yang sama seperti saya (yakni dipenuhi bisikan merusak dari makhluk jahat/asurik/setan dalam pikiran). Dan kini beliau dapat hidup normal sebagai Brahmana dan berkegiatan tani di lingkungan Ashram berkat Mahamantra Hare Krsna.
Kehadiran setan dalam diri manusia sudah digambarkan dalam keterangan Al-Hadits, bahwa setan itu mengalir dalam aliran darah, yang kemudian menyusupkan prasangka buruk kepada pikiran dan hati manusia. (Dikutip buku Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi)
Dan hingga tiba suatu hari saya pun mendapatkan Ilham yang paling utama dari Allah S.W.T perihal keutamaan Asmaul Husna. Untuk menguatkan saya sebagai manusia sejati dalam memberikan kebermanfaatan hidup.
Saya merasakan turun naiknya saat berkarya melalui Platform Beyond Blogging ini. Hingga saya menyadari, alangkah lebih baiknya saya mengawali pagi dengan Asmaul Husna dan Mahamantra Hare Krsna yang di bisa di setel di Youtube yang saya dengarkan melalui headset pribadi saya, sembari memulai aktivitas menulis di Platform yang kita semua cintai ini.
Betapa dahsyatnya Energi Positif dari Asmaul Husna dan Mahamantra Hare Krsna yang saya rasakan sepanjang hari dapat menekan energi negatif keluar yang selalu merasuk pikiran diri ini.
(Sebagaimana saya ketahui selama perjalanan spiritual belasan tahun lamanya. Guna menggapai kesembuhan lahir bathin, semua manusia ditakdirkan memiliki amalan utama yang menjadi bacaan untuk menjernihkan pikirannya masing-masing.
Nah yang cocok dengan saya adalah Dzikir Asmaul Husna untuk memperkuat energi dengan sifat kemanusiaan yang ada pada diri saya dan Mahamantra Hare Krsna untuk memperkuat energi dengan sifat kemalaikatan yang ada pada diri saya. Tentu ini semua wajib mendapatkan restu orang tua, Guru pelaku spiritual yang bonafide/tidak menyimpang dan juga dari petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa. Nah... bagaimana dengan dirimu?)
Al-Quran Surah An-Nas menerangkan, manusia memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan dalam rupa jin dan manusia. Maka ini merupakan alter ego dari diri kita dengan sifat kemanusiaan dan kemalaikatan yang penuh kebaikan dari diri kita yang bertolak belakang dengan sejatinya kualitas karakter kita.
Apakah alter ego itu?
Jika dalam tulisan yang saya bahas ini adalah personalitas yang terbentuk oleh seseorang pada dalam dirinya adapun terbentuk diluar dirinya yang setara dengannya dari segala potensi.
Allah menaklukan setan dari golongan jin pada diri kita (di dalam pikiran dan hati kita) melalui malaikat-Nya yang hadir dari energi positif yang kita bangkitkan, yaitu apabila kita senantiasa mengingat Nama Agung-Nya (berdzikir).
Sebagaimana Sabda Baginda Rasul Muhammad S.A.W. bahwasanya Jihad terbesar adalah menaklukan diri sendiri (hawa nafsu dirinya) untuk taat kepada Allah S.W.T.
Sementara kita suatu saat nanti berkemampuan menaklukan setan dari golongan manusia (yang merupakan alter ego diri kita) yang menguji keimanan kita kepada Allah jika kita teguh dalam sifat orang mukmin, berada di jalan yang Allah Ridhai dan tentu penuh sifat kesalehan. Itu sudah menjadi suratan takdir kita dimasa mendatang, itupun jika Allah mengizinkan kita berhadapan dengannya.
Jika saya sampai lalai tidak mengisi hari demi hari dengan berdzikir. Celakanya, saya bisa menulis tulisan "yang kurang berkenan" di hati para pembaca setia saya, karena saya membiarkan energi negatif memenuhi pikiran saya hingga menguasai pikiran dan hati saya menjadi penuh kebencian dan rasa kecewa hingga menjebak saya pada keputusasaan.
Walaupun setiap harinya energi negatif itu tidak pernah lelahnya menyerang pikiran saya. Namun saya berterima kasih kepada yang telah menguji konsistensi saya agar senantiasa Berdzikir (Mengingat Nama Suci Allah) melalui Asmaul Husna.
Dan saya menghargai serta menyayangi saudara Umat Hindu yang peduli kepada saya memberikan Mahamantra Hare Krsna. Saya berterima kasih kepada dukungan tulus seluruh atas perjuangan sampai saat ini saya dan keluarga jalani.
Saya masih dalam kondisi Uzlah atau menyendiri, mengasingkan diri dari hiruk pikuk kehidupan modern yang penuh tantangan. Dengan duduk di depan layar komputer yang setia menemani dari saya SMA hingga sekarang, saya tetap berkarya dan menghibur diri dengan games free to play di rumah kedua orang tua.
Dimana saya melihat masyarakat sekeliling saya sibuk dengan usaha dan kegiatan mencari nafkah. Namun saya hingga saat ini masih dalam naungan kedua orang tua yang bijaksana dan kharismatik yang penuh keberlimpahan rezeki halal dan thayyib, yang selalu beritikad hidup dalam kesederhanaan, menjaga saya dan memberikan saya motivasi agar mampu menaklukan pikiran sendiri.
Saat saya uring-uringan karena energi negatif berhasil menguasai pikiran dan hati saya, masih ada Ibunda dengan rasa kasihnya memeluk saya, dan menyuruh saya beristrihat dan berdzikir sembari dalam belaian yang penuh kasih dari Ibunda.
(*Note: Pernah saya bahas ditulisan saya sebelumnya, link: Mekanisme Energi Negatif yang Bikin Uring-Uringan dan Kesal Hati)
Begitupula Ayahanda, yang tidak terpancing emosi melihat anaknya dibuat uring-uringan, Ayah tersenyum dan mengusap kepala dan punggung saya dengan doa dan harapan semoga saya berhasil menaklukan pikiran saya sendiri.
Dengan kondisi Uzlah yang saya alami sekarang. Saya berdoa kepada Allah, agar saya mengalami transformasi diri, dimana jika saat-saat genting menerpa bangsa dan negeri ini. Saya berkemampuan untuk menghadapinya, karena saya sudah dipersiapkan secara mental, lahir dan bathin untuk memberikan harapan besar bagi bangsa dan negeri ini. Guna menyongsong masa depan bangsa dan negeri yang cerah nan penuh keselamatan.
Demikian diary-ku hari ini.
Semoga berkenan dihati para pembaca.
Salam santunku.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 27 Oktober 2022.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI