[Rekomendasi Film] Solidaritas dalam Film Surat Kecil untuk Tuhan
Jika ditanya "Pernahkah nonton film?" Apa jawabanku?
Film sebenarnya bukan barang baru bagiku sejak kecil. Tapi keterbatasan media yang kumiliki di rumah, aku jarang menikmati film di masa dulu.
Seiring perkembangan zaman film bisa dinikmati di rumah, di laptop atau di HP. Namun tak jarang orang memilih dan memilah film yang akan ditontonnya. Sebenarnya apa saja kriteria film yang kurekomendasikan untuk anak-anakku dan muridku? Menurutku film selain mengandung hiburan juga harus ada nilai-nilai kehidupan yang disajikan.
Nilai-nilai kehidupan itu antara lain nilai keimanan kepada Tuhan, nilai solidaritas, nilai ketabahan, nilai kasih sayang dan sebagainya. Nilai itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika kita memiliki problem yang sama.
Ketika ada event kompasiana hari ke-13 ini, temanya rekomendasi film. Aku jadi ingat film yang pernah kutonton dan kurekomendasikan untuk apresiasi film siswaku, yaitu film "Surat Kecil untuk Tuhan."
Meski film keluarga, tetapi film Indonesia yang disutradarai oleh Haris Nizam ini sarat dengan makna solidaritas. Teringat juga bahwa awal segala pendidikan adalah keluarga. Kelak anak itu memiliki solidaritas atau tidak adalah bagaimana dalam keluarga ini memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
Keluarga juga merupakan sekolah awal anak ini mengenal yang namanya komunitas. Diawali mengenal ayah ibunya, kakak dan adiknya baru mengenal lingkungan luar yang disebut teman.
Film "Surat Kecil untuk Tuhan" Mengisahkan tentang seorang gadis bernama Shesa Wanda Cantika yang dipanggil Keke. Gadis umur 13 tahun ini menderita sakit kanker jaringan lunak (Rhabdomyosarkoma). Penyakit yang ganas pertama kali Indonesia.
Dalam film ini mengajarkan bagaimana seorang ayah memiliki rasa solidaritas yang tinggi untuk merawat putrinya yang sakit. Hidup sebagai single parent yang tetap mengasihi putrinya. Peristiwa yang mungkin jarang kita temui ketika orang tua sudah bercerai masih bisa memperhatikan anak-anaknya secara bersama.
Ini mengajarkan kepada khalayak/ netizen bahwa takdir perceraian tidak harus bercerai juga dengan anak. Meski ini mungkin sangat berat untuk dilakukan.
Bagaimana perasaan anda menikmati film ini, pasti sedih. Bercucuran air mata. Menyaksikan Keke yang begitu dicintai oleh teman-teman sekelasnya. Keke yang menderita kanker jaringan lunak, yang menyerang mata. Hingga wajahnya bengkak sebelah. Selalu mimisan. Tapi Keke memiliki ketabahan yang luar biasa yang patut ditauladani bagi para remaja, apa lagi bagi mereka yang masih sehat, tak ada alasan untuk bermalas malasan.
Bagaimana teman-temannya menemani Keke berobat ke mana saja. Seperti memiliki saudara. Keke yang sakit merasa memiliki semuanya. Teman-temannya selalu ikut meradakan apa yang keke rasakan inilah solidaritas diantara teman. Saat sakit atau terjatuh itulah kamu merasakan atau membuktikan sebagai sahabat yang solid atau tidak.
Film ini juga memiliki nilai solidaritas dari adegan bagaimana Keke minta uang kepada ayahnya untuk bisa membantu sesama penderita yang hendak operasi tapi tidak memiliki uang.
Film yang dirilis Haris Nizam ini, telah merebut perhatian penonton sejumlah 748 ribu penonton dalam satu bulan tayangan. Wow luar biasa.
Film yang tertera dalam situs www.film.indonesia.com hingga akhir tahun 2011 tetap menjadi box office. Film ini diangkat dari kisah nyata dan novel Agnes Davonar dengan judul yang sama yaitu "Surat Kecil untuk Tuhan."
Saya rekomendasikan film ini untuk ditonton bagi siapa saja. Keren, memiliki nilai kehidupan. Selamat menikmati dan menauladani.
Riami_ Kab. Malang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI