Firman Muntaco terus menulis, bahkan ketika kesehatannya sedang tak baik. Ia terus berkarya walau apresiasi yang diterima tak seperti sebelumnya.
Menjelang masa akhir hidupnya, Firman Muntaco sedang menyusun autobiografi. Ia juga mengumpulkan cerpen hasil karyanya yang mencapai 5000 cerpen.
Meski karyanya ribuan, tak semua masih bisa dinikmati luas hingga hari ini. Hanya sekitar 500 cerpen yang bisa dikumpulkan dan diselamatkan oleh Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin.
Penutup
Buku Gambang Jakarte merupakan cermin kecintaan luar biasa dari sang sastrawan, Firman Muntaco, pada Betawi dan seluruh aspeknya.
Kumpulan karya cerita pendeknya, dapat menghantarkan pembaca kepada keseharian kehidupan masyarakat Betawi. Dapat membawa pembaca menyelami karakter, budaya dan nilai kebaikan yang dianut masyarakat Betawi pada masa cerpen itu ditulis.
Pembaca bisa pula merasakan sedang berwisata. Berkeliling Jakarta tempo dulu, dengan situasi yang sedang happening pada masa itu.
Sekian, terima kasih.
Salam hangat.
Sumber informasi:
- Buku Gambang Jakarte
- Wikipedia
- Kumparan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI