Bogie adalah suatu konstruksi yang membentuk set kerangka. Dilengkapi dengan sistem pemegasan, pengereman, dan fungsi lain, bogie berfungsi sebagai pendukung rangka dasar dari badan kereta. Dan tipe bogie yang digunakan oleh kereta, memengaruhi kenyamanan. Pada KA Progo Stainless Steel New Generation ini, sangat terasa kemajuannya, bila dibanding KA Progo generasi sebelumnya.
Ohya, saya hampir saja lupa. Ini kereta api kelas ekonomi. Kalau ada pelabelan kereta api ekonomi rasa eksekutif, saya yakin KA Progo Stainless Steel New Generation ini berada pada jajaran yang sangat layak menyandang label tersebut.
Sego Berkat Jogja, Kuliner Tematik TersembunyiÂ
Teman-teman, mari ke ruang restorasi untuk menikmati hidangan utama di kereta ini.
Pada momen hari-hari biasa, KAI Services menyediakan aneka menu kuliner di gerbong restorasinya. Nah, khusus pada momen spesial, ada menu istimewa yang dihadirkan langsung dari sumber di mana makanan khas itu berasal.
Tema kulinernya adalah hidden culinary atau kuliner tersembunyi. Menu makanannya adalah kuliner khas daerah yang dilalui rute kereta.
Selain menikmati perjalanan, penumpang bisa memiliki pengalaman unik berwisata kuliner khas daerah nan ikonik di atas kereta. Di antaranya: Nasi Jamblang Cirebon, Mendoan Purwokerto, Lumpia Semarang, Nasi Pecel Madiun, Mangut Lele Jogja, dan Sego berkat Jogja.
Di KA Progo Stainless Steel New Generation ini, saya berjumpa dengan "Sego Berkat Jogja". Dihadirkan langsung dari kota asalnya yaitu Yogyakarta, kuliner ini menjadi penghibur dari rasa kangen saya yang membuncah pada Kota Yogyakarta.
Bertugas sebagai prami di restorasi saat itu adalah mba Azzura dan tim. Mengikuti tema kuliner khas Jogja, mba Azzura tampil dalam balutan kebaya tradisional dan berkerudung. Dengan ramah menginformasikan tema kuliner dan tentunya membantu saya yang langsung memesan satu bungkus Sego Berkat Jogja.
Saya melihat sekeliling. Sembari mencari tempat duduk yang tersedia, saya menikmati nuansa alami interior nuansa kayu berwarna krem. Sorot cahaya dari lampu kekuningan menerpa dinding, menghadirkan kesan hangat ke seluruh ruangan.
Motif Batik Parang dan Filosofi
Mata saya tak bisa lepas dari motif batik parang yang ada di ruang restorasi. Sebagai sandaran tempat duduk, motif ini menambah kesyahduan nuansa tradisi dan kecintaan pada tanah leluhur.
Motif batik parang Jogja. Motif ini pada zaman dahulu digunakan hanya oleh para raja dan ksatria. Motifnya melambangkan simbol dan semangat, serta keberanian dalam perjuangan. Seperti ombak yang memecah karang. Motif peninggalan kerajaan Mataram ini, kini banyak digunakan. Dengan filosofi paduan dari sifat tangkas, waspada, dan kontinyu dalam mengupayakan kesejahteraan, berbuat baik dan menjalin kekeluargaan.